PEKABLE - 61

168 24 0
                                    

Kenara tersenyum malu-malu kucing saat Alcio menggenggam jemarinya saat ia baru turun dari mobil cowok itu. Biasanya Alcio selalu mengganggunya hingga dirinya yang cengeng selalu aja nangis.

Tapi kali ini mereka menjadi sangat canggung dan malu-malu bergandengan tangan karena sedang di mabuk asmara. Seakan dunia ini milik mereka berdua.

"Cio.."

"Ya, Key?"

Alcio menoleh menatap Kenara yang pipinya memerah. Namun Alcio kembali teringat pada pesan yang barusan masuk tadi pagi ketika mereka hendak berangkat ke sekolah. Pesan masuk yang entah dari siapa, yang nomornya tidak diketahui.

Kenara. Cewek lo yang cantik. Kalau mau Kenara baik-baik aja, temui gue.

Sebuah pesan yang masuk itu masih terngiang-ngiang dalam benak pikiran Alcio. Siapa itu? Isi pesan itu seperti mengancam Alcio. Apa maksud dari pesan itu? Hingga kini Alcio belum membalas pesan itu.

Sementara itu di lain sisi, Kenara merasa agak aneh jadinya pada Alcio yang sedari tadi di mobil hanya diam saja. Terlihat sedikit aneh baginya.

"Cio?"

Panggilan pertama. Tidak digubris oleh Alcio.

"Cio?"

"Cio?"

Masih belum ada reaksi dari Alcio yang masih saja diam dan berjalan sambil menggenggam tangannya Kenara.

"Cio?"

"Ehmm ya, Key?"

Lamunannya Alcio terbuyarkan, ia menatap Kenara penuh sayang.

"Kamu kenapa Cio? Kok diem aja?"

Entah kenapa Kenara merasa Alcio seperti memikirkan sesuatu. Apa cowok itu malu karena berpacaran dengannya? Karena Kenara yang cengeng dan malas keramas.

"N-nggak pa-pa Key. Yuk ke kelas."

"Bener?"

"Iya Key."

"Yakin?"

Alcio berdeham. Ia tidak mungkin memberitahu Kenara soal pesan yang masuk tadi. Ia tidak mau cewek itu khawatir dan menjadi merusak momen mereka yang baru jadian.

"Iya Keyku sayang.." Alcio mencubit gemas pipinya Kenara.

Dan Kenara menjadi tambah malu dan pipinya memerah seperti tomat.

"Eh eh Keyku sayang? Ah, Babang Cio cieelahh!! Ada apa nich?!!"

Tiba-tiba terdengar suara Selo dari belakang arah mereka dan Feri di sampingnya Selo.

Spontan Alcio melepaskan tangannya dari jemari tangan Kenara. Dan cewek itu menunduk. Apa Alcio beneran malu berpacaran dengannya?

"Apaan sih lo? Gue sengaja panggil Keyku sayang supaya dia nggak nangis lagi, telinga gue mau pecah denger dia nangis.." Ujar Alcio. Mendadak perlakuannya seperti biasa lagi.

Perlakuan manis dan lembut menghilang di hadapan Selo dan Feri. Sementara Feri melirik sekilas Kenara lalu tersenyum pada cewek yang ia taksir itu. Namun tatapannya Kenara hanya datar pada Feri dan ia hanya tersenyum tipis sebentar pada Feri.

Tidak seperti biasanya Kenara yang ceria walaupun cengeng.

"Alah, alah gengsi amat sih lo abang ketua! Sayang kan sama Nana? Hayo..." Selo membuat heboh. Cowok itu memang tahu bahwa Alcio menyukai Kenara.

"Apa sih kambing congek? Bising banget! Udah sana masuk kelas, gue urus Key dulu. Tadi dia nangis gara-gara gue ejekin. Abisnya dia sok cantik, kecentilan lepas rambut!" Ucap Alcio lagi.

PEKABLE (Completed)Where stories live. Discover now