I'm Only Me When I'm With You | Chapter 67

Start from the beginning
                                        

    Gerald mengernyit, "Atas kalimatnya tentang video itu atau hubu—"

    "Hubungan." potong Lunaby dengan cepat.

    Berbeda dengan apa yang ada dipikiran Lunaby, wanita itu sedikit terkejut ketika melihat Gerald yang dengan cepat menganggukkan kepalanya. "How many times do I have to tell you that I just believe in you, Samantha? Kamu berkata kepadaku kalau kejadian itu terjadi hanya karena kamu melihat fotoku dan Aria, maka aku percaya bahwa kamu berhubungan dengan anak kecil itu saat malam itu saja, di saat pikiranmu kalut karena foto itu."

    Lunaby meraih wajah Gerald dengan satu tangannya untuk memagut bibir pria itu untuk beberapa saat, sebelum menyandarkan kepalanya di lengan pria itu. "I'm so grateful for you, Leon."

    Gerald tersenyum seraya menyandarkan kepalanya di atas kepada Lunaby, dan mengecup puncak kepala wanitanya. "Aku lebih bersyukur atasmu, Samantha."

_____

The Wilhalm Mansion, Wilmette, Illinois, USA.

    "Leon, aku takut." langkah Gerald yang akan keluar dari mobil yang ia kendarai pun ia urungkan, dan kembali memasukkan tubuhnya ke dalam mobil dan menutup pintu mobilnya.

    Gerald menyingkirkan helaian rambut Lunaby yang berjatuhan di wajah wanitanya, seraya mengusap lembut pelipis wanita itu. "Dominic atau Marcella Wilhalm tidak akan memarahimu, Sayang."

    "Mereka pasti malu memiliki putri yang gagal sepertiku."

    Gerald mengernyit tidak suka. "Jangan berbicara seperti itu, Atha."

    "Tha, bagaimana pun juga mereka tetaplah orang tuamu. Tempat paling teraman untukmu saat ini selain aku. They've waited for you for so long, mereka tidak akan memarahimu atau mengecapmu buruk, Samantha." lanjut Gerald.

    Lunaby menggigit bibirnya, menatap Gerald dengan sendu. "Ibuku pernah menyuruhku untuk berhenti menjadi seorang model karena takut kejadian seperti ini akan terjadi kepadaku, tetapi aku menyangkal, Leon. Aku berdebat dengannya bahwa aku tidak akan terjerat skandal seperti ini, but look at me now... aku malu sekali."

    "Kamu melakukan sesuatu dan berhasil besar tanpa berharap mendapatkan konsekuensi yang besar juga sangatlah tidak adil dan tidak masuk akal, Tha." ujar Gerald.

    Gerald memutar tubuh Lunaby hingga menghadapnya. "Samantha, setiap hal —bahkan sekecil apapun yang kita lakukan, semua pasti memiliki konsekuensi tersendiri. Baik itu besar, kecil, jangka pendek atau jangka panjang, semuanya pasti akan berakhir dengan konsekuensi. Seperti masalah kita saat ini Tha, ini konsekuensi yang harus kita hadapi bersama."

    Gerald membawa kedua tangan Lunaby ke bibirnya untuk ia kecup. "Jadi Lunaby Samantha Wilhalm putri dari Dominic Wilhalm, ikut aku ke dalam ya? Kita temui orang tuamu, mereka pasti sudah sangat merindukan putri mereka."

    "Bagaimana kalau ternyata sikap mereka berbanding terbalik dengan apa yang kamu katakan?"

    "Tidak akan, percaya padaku." jawab Gerald dengan cepat. "Lagi pula Tha, mereka tidak akan menunggu kita di teras, apabila mereka tidak ingin melihatmu di sini."

_____

    "Luna," ucapan Marcella Wilhalm tertahan, ketika wanita itu merasakan pelukan dari putri semata wayangnya yang sudah hampir satu bulan ini tidak ia lihat.

    Marcella dapat mendengar dengan mudah tangisan putrinya di pundaknya. Melihat putrinya seperti ini, air mata yang sedari tadi Marcella tahan pun sudah tidak dapat lagi ia tahan. Marcella mengeratkan pelukannya pada Lunaby, seiring dengan tangisan mereka yang terdengar.

    "Mom, aku minta maaf." ujar Lunaby di dalam pelukan ibunya.

    Marcella mengangguk, seraya mengelus lembut punggung Lunaby. "Maaf Mommy tidak bisa berada di sampingmu di saat kamu sedang berada di titik terendah hidupmu, Luna."

    "Luna membuat kesalahan yang sangat besar, Mom. Luna bahkan tidak paham kenapa Gerald masih tetap ingin Bersama Luna." lirih Lunaby setelah pelukannya dengan Marcella terlepas.

    "Gerald sangat mencintaimu, Luna." balas Marcella seraya merapihkan anak rambut wajah putrinya. "Go hug your Dadda and tell him to apologise to your man. Ayahmu yang super protektif itu memukul Gerald tepat di wajahnya saat Gerald ke sini setelah video itu menyebar."

    "Gerald tidak salah, kenapa Dadda harus memukul wajahnya?" ujar Lunaby bingung.

    Marcella mengedikkan bahunya, "Mom tidak tahu, Luna. Tetapi tenang saja, Mom sudah Memberikan Daddamu itu pelajaran."

    Lunaby menaikkan satu alisnya. "Apa?"

    "Tidak boleh tidur di kamar selama dua hari." jawab Marcella dengan kekehannya.

    Lunaby menggeleng pelan, "Luna akan menemui Dadda dulu, Mom."

    Setelah mendapatkan persetujuan dari Marcella, Lunaby langsung mendekati Dominic Wilhalm —ayahnya, dan memeluk pria itu dengan erat. "Dadda, I'm sorry."

    Dominic yang membalas pelukan putrinya tidak kalah erat menggelengkan kepalanya. "Luna, it's okay. Dadda yang seharusnya minta maaf, karena tidak bisa bersamamu di masa terendahmu."

    Lunaby hanya menganggukkan kepalanya di dalam pelukan ayahnya, walau Dominic dapat merasakan kaus dibagian pundaknya yang membasah. "Luna, we're here for you. Kamu tidak sendiri."

    "Dadda," Lunaby melepaskan pelukannya dari Dominic. "Mom mengatakan kalau Dadda memukul Gerald, terakhir Gerald ke sini?"

    Dominic tidak langsung menjawab. Tetapi dilihat dari gestur tubuhnya yang langsung memainkan bibir bawahnya, istri dan anaknya pun langsung mengetahui jawaban dari pria itu. Lunaby mendesah pelan, "Dadda, Gerald tidak salah."

    "Kamu tidak mungkin melakukan tindakan seperti itu apabila pria itu tidak memulainya, Luna. Dadda knows you."

    Lunaby mengangguk pelan, "Dadda benar. Tetapi Dadda juga tidak bisa membelaku terus. Tidak selamanya di dalam sebuah hubungan hanya pihak pria yang salah. Sometimes girls makes mistakes too."

    Dominic membuang napasnya kasar, "Then what do you want me to do?"

    "Apologies to him, Dad. He's my man, dan aku tidak yakin bisa kembali ke rumah ini apabila bukan karenanya."

    Dominic terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya, dan tersenyum tipis ke putrinya. "Okay I will."

____________________
Buat kalian yang baca ceritanya Dom sama Marcella, kalian pasti akan lebih ngerti sih kenapa kasus Luna yang sekarang ini dikaitkan ke Macy terus.

Buat yang mau baca bisa check di KaryaKarsa aku yaa, Aulitaarin.

Speaking about KaryaKarsa. Ada request cerita lagi yang kalian mau baca disanaa? hihi

 Ada request cerita lagi yang kalian mau baca disanaa? hihi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Where stories live. Discover now