I'm Only Me When I'm With You | Chapter 65

Magsimula sa umpisa
                                        

    "Robert tidak akan datang hanya untuk menolong kamu, Sam."

    "Binatang." geram Lunaby.

    Lunaby terdiam, mencoba memikirkan cara melawan pria tua itu. Lunaby hampir menangis ketika ia sama sekali tidak mendapatkan ide mengenai bagaimana cara melawan pria itu. Pergerakan tangan pria itu di atas pahanya pun semakin menaik.

    Lunaby memejamkan matanya, mencoba memikirkan cara hingga idenya pun datang ketika kakinya tidak sengaja menyentuh kaki pria itu. Dan tanpa menunggu lama, Lunaby menumpukan semua tenaganya dan menginjak kaki Charles.

    "Robert!"

    Lunaby dengan cepat berlari keluar dari ruangan itu, tetapi terkuncinya pintu dengan alat yang sedang digenggam Charles membuat Lunaby mengumpat. Sementara Charles meringis dengan tersenyum ditempatnya, seraya menunjukan alat kecil digenggaman pria itu.

    "Kamu tahu kenapa Robert tidak kembali ke sini? Karena pria itu tidak pernah bisa masuk, akibat pintunya yang sudah aku kunci."

    Charles berjalan mendekati Lunaby, "Ayolah Sayang, lebih baik bermain bersamaku. Lagi pula kamu tidak mungkin bisa keluar dari daerah ini, jangan pikir kita semua tidak tahu kamu, Lunaby Wilhalm."

    Tubuh Lunaby kembali menegang. Tangisan yang sedari tadi ia tahan pun perlahan turun, dan pada akhirnya Lunaby kembali menjadi Lunaby yang lemah, saat seperti terakhir kali ia berada di New York.

    Lunaby masih terkubur di dalam pikirannya bahwa ia akan berakhir di tangan Charles malam ini. Tetapi begitu telinganya mendengar panggilan dari Istri Charles yang berteriak di depan ruangan, desahan lega pun keluar dari bibir wanita itu.

    Decakan di bibir Charles terdengar seiring dengan pintu ruangan yang terbuka. Tanpa menunggu lama, Lunaby pun berlari keluar dari ruangan itu. Lunaby mengabaikan pertanyaan dari Ibu Robert, ketika mereka tidak sengaja bertabrakan. Dan ketika ia kembali bertemu dengan Robert di lantai bawah rumah pria itu, Lunaby langsung mendaratkan tangannya di pipi pria itu, dan berlari keluar rumah menuju gedung apartemennya.

    Lunaby terus berlari dengan hanya mengandalkan posisi letak gedung apartemennya yang terlihat dari jalanan komplek perumahan Robert. Tangisan wanita itu pun tidak kunjung berhenti, bahkan ketika mobil petroli keamanan pulau berhenti dan salah seorang petugas keamanan menayakan kondisinya.

    "Tolong antar aku pulang."

    Kalimat itu merupakan kalimat pertama yang diucapkan oleh Lunaby setelah ia bertemu dengan petugas keamanan pulau. Seakan mengerti dengan kondisi Lunaby saat itu, petugas itu pun langsung mengantarkan Lunaby kembali ke gedung apartemennya tanpa menunggu lama.

    Setelah sampai di unitnya, Lunaby yang masih menangis langsung membuka tabletnya untuk memesan tiket pesawat kembali ke New York. Wanita itu tidak tahu mengapa ia memutuskan untuk kembali ke New York —kota yang membuatnya memilih untuk pergi ke pulau ini. Tetapi tidak seperti sebelumnya, Lunaby kini mengetahui ke mana ia akan pergi. Dan Lunaby pun yakin, tempat tujuannya kali ini merupakan tempat yang tepat untuk ia datangi.

_____

Brooklyn, New York, USA.

    Setelah semalam mendapatkan penerbangan tercepat dari Florida ke New York dan menghabiskan sisa malamnya di unit apartemennya yang berada di pusat kota Manhattan, pada pagi harinya Lunaby pun langsung melanjutkan perjalanannya menuju Brooklyn di saat matahari terbit.

    Tidak membutuhkan waktu lama bagi Lunaby untuk sampai di kota yang hanya dipisahkan oleh East River ini. Hanya dengan mengendarai mobil dalam kurun waktu satu jam, Lunaby pun kini sudah berada di depan sebuah rumah yang dulu pernah menjadi tempat ia pulang.

    Rumah bergaya gothic dengan penggunaan bata merah pada fasadnya, yang sejak puluhan tahun silam di tempat oleh satu wanita yang sama, yang selama sepuluh tahun belakangan ini menjadi tempatnya untuk bercerita.

    Lunaby memilih untuk mengasingkan keberadaannya dirumah ini karena wanita itu tahu, dari semua orang —bahkan keluarga terdekatnya, hanya si pemilik rumah ini lah yang tidak akan pernah menghakiminya, bahkan seburuk apapun kesalahannya.

    Walau jam baru menunjukkan pukul tujuh, tetapi Lunaby sangat yakin bahwa si pemilik rumah sudah bangun sejak dua jam yang lalu. Dan karena itu lah Lunaby berjalan mendekat ke arah pintu, dan mengetuknya.

    Lunaby masih mempertahankan senyumannya selama ia menunggu pintu berwarna cokelat itu terbuka. Hingga ketika bunyi suara pintu terbuka terdengar, beriringan dengan terbukanya pintu ke arah dalam bangunan, senyuman Lunaby pun langsung menghilang dan tergantikan oleh keterkejutannya.

    Lunaby sudah akan memutar kembali tubuhnya menuju mobilnya, jika saja ia tidak merasakan tubuhnya yang ditarik, dan tenggelam ke dalam pelukan seseorang yang sangat ia rindukan, yang juga merupakan orang yang berada di list terakhirnya untuk ia temukan.

____________________
siapa itu yang meluk Luna?

____________________siapa itu yang meluk Luna?

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon