PEKABLE - 67

128 14 11
                                    

Satu minggu kemudian..

Semenjak kejadian itu, Kenara dan Aldi hubungannya menjadi renggang. Dan Kenara selalu menghindar. Alcio sudah coba datang ke rumahnya, namun cewek itu selalu menolak untuk jumpa dengannya. Alasannya selalu ada saja. Mulai dari ngantuk, lagi asik nonton drama korea, dan banyak alasan sehingga supaya dirinya tidak bertemu dengan Alcio.

Begitu juga di sekolah. Kenara memutuskan untuk duduk dengan Ferisa. Dan jadinya Alcio duduk dengan Selo.

"Na.. Sebenernya lo sama Cio kenapa sih? Barantem? Soal apa?"

Kenara yang lagi membaca novel pun menghela napasnya. "Tolong ya Fer sekali lagi, jangan bahas soal gue sama Cio."

Kenara capek. Seminggu ini dia diteror oleh Afifah, Meylin, dan Ferisa soal kenapa dia dan Alcio menjadi tidak berbicara.

Pergi dan pulang pun sekarang Kenara malah bersama papanya. Dia tidak mau lagi bersama Alcio.

Keadaan kelas pun menjadi suram dan sunyi. Biasanya selalu ribut dan rusuh karena Kenara yang menangis diganggu Alcio. Namun, sekarang semuanya berbeda. Alcio dan Kenara bagaikan dua orang asing yang tidak saling kenal.

Feri mendesah. Sebenarnya dalam hati kecilnya, ia merasa sedikit senang dengan Alcio dan Kenara yang tidak bersama lagi seperti sekarang ini. Namun di sisi lain, Feri merasa sedih dan tidak tega melihat Kenara dan Alcio seperti ini. Kenara kini tampak murung dan pendiam. Sementara Alcio juga selalu diam dan tak banyak bicara. Dan anehnya, sekarang Alcio malah dekat dengan Vania.

Feri benar-benar tidak habis pikir dengan pikirannya Alcio. Kenapa setelah mendapatkan hatinya Kenara, malah ia menyia-nyiakannya. Ini tidak bisa dibiarkan lama-lama. Feri harus berbicara dengan Alcio serius. Ia harus tahu apa yang terjadi sebenarnya.

🎨🎨🎨

Saat pulang sekolah, Kenara sedikit kesal karena papanya tidak bisa menjemputnya hari ini, akibat papanya ada meeting mendadak. Jadinya, Kenara terpaksa nebeng motornya Afifah.

Namun, saat di parkiran motor semuanya langsung heboh. Karena Keane datang secara tiba-tiba menghampiri Kenara.

"Eh ada Keane! Keane! Akhh!" Pekik Meylin heboh. Ya, Meylin memang tergila-gila sama Keane.

"Apaan sih lo Mey? Heboh banget mulut lo kayak speaker rusak!" Decak Afifah kesal.

Sementara itu, Kenara memutar bola matanya malas. Ini pasti akan jadi gosip anak-anak semua karena Keane menghampirinya. Padahal Kenara sudah meminta Keane untuk jangan di sekolah dekat dengannya. Namun, sepertinya Keane tidak mendengarkan perkataannya.

"Ada apa Keane?" Tanya Afifah.

Keane tersenyum tipis. "Gue mau nganterin Nana pulang boleh kan?"

Kenara melotot terkejut mendengar perkataannya Keane. Apa-apaan mengajaknya untuk pulang di antar olehnya?!

Meylin langsung memekik heboh. "Eh kok lo mau antar Nana kita pulang?"


Nggak. Gue nggak mau. Gue pulang sama lo aja Fah." Tolak Kenara terang-terangan.

Namun Keane memegang tangannya. "Lo harus pulang sama gue, Na. Karena ada yang mau gue omongin sama lo penting."

"Tunggu.. Kalian kok bisa kenal?" Tanya Meylin kebingungan.

Kenara mendesah. Ini saat yang tidak tepat. Dan dia juga sudah salah karena belum menceritakan semuanya pada Meylin dan Afifah.

PEKABLE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang