Cerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik.
⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
Gerald tersenyum, dan mencuri satu kecupan dari bibir wanitanya. "Aku tidak akan memaksa kehendak Dominic Wilhalm. Enjoy your time with your family, Sayang. I love you."
"I love you more."
I love you more. Satu kalimat yang Lunaby ucapkan dengan lantang kepada kekasihnya hari itu. Tentu saja, Lunaby lebih mencintai Gerald Gallagher daripada siapa pun di dunia ini.
_____
Lunaby memang datang menepati janjinya kepada Dominic Wilhalm hari itu, tetapi tidak sampai menginap. Lunaby hanya datang ke Wilmette di pagi hari, dan pulang kembali ke Chicago setelah makan siang.
Lunaby berbohong kepada Gerald, dan mengingkari janjinya sendiri kepada Ayahnya. Tidak ada menginap hingga satu minggu di Illinois, atau bahkan liburan ke Florida. Yang ada hanya Lunaby datang ke rumah kedua orang tuanya, dan berdiam diri membaca pesan ancaman yang kembali di kirimkan kepadanya hari itu hingga jam waktu makan siang tiba.
Setelah makan siang dengan keluarganya usai, Lunaby dengan cepat bangkit dari kursinya, dan pergi meninggalkan kediaman kedua orang tuanya.
"Luna, why so soon?"
"Ya, kamu bahkan tidak mau menunggu hingga Kaiden sampai?"
Lunaby menggelengkan kepalanya, "Aku buru-buru, ada yang harus aku kerjakan di Chicago."
"Jangan lupa untuk datang mengunjungi kami kembali ya, Luna? Kami selalu merindukanmu."
Lunaby menggangguk, dan mendekati kedua orang tuanya untuk memberikan kecupan di dahi mereka masing-masing. "Luna pergi dulu, jaga kesehatan kalian dan sampaikan salamku pada Kade."
Siang itu, tepat sebelum Lunaby keluar dari pintu rumah itu, suara Dominic Wilhalm pun membuat Lunaby menghentikan langkahnya. "Luna."
"Yes, Dadda?"
"Jika ada sesuatu yang mengganggu atau mengancammu, jangan sungkan untuk memberitahu Dadda ya? Dadda pasti akan langsung ada untukmu." ucap Dominic yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Lunaby.
"Tentu saja, Dadda."
Dan siang itu, Lunaby kembali membohongi orang tuanya. Lunaby tidak pernah memberitahu Dominic sesuatu yang mengancamnya, bahkan setelah Lunaby berjanji akan memberitahunya.
_____
Lunaby tersenyum lebar, ketika Gerald memberikan banyak sekali foto yang menunjukan kekasihnya sedang bersama Glatea —adik dari kekasihnya. Lunaby bernapas lega, ketika mendapati kabar bahwa Gerald telah bertemu dengan Glatea yang selama ini berada di kediaman Raiden Mitchell.
Hari itu, Lunaby bagaikan seorang Ibu yang mendapati kabar dari putranya setiap beberapa menit sekali. Karena yang terjadi hari itu, memanglah seperti itu. Gerald mengirimkannya ratusan foto dari mulai pertemuannya dengan Glatea, acara malam kedua kakak beradik itu, pagi harinya ketika mereka sedang bersiap untuk pernikahan Trevor Mitchell, dan sore hari ketika resepsi dari pernikahan Trevor sedang dilangsungkan.
Lunaby dengan senang menyimpan semua foto-foto yang dikirimkan oleh Gerald kepadanya. Dua manusia yang ia sayangi berada di dalam satu foto, tidak mungkin Lunaby tidak menyimpannya.
Selain menyimpan foto-foto yang dikirimkan oleh Gerald, hal lain yang Lunaby lakukan siang itu adalah menolak panggilan dari Gerald. Pria itu bagaikan seorang penagih hutang, yang tidak ada berhentinya menghubungi Lunaby.
Lunaby sudah memberikan alasan kepada pria itu, mengenai kenapa ia tidak ingin mengangkat telepon darinya, tetapi seorang Gerald Gallagher akan tetap menjadi Gerald Gallagher, pria itu tetap melakukannya.
Ketika Luanby sedang sibuk bermain dengan Gerald dengan cara menolak panggilan pria itu, tiba-tiba saja panggilan dengan nada dering yang berbeda terdengar dari ponselnya. Tubuh Lunaby kembali menegang hebat, ketika wanita itu mendapati nomor yang menghubunginya ialah nomor yang sama dengan nomor yang belakangan ini mengancamnya lewat pesan.
Lunaby dengan cepat menolak panggilan itu, dan mematikan ponselnya. Lunaby memutuskan untuk menjalani sisa harinya tanpa ponsel, dan melakukan hal yang lain seperti menonton televisi, hal yang sudah lama sekali tidak Lunaby lakukan.
Tetapi baru saja layar televisi menampilkan siarannya, tubuh Lunaby seketika membeku, di saat wanita itu mendapati video asusila dengan dia sebagai pemeran wanitanya, masuk ke dalam berita televisi nasional.
Tanpa harus mencaritahu sepasang manusia di foto dengan wajah yang diburamkan itu, Lunaby sudah mengetahui dengan pasti, bahwa sepasang manusia tersebut adalah dirinya dan pria itu. Pria itu, pria yang memadu kasih dengannya di saat mereka berada di Paris, dan juga pria yang beberapa minggu belakangan ini mengirimnya pesan penuh ancaman.
Karena berita televisi yang hanya menampilkan foto dari mereka dengan wajah yang diburamkan, Lunaby pun memilih untuk melihat video yang sudah tersebar bebas itu dari tabletnya. Tubuh wanita berusia dua puluh lima tahun itu pun langsung terjatuh di ranjangnya, ketika video yang tersebar benar-benar berisikan video percintaan panas antara Lunaby dan pria bejat itu.
Lunaby menggeram marah. Marah kepada pria itu dan juga dirinya. Lunaby marah kepada dirinya yang dengan mudahnya menerima ajakan pria itu untuk bercinta. Seharusnya Lunaby sudah mengetahuinya dari awal, terutama ketika melihat betapa bagusnya kualitas dari video ini, dan juga letak kamera yang sangat strategis, seakan video ini sudah direncanakan pembuatannya.
Lunaby menangis. Wanita itu memang dibawah pengaruh alkohol malam itu. Tetapi melihat bagaimana menurutnya Lunaby kepada pria itu di dalam video ini membuat Lunaby tidak yakin atas orang-orang yang melihatnya akan yakin dengan alasan Lunaby itu. Karena orang awam yang melihat video ini pun juga akan tahu, bahwa Lunaby sama sekali tidak terlihat mabuk atau pun dipaksa, saat video itu diambil.
_____
Manhattan, New York, USA.
Dan setelah melewati perjalanan panjang selama kurang lebih dua setengah jam dari Chicago menuju New York, di sinilah Lunaby sekarang. Di sebuah kota yang mendapati julukan sebagai kota yang tidak pernah tidur.
Lunaby pikir New York akan menjadi kota yang dapat menerimanya, bahkan di reputasi terburuk wanita itu. Tetapi dugaan Lunaby ternyata salah. New York menjadi kota terjahat untuknya hari itu. Masyarakat yang biasanya tidak peduli dengan apa yang Lunaby lakukan, tiba-tiba berubah menjadi masyarakat yang penuh dengan kebencian.
Semua orang menghinanya, menatapnya dengan tatapan hina. Bahkan supir taksi yang biasanya tidak pernah berbicara dengannya pun berubah menjadi seperti wartawan dengan segudang pertanyaan.
Lunaby mencoba untuk mengabaikan itu semua, karena tujuan datangnya ia ke New York bukanlah untuk mendengarkan cacian dan kebencian, melainkan untuk menemui satu orang yang bertanggung jawab atas ini semua. Orang yang Lunaby pastikan akan berakhir di tangannya.
____________________
heyhooo! sorry untuk keterlambatan updatenyaaa:( di postan terakhir saat aku bilang aku lagi sibuk-sibuknya, aku emang lagi sibuk banget guys dan berakhir sakit di akhir januari selama semingguan.
tapiii aku udah di kondisi yang jauh-jauh lebih sehat sekarang, dan semoga bisa back on track lagi! kalian semua jaga-jaga kesehatan yaa, banyak-banyak minum vitamin😚❤️
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.