16

74.1K 8.6K 120
                                    

*****

Paginya Leya sudah siap dengan seragam sekolahnya. Kali ini Leya hanya mencepol rambutnya, tidak mau ribet katanya. Leya berjalan menuruni tangga dan betapa beruntungnya Leya nampak pemandangan para cogan yang juga sudah berkumpul di ruang tamu dan mengenakan seragam mereka masing-masing.

" Pagi Leyaaa.. " sapa Chandra ceria pada Leya.

Leya yang tau itu suara siapa, dia tidak mau membalas sapaannya. Masih pundung dia, tersangka kemarin yang menghabiskan jajannya itu si Chandra. Tak menghiraukan Chandra, Leya melangkah menuju dapur mengisi tupperware nya.

" Mampus lo Chan,ngambek tuh bocahnya. Salah sendiri jajannya lo makan. " sahut Hanafi memanas-manasi Chandra.

Chandra sendiri malah memasang wajah cemberut.

Mereka pun memutuskan untuk ke garasi mengambil motornya.

Leya sendiri yang sudah memasukkan tupperware nya ke tas miliknya pun beranjak menuju garasi juga.
Sampai di garasi, Leya bertemu dengan para lelaki yang masih berada disana.

" Mau ngapain lo,? " tanya Alvin yang bingung melihat Leya ke garasi.

" Mau mancing. Ya ngambil motor lah! " sewot Leya.

" Ngapain? Jangan aneh-aneh lo. Lo kan gak bisa naik motor. " cerca Alvin.

Arion dan Alvan juga heran, setahu mereka Leya kemana-mana selalu diantar, gak pernah naik motor atau mobil sendiri.

" Enak aja lo, bisa ya gue. Udah minggir lo, gue mau ngambil motor ishh! " kesal Leya pada Alvin yang menghalangi jalannya.

" Gak-gak!! Lo gaboleh naek motor, jatoh ntar ngerepotin kita-kita lo. " sahut Alvin lagi.

Alvin melarang bukan tanpa alasan, karena pernah waktu itu Leya belajar naik motor namun malah tidak bisa mengendalikan motornya dan berakhir menabrak pohon. Disisi lain dia juga tidak ingin Leya kenapa-napa.

" Terus gue naek apa maliinn.. Pak joko kan ikut nganter Mami Papi, kendaraan umum ya kelamaan gue nunggu nya. " jawab Leya.

" Bareng kita aja. " sahut Arion tiba-tiba.
Semua lelaki disana mengarahkan pandangan ke arah Arion.

" Nah iya, toh kita naik nya sendiri-sendiri, jok belakang pada kosong. " ucap Alvin.

Leya tampak berpikir. Sedangkan para lelaki disana menunggu responnya.

" Oke deh. " jawab Leya.

" Yaudah ayok gue bonceng. " ucap Alvin cepat.

" Gak mau gue sama lo. Maunya sama babang ganteng ituu.. " tolak Leya dan menunjuk orang yang dia mau, Sunwoo.

" Ogah. Yang lain. " tolak Sunwoo dengan wajah datarnya.

" Ih kok gituuu.. " ucap Leya sambil memanyunkan bibirnya.

" Eh Leya sama gue ajaa.. " tawar Chandra.

" Ogah! " ketus Leya.

" Terus sama siapa? Sunu kan gak mau bonceng lo. Apa sama si Jeno, biasanya juga lo mau nempel dia mulu. " ucap Alvin.

Jeno yang mendengar itu cukup terkejut namun dia dapat mengendalikan ekspresinya. Kakak-kakak Leya berharap Leya memilih mereka. Namun,

" Gue sama Kak Hana aja. " jelas Leya memandang Hanafi.

" Astaghfirullah, Hanafi neng nama gue. " jawab Hanafi sambil mengelus dada.

" Lah iya Kak Hana kaan.. " sahut Leya lagi.

A to BarBarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang