PEKABLE -19

3.2K 399 59
                                    

Akhirnya bisa update lagi, makasih buat yang masih nungguin cerita ini. Enjoy❤

🎨🎨🎨

"Blurppp.. Blurrpp.."

Suara air kolam renang belakang rumahnya Vania beradu dengan deras ketika Kenara tercemplung ke dalam. Kakinya yang tidak sampai, membuat cewek itu gelagapan dan tenggelam.

Dia hanya bisa memukul-mukul air dan air kolam itu terus masuk ke dalam mulutnya sehingga cewek itu kesulitan untuk berbicara.

Semuanya panik. Dan yang paling panik adalah Alcio dan Feri.

Mereka berdua secara spontan bersama-sama terjun ke dalam kolam renang tanpa membuka kemeja mereka.

Kenara yang kesadarannya sudah linglung hanya bisa pasrah ketika Alcio dan Feri sama-sama memeluknya.

Alcio memicingkan mata pada Feri dengan tatapan yang seperti mengisyaratkan sesuatu, hingga membuat Feri secara perlahan melepaskan Kenara yang sudah setengah tidak sadar pada Alcio sepenuhnya.

Lalu, Alcio dengan cepat membopong Kenara dan mengangkatnya ke pinggir kolam renang dengan bantuan Feri yang mengangkat kakinya Kenara.

Vania mendelik kesal melihat Alcio yang lagi menepuk-nepuk pipinya Kenara.

"Key! Lo bisa denger gue?!"

Selo ikut menimbrung dan berjongkok memperhatikan Kenara yang matanya sayu-sayu itu dengan raut wajah khawatir.

"Kayaknya Nana butuh napas buatan deh, Cio!" Selo berseru cepat.

Alcio mendongak sebentar, lalu kembali menatap bibirnya Kenara yang basah.

"Key.. Key.." Panggilnya lagi sambil memompa dadanya Kenara dengan kedua tangannya yang dingin dan panik.

Kenara masih tak bersuara dan tak berdaya. Matanya tetap sayu.

"Nana.. Sadar Na!" Feri yang berjongkok di sebelah Alcio ikutan panik. Dia sangat berharap Kenara bisa bangun tanpa harus dapat napas buatan dari Alcio.

Memikirkan itu membuat hatinya serasa nyeri.

Sebenarnya Feri sangat ingin memberikan napas buatannya, namun hal itu tidak mungkin bisa. Karena pasti Alcio tidak mengizinkannya.

Sementara itu, Vania melotot ketika dengan tanpa aba-aba Alcio menunduk mendekati wajahnya Kenara yang basah kuyup itu.

Feri mendesah dan pasrah saja.

Namun sebelum Alcio mencapai bibirnya Kenara, mulutnya cewek itu mengeluarkan air dan ia batuk-batuk.

"Key! Key!"

"Nana!"

Teriak Alcio dan Feri secara bersamaan.

Kenara yang sudah mendapatkan kesadaran kembali itu mengerjapkan matanya dan berusaha untuk bangkit. Namun, Alcio segera mencegahnya dan dengan cepat memegang punggungnya.

"Are you okay, Key?!"

Kenara hanya tersenyum kecut. Dia mengusap-ngusap lengannya dengan kedua tangannya.

Cewek itu merasa sangat kedinginan dan kepalanya terasa pusing.

"Dingin ya.." Alcio langsung memeluknya, berusaha untuk memberikan kehangatan. Padahal dirinya sendiri juga basah kuyup.

"Lo nggak pa-pa kan, Na?" Vania bertanya dengan wajah khawatir yang dibuat-buat.

"Bro, bantuin Key berdiri bentar.." Ujar Alcio pada Feri. Dan dengan sigap Feri membantu Kenara berdiri sambil merangkulnya erat.

Alcio bangkit berdiri dan menatap penuh tajam ke Vania. "Lo sengaja kan dorong Key jatuh tadi?!" Bentaknya.

Spontan semu orang melihat ke arah mereka. Wajahnya Vania menjadi tegang dan ketakutan.

"M-maksud lo a-apa? Ngg-ngg--"

"Lo nggak usah banyak ngeles, gue tau lo nggak suka kan liat Key bareng kami ke sini!" Bentak Alcio lagi dengan murka. Wajahnya memerah sampai nampak urat lehernya.

"B-bukan gitu Cio, gue tadi beneran nggak sengaja.." Vania gelagapan dibentak Alcio begitu. Cewek itu berusaha memegang tangannya Alcio, namun ditepis cowok itu.

"Yuk kita pulang, Key!" Alcio berpaling ke Kenara dan dia merangkulnya.

Kenara kesulitan berjalan, dan Alcio yang melihat hal itu menghentikan langkahnya sebentar. "Kenapa Key?"

"K-kaki a-aku gemetaran.. Din-dingin.." Ucap Kenara terbata-bata dengan menunduk memperhatikan kakinya yang masih memakai sepatu high heels itu kelihatan bergetaran.

Tanpa banyak bicara, Alcio menggendong Kenara. Hingga membuat cewek itu terperanjat kaget.

"C-Cio lo--"

"Sstt.." Alcio bersuara memberi isyarat untuk Kenara diam saja. Dan cewek itu menurutinya dan pada akhirnya hanya bisa pasrah di gendongannya Alcio. Kenara bersandar pada pundaknya Alcio, dan dia merasa sedikit hangat.

Alcio meninggalkan area pesta dengan tetap menggendong Kenara.

Kaum cewek yang ada di pesta itu pada berjengit dan memekik melihat Kenara di gendong Alcio seperti itu.

Selo melongo, sedangkan Feri menatap nanar mereka.

Sementara itu, Vania melotot dengan mata memerah. Kedua tangannya terkepal erat.

🎨🎨🎨

Tbc

Auto pengen jadi Key🙈

instagram: airin.gwe

PEKABLE (Completed)Where stories live. Discover now