I'm Only Me When I'm With You | Chapter 68

Start from the beginning
                                        

    Alexander Gallagher yang sedari tadi diam memperhatikan pun menganggukkan kepalanya. "Papa setuju dengan Daxton. Lebih baik dari kita tidak ada yang kembali berhubungan dengan keluarga mereka."

    "Damn." Glatea mengumpat. "Padahal aku hanya bercanda, kenapa semuanya menganggap serius?"

    "But in my honest opinion, Santino Lawfirm tidak seburuk itu. Aku bukannya membela Larry, tetapi pria itu memang sangat handal di bidang hukum, hanya saja dia terlalu bodoh saat pernikahan kami dulu." lanjut Glatea.

    "Glats, sudah ya? Gerald bisa mendapatkan pengacara yang jauh lebih baik dari pada Santino Lawfirm." balas Daxton yang membuat Glatea tersenyum lebar. Wanita itu lalu menarik pelan kerah baju suaminya dan mengecup bibir pria itu. "Jealous Daxton. One of my favorite version of you."

    Gerald memutar matanya kesal. "Guys please, kalian bisa melanjutkannya nanti. Sekarang kita harus fokus mengenai permasalahan kita dulu. Aku harus menggunakan jasa pengacara dari firma hukum apa?"

    "Foerster & Partners." semua mata menoleh ke arah Gabriel Gallagher, ketika mereka mendengar perkataan pria itu. "Aku mengenal pemiliknya, dan kamu bisa menggunakan jasa mereka untuk membantumu."

    "Siapa pemiliknya?" tanya Gerald.

    "Paul Foerster dan istrinya. Dia yang membantuku menyelesaikan permasalahan sengketa di India beberapa tahun lalu."

    Althea Gallagher yang mengingat siapa yang dimaksud oleh putranya pun mengangguk, "Mama ingat mereka. Mereka baru saja memiliki putra pertama mereka, bukan?"

    Gabriel mengangguk, sekaligus menatap cemas ke arah Ibunya. "Mama please, whatever you're thinking right now, don't."

    Althea Gallagher mengernyit, "Memangnya kamu tahu apa yang Mama pikirkan?"

    "Papa menceritakanku mengenai Mama dan Daxton dulu."

    "Ada apa dengan Daxton dan Mama?"

    "Mama ingin menjodohkan Daxton dan putrinya saat itu, Glats. Padahal saat itu saja Mama sama sekali belum memiliki anak, kami menikah saja belum." balas Alexander Gallagher.

    Althea tertawa, "Tapi lihat, keinginanku tercapai bukan? Daxton juga menjadi putraku sekarang."

    "Mama kalian sampai kesal saat tahu bahwa anak kedua kami bukan berjenis kelamin perempuan."

    Gerald seketika menatap ibunya. "Berarti Mama tidak mengharapkan kehadiranku?"

    "Bukan seperti itu, Ge. Mama sangat mengharapkan kehadiranmu, Mama juga sangat menyayangimu. Tetapi saat itu Mama tahu kalau Daxton usianya sudah hampir empat tahun, dan Mama tidak ingin Daxton bersama wanita lain, makannya Mama sedikit kesal karena Mama tidak berhasil juga memiliki bayi perempuan." jelas Althea.

    Glatea menggelengkan kepalanya tidak percaya. "Jadi aku dilahirkan agar Mama bisa menjodohkan putri Mama dengan Daxton?"

    "Tidak seperti itu, Glatea. Ya walaupun alasan itu menjadi salah satu alasan terkuat. Tetapi Mama bersyukur Mama melahirkan kamu, Mama jadi memiliki teman untuk Mama aja ke salon atau belanja."

    "Lagi pula untuk apa kita membahas ini? Daxton pada akhirnya juga berakhir dengan Glatea, semuanya sesuai dengan apa yang Mama inginkan." ujar Althea.

    Althea lalu melirik ke arah menantunya. "Anyway Dax, Mama juga tidak akan rela sebenarnya, apabila suami dari putri tunggal Mama bukanlah kamu."

    Daxton tersenyum canggung, "Terima kasih, Mama Althea."

    Gerald membuang napasnya berat. "Guys."

I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Where stories live. Discover now