I'm Only Me When I'm With You | Chapter 66

Start from the beginning
                                        

    "Mimpikan aku, Dorothy." sahut Gerald yang dibalas dengan kekehan dari wanita tua itu, "Aku harap kamu mengajakku ke Disneyland di mimpiku, Gerald."

    Gerald menggelengkan kepalanya, "Kamu akan terkena serangan jantung apabila kamu pergi ke Disneyland, Dorothy."

    Setelah suara Dorothy yang turut menghilang bersamaan dengan pintu kamar wanita tua itu yang tertutup, kecanggungan di antara Lunaby dan Gerald pun kembali lagi. Gerald membuang napasnya kasar. "I don't like this. This is too awkward."

    "Kamu benar." balas Lunaby.

    Lunaby menatap Gerald untuk beberapa waktu. Kesunyian menyelimuti keduanya untuk waktu yang cukup lama, hingga suara helaan napas Lunaby terdengar, dan wanita itu memecah keheningan di antara mereka.

    "Gerald—"

    "Whoa, whoa, whoa." ujar Gerald memotong perkataan Lunaby. "Aku tidak suka apabila kamu memanggilku dengan nama depanku."

    "I'm sorry." Lunaby menundukkan wajahnya, "It's just... it's just too hard to call you Leon, after all the mistakes I've made."

    Gerald menundukkan wajahnya. Dari semua pembicaraan yang ingin ia bicarakan dengan kekasihnya, pembicaraan ini merupakan pembicaraan terakhir yang Gerald ingin lakukan. Gerald kembali mengembuskan napas beratnya, sebelum mengambil satu tangan Lunaby untuk ia genggam.

    "Tha, aku sama sekali tidak marah denganmu. Aku tahu alasan mengapa kamu sampai melakukan itu. Kamu sampai berakhir seperti itu karenaku, dan aku tidak akan menyalahkanmu. Aku seharusnya meminta maaf kepadamu, karena foto itu kamu sampai harus meneri—"

    "Gerald, let's break up."

    Gerald mendongakkan wajahnya, "Apa?"

    Lunaby menggigit bibir dalamnya. Hal ini sungguh berat untuk ia lakukan, tetapi Lunaby tidak memiliki pilihan lain selain mengakhiri hubungan mereka. Lunaby tidak ingin Gerald terjerat ke dalam masalahnya, apalagi mengingat posisi Gerald yang masih sangat riskan untuk hal seperti ini.

    Berbeda dengan Lunaby, Gerald justru terdiam bingung di tempatnya. "Gerald, kita harus mengakhiri hubungan ini. Aku tidak ingin kamu juga terjerat ke dalam skandal ini."

    "Tidak."

    "Huh?" kini Lunaby yang dibuat terkejut dengan perkataan Gerald. "Excuse me?"

    Gerald menatap Lunaby dengan dalam. "Aku tidak akan menyetujui ajakan konyolmu itu, Samantha. Besides, what are we? kids? No Samantha, kita bukan anak kecil lagi yang harus mengakhiri hubungan hanya karena permasalahan seperti ini. We are all grown up, dan aku tidak akan menyetujui ajakan bodohmu itu."

    "But Gerald, my reputation—"

    "Fuck your reputation, Samantha. I'm falling in love with you because you're Lunaby Samantha Wilhalm, not Lunaby Wilhalm the highest paid model of the year." balas Gerald dengan cepat.

    Lunaby menahan air matanya untuk tidak jatuh. Tidak percaya bahwa wanita seburuk dirinya pantas mendapatkan pria sebaik Gerald Gallagher. "Gerald, I don't deserve you."

    Gerald menggelengkan kepalanya, pria itu bahkan sudah bangkit dari kursinya untuk bertumpu di hadapan Lunaby. Pria itu menggenggam kedua tangan Lunaby dengan erat, "Samantha, people makes mistakes. Aku tidak suka dengan kata-katamu itu. You deserve me, and I deserve you. We deserve each others, Samantha."

    "Tapi reputasimu akan kembali buruk karena kasus ini, Gerald."

    "Samantha, I don't give a fuck about my reputation. Aku bahkan sudah memiliki reputasi yang buruk jauh sebelum aku kembali kepadamu." ujar Gerald. Pria itu lalu mengecup kedua punggung tangan Lunaby yang berada di genggamannya. "Tha, bahkan apabila seluruh dunia menganggapku sampah sekali pun, aku tidak peduli. Selama kamu tidak termasuk ke dalam kumpulan orang yang menganggap aku adalah sampah."

    "Tha, I live with a bad reputation, bahkan di saat aku sudah kembali bersamamu." Gerald merapihkan helai rambut Lunaby yang berantakan. "Jangan pedulikan reputasiku apabila kamu masih tetap ingin bersamaku, Samantha. Aku tidak peduli mereka menganggap aku atau kamu seburuk apa, asal kita masih memiliki satu sama lain."

    Gerald tersenyum dengan tulus kepada Lunaby, "Tha, kita tidak bisa terus berlari apabila kita sedang di dalam poin terendah hidup kita. We need to fight. Dan hal yang aku inginkan adalah kita akan terus bersama dalam melawan titik itu, sampai kita kembali ke titik teratas kita lagi."

    Lunaby yang sudah tidak bisa lagi menahan tangisannya pun menangis, seraya membawa Gerald ke dalam pelukannya. "Aku tidak tahu hal baik apa yang aku lakukan di masa lalu, sampai Tuhan baik sekali untuk mengembalikanmu kepadaku, Leon."

    "Papa pernah berkata kepadaku Tha, seburuk apapun tindakan kita di masa lalu, Tuhan ialah maha pemaaf. Semua orang pasti pernah membuat kesalahan, tetapi apabila kita mencoba untuk memperbaiki kesalahan kita dan menjadi pribadi yang lebih baik, maka kita akan tetap diberkahi dengan kebahagiaan."

    Gerald sedikit menjauhkan tubuhnya, namun tetap tidak melepaskan pelukannnya dari tubuh Lunaby. "Begitu pula dengan apa yang terjadi dengan kita saat ini, Samantha. Kita tidak bisa berkabung di masa ini terus. We need to move on and also fix everythings up, agar kita bisa kembali ke diri kita yang lebih baik, dan mendapatkan kebahagiaan yang pantas kita dapatkan."

    Lunaby tersenyum, "Kamu benar. Tetapi aku tidak tahu harus memulai dari mana untuk mengembalikan kebahagiaanku."

    "We can start by not saying the b word ever again, Samantha." balas Gerald.

    Lunaby mengernyit, "The b word?"

    Gerald mengangguk, "Break up. Please jangan mengucapkan kata itu lagi, aku sangat membencinya."

    Lunaby terkekeh, "Okay, lalu langkah selanjutnya?"

    "Langkah selanjutnya, kita bisa memulai dengan melaporkan Elijah dan Aria ke pengadilan." ucapan Gerald yang langsung membuat Lunaby menatap kekasihnya itu terkejut.

    "Kamu tahu Elijah dan Aria bekerja sama?"

    Gerald menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, "Kamu pikir apa yang aku lakukan selama ini, Tha? Aku tidak mencarimu bukan berarti aku tidak peduli denganmu. Aku harus menyelesaikan dalang dari tersebarnya video itu dahulu, sebelum aku menjemputmu. Tetapi sepertinya aku bergerak terlalu lama, karena bukannya aku yang menjemputmu, justru kamu yang datang kepadaku."

    Lunaby tersenyum tipis, walau pemikiran mengenai Gerald yang menonton videonya sangat memenuhi pikirannya.  "Leon, kamu melihat video itu?"

    "I had to." jawab Gerald. "Aku tidak ingin mengambil keputusan hanya dengan omongan orang semata, Tha. I need to see it by myself."

    "I'm sorry." balas Lunaby dengan nada penuh penyesalan. "Aku minta maaf, Leon."

    Gerald kembali membawa Lunaby ke dalam pelukannya, seraya mengelus lembut punggung wanitanya. "Hey Tha, it's okay. Jangan meminta maaf lagi ya Samantha, atau aku akan marah."

    Lunaby menganggukkan kepalanya di dalam pelukan Gerald. Wanita itu benar-benar bersyukur mendapatkan Gerald di dalam hidupnya, dan keputusan Lunaby untuk menerima kembali pria itu merupakan keputusan yang sangat tepat. Bahkan dapat Lunaby katakan, ialah keputusan terbaiknya. Lunaby tersenyum lebar, seraya mengeratkan pelukannya. "Aku mencintaimu, Leon. Sangat-sangat mencintaimu."

    "Aku lebih mencintaimu, Samantha."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Where stories live. Discover now