PEKABLE - 69

106 8 1
                                    

Satu hari sebelum terjadi kecelakaan Kenara dan Feri..

Meylin yang baru saja menghempaskan tubuhnya ke ranjang, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi. Cewek itu sangat malas mengangkatnya. Namun, Afifah yang lagi makan cemilan makaroni rasa balado pun mengomel.

"Mey, angkat noh hp lo! Ribut banget elah.." Gerutu Afifah. Meylin pun uring-uringan. Di saat itu dia masih galau dan merasa tidak senang dengan Kenara. Dia merasa dikhianati oleh sahabatnya sendiri.

Meylin pun dengan malas melihat ponselnya. Namun dia terkejut dengan nama yang meneleponnya di layar ponselnya itu.

Vania is calling..

"Siapa yang telepon, Mey?" Tanya Afifah penasaran.

Meylin terperangah. Masih kebingungan seribu bahasa. Apa gerangan Vania meneleponnya? Cewek populer di sekolah yang menyebalkan itu ada angin apa dengan Meylin? Mereka tidak pernah dekat sekalipun. Dan Meylin tidak suka padanya karena gayanya yang songong.

Meylin memberi lihat Afifah siapa yang meneleponnya.

"Vania?" Sebelah alisnya Afifah terangkat. Ya, respon pertama dari Afifah terkejut dan sama bingungnya seperti Meylin. Karena mereka berdua tidak dekat dengan Vania.

"Coba angkat aja Mey.. Gue penasaran anak itu mau ngapain."

Meylin pun mengangkat teleponnya. Dan memberi mode loudspeaker agar Afifah juga dapat mendengarnya.

"Halo.. Ngapain lo telepon gue?" Tanya Meylin tanpa basa-basi.

Terdengar di seberang sana, Vania tertawa.

"Kalau lo mau tau soal kenapa sahabat lo Nana bisa deket sama Keane. Sekarang temuin gue di kafe seberang sekolah. Gue tunggu."

Panggilan terputus..

Meylin dan Afifah pun saling bertatapan. Dan mereka pun bergegas menjumpai Vania. Karena mereka sangat penasaran sebenarnya apa yang terjadi antara Kenara, Keane dan beserta Alcio. Dan atas semuanya yang terjadi ini, mengapa Vania bisa tahu?

🎨🎨🎨

"Mau minum apa guys? Gue pesenin. Santai, gue yang traktir." Ucap Vania dengan penuh angkuh pada Meylin dan Afifah.

Sekarang mereka saling duduk berhadapan. Afifah memutar kedua bola matanya dengan malas meladeni sikap Vania yang angkuhnya setengah mati.

"Serah lo. Sekarang lo jelasin maksud omongan lo di telepon tadi."

Vania tertawa sebentar lalu melipat kedua tangannya dengan santai. "Lo liat semua ini.." Vania menyodorkan ponselnya.

Afifah dan Meylin pun melihat gambar yang ada di ponselnya. Terlihat Kenara dan Keane sedang bersama di sebuah taman. Ada juga foto Alcio yang menonjok Keane. Dan ada juga foto Keane dan Kenara di depan lobi hotel. Dan foto terakhir ada foto Kenara bersender di bahunya Keane.

Meylin melotot. Di lihat dari fotonya, mereka berdua sangat dekat seperti dua orang yang berpacaran. Apa maksud dari semua ini?! Padahal selama ini yang mereka semua tahu adalah Kenara suka dan dekat dengan Alcio. Tapi kenapa sekarang dia bersama dengan Keane.

"Lo dapat foto-foto ini semua dari mana, Van?!" Tanya Afifah penasaran. Dan masih terkejut dengan semua itu.

Sementara itu, Meylin mematung di tempat.

"Gue yang foto itu semua. Temen lo Nana, beneran muka dua. Dia pacaran sama Cio, nggak ada cerita ke kalian kan? Baru udah pacaran sama Cio, godain Keane juga. Jadi dia mau dapetin dua cowok sekaligus." Ucap Vania dengan tersenyum sinis.

PEKABLE (Completed)Where stories live. Discover now