PEKABLE - 5

5.4K 612 61
                                    

"Ma, aku pulang!"

Alcio melemparkan ranselnya sembarangan dan cowok itu merebahkan dirinya ke sofa.

"CIOOOOOOOO!!!!"

Alcio spontan berjengit kaget saat Tara muncul di ruang tamu dan menjewer kuping kirinya dengan pelintiran yang kuat dan pedas.

"Aduhhhhh Maaaa!!!!" Jerit Alcio minta ampun.

"Mama apaan sih nggak ada angin nggak ada hujan jewer-jewer aku? Sakit tau, gimana kalo nanti kuping anak mama yang ganteng ini putus?" Protes Alcio pada Tara yang berkacak pinggang dan menatapnya penuh tajam.

Alcio bingung, mama kenapa ya? Kayak kepribadian ganda aja. Tiba-tiba marah begini.

Tara memukul kepala Alcio. "Kamu itu ya jahat banget sih! Mama nggak pernah ajarin kamu jadi anak yang jahat!"

Keningnya Alcio berkerut, terperangah melihat Tara. "Jahat apa sih, Ma?" Cowok itu keheranan. Dia udah ngerasa kayak jadi cowok paling bejat sedunia karena ditatap bengis sama mamanya begitu.

"KENAPA KAMU GANGGUIN NANA TERUS HAH?! KASIHAN TAU DIA NANGIS-NANGIS TADI TELEPON MAMA! KATANYA DIA NGGAK TAHAN KARENA KAMU!" Omel Tara panjang lebar sambil berteriak melengking.

Sampai Alcio menjauh sedikit. Pupil matanya mendadak membesar. "Key nelpon mama?" Tanyanya nggak percaya.

"Iya, Nana telpon mama tadi! Kamu buat apaan sih sampe Nana nangis-nangis?!"

Alcio mendesah. Ah, ternyata karena Kenara makanya mamanya sampai marah-marah begini. Ternyata anak satu itu ngadu!

"Jawab Mama Cio!" Bentak Tara.

Alcio garuk-garuk kepala. "Cio nggak sengaja hamilin Key tadi, Ma." Jawab Alcio cengigiran jail.

"APAAA KAMU--"

"Eh eh, becanda doang Ma heh." Buru-buru Alcio bersuara supaya Tara nggak meledak-ledak kayak gas bocor.

"Kamu tuh keterlaluan ya! Kalau ngomong itu dipikir dulu Cio, jangan sembarangan!" Tara mencubit geram pahanya Alcio sampai anak lelaki satu-satunya itu merintih kesakitan.

"Awhh Ma sakit!"

"Rasain! Siapa suruh resek kamu!"

Alcio pun memberengut.

"Sekarang kasih tau mama kamu buat apa ke Nana tadi di sekolah, hah?!"

Alcio berdecak. "Tadi aku cuman ngejekin mukanya Key jelek, gitu aja Ma.. Tapi Key langsung marah sama nangis."

"APA?!" Tara melotot.

Dan Alcio terkejut.

"Kamu itu jahat banget! Paling pantang yang namanya bilang cewek jelek, itu bencana Cio!"

"Hah? Bencana apa Ma? Bencana alam? Gempa? Tsunami?" Tanya Alcio ngaur.

"Sekarang juga kamu ke rumahnya Nana dan minta maaf!" Perintah Tara.

"Hah? Sekarang? Males ah Ma, besok pagi aja." Alcio langsung uring-uringan.

"Nggak bisa! Kamu ke sana minta maaf sekalian bawain kue bolu green tea kasih ke Tante Airysh ya."

"Besok ajalah Ma, besok kan aku jemput Key. Sekarang panas, aku magerrr.." Rengek Alcio memohon kayak anak kecil.

Tara melotot. "Nggak Cio! Mama bilang sekarang ya sekarang! Minggu lalu Tante Airysh udah anterin keripik pisang, nih saatnya mama bales!"

"Aduh Ma, kenapa sih mama sama Tante Airysh suka banget bales-balesan kasih makanan? Kurang kerjaan banget deh ah!" Protes Alcio geram.

"Udah nggak usah banyak protes, ini urusan emak-emak!" Tara mengomel sambil cepat-cepat ke dapur untuk mengambil kotak bekal yang sudah berisi bolu green tea buatannya.

"Sekarang juga ke rumah Tante Airysh kasih ini dan sekalian minta maaf ke Nana!" Perintah Tara galak.

"Tapi Ma--"

"Nggak ada tapi-tapian!"

"Ma, please--"

"Kalau kamu nggak mau, mama bakalan bilang sama papa buat mogok uang jajan kamu setengah tahun!" Ancam Tara lalu.

Langsung membuat Alcio jadi nggak berani protes lagi. Beginilah nasib, kalau punya mama galak.

"IYA DEH IYA MA!"

🎨🎨🎨

Tbc.

Alcio-Kenara-2019.

instagram: airin.gwe

PEKABLE (Completed)Where stories live. Discover now