PEKABLE - 46

871 100 6
                                    

"Key! Lo nggak pa-pa kan?"

Alcio menghampiri Kenara yang masih di topang oleh cowok yang rambutnya acak-acakan itu.

Alcio menatap sekilas cowok itu dan mendengus kesal. Namun mau bagaimanapun cowok itu sudah menolong Kenara.

Kenara sontak melepaskan tubuhnya dari cowok berkulit putih itu dan berpaling pada Alcio.

"Gue nggak pa-pa Cio.." Ucap Kenara dan sambil mengusap air matanya yang masih basah di sekujur kedua pipinya.

"Makasih udah nolongin tadi." Ucap Kenara lalu tersenyum tulus pada cowok yang masih diam di tempat itu. Cowok itu hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Lalu ia segera berlalu dari Alcio dan Kenara turun tangga.

Sementara itu, ketika tatapannya Alcio sampai pada Vania cewek itu segera tersenyum dan menyapanya.

"Hai Cio.."

Vania tersenyum manis. Akan tetapi, Alcio hanya diam saja dan tidak menggubrisnya. Namun, cowok itu fokus pada Kenara.

"Untung lo nggak jatuh Key.."

Kenara mengangguk kecil, lalu sedetik kemudian mulutnya memberengut cemberut.

"KENTANG GORENG GUE MANA?!" Teriaknya geram. Alcio pun terperanjat. Seketika ia teringat akan kentang gorengnya yang sudah terjatuh tadi.

"Emm.. Jatuh Key he he.."

"Ikhhh Cioo!!"

"Enghh.. Enghh.."

Dan Kenara mulai menangis lagi. Spontan membuat Alcio panik. Dan cowok itu segera kembali ke tempat kentang goreng yang jatuh tadi tersebut.

Lalu mengutipnya dan kembali pada Kenara. Dengan wajah polos, Alcio merasa menyesal. "Sori Key.. Kentang gorengnya jatuh gara-gara tadi lo yang hampir mau jatuh. Gue nggak sangaja Key.." Alcio berkata dengan sungguh-sungguh.

"Suer deh Key demi anak kita--"

"Apaan sih?!" Sela Kenara. Dan pipinya mulai memerah karena salah tingkah Alcio mengatakan suer demi anak mereka. Duh, jadi baper lagi Kenara.

Alcio tertawa kecil. "Nggak Key. Bercanda doang. Udah ya, jangan nangis lagi dong.. Gue kan uda minta maaf." Bujuk Alcio dengan lembut sambil mengusap rambutnya Kenara yang lepek itu--sudah lima hari tidak di cuci.

Kenara pun mengangguk patuh. Diusap rambutnya dengan lembut oleh Alcio mampu membuatnya seperti hewan buas yang mendadak jinak.

Alcio tersenyum lega. Ia bersyukur, Kenara tidak terluka dan baik-baik saja di hadapannya sekarang.

"Yuk, balik ke kelas.." Ajaknya lalu.

Sementara itu, Vania menggerutu kesal setengah mati. Karena Alcio tidak memedulikannya. Dan seseorang berbadan kurus melihatnya dari balik tembok ujung koridor dengan menyunggingkan senyuman miring.

🎨🎨🎨

Tbc.

Wah siapa seseorang itu ya.. Coba tebak :p

PEKABLE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang