PEKABLE - 29

2.9K 285 52
                                    

Di ruang tamu rumahnya Kenara kini penuh dengan kehadiran kedua orang tuanya Alcio dan Kenara pada malam yang sudah hampir larut ini.

"Jawab mama, Cio! Apa yang kamu lakuin ke Nana tadi, nak?! Ya ampun.." Tara menjerit dengan wajah memerah sambil menatap penuh lebar ke anak lelakinya yang terduduk lesu itu.

Kenara yang duduk di samping mamanya Airysh, hanya bisa pasrah. Cewek itu menunduk dan tangannya gemetaran.

Mereka benar-benar seperti sedang di sidang pengadilan.

Rino mendesah. "Kenapa kamu bisa masuk ke kamar Nana dan kalian berpelukan seperti itu tadi?!" Hardik Rino.

Alcio tergagap, susah untuk berbicara. Cowok itu berusaha keras untuk menjawab.

"C-cio b-beneran n-nggak ada apa-apain Key, om.. Cio hanya nemenin Key aja. Tapi Cio malah ketiduran.."

"Tapi kenapa harus peluk Nana kalau hanya menemani?! Apa yang udah kamu perbuat? Jawab jujur sama Om!" Rino berdiri dan menghentak meja ruang tamu. Hingga membuat semuanya terkejut.

Aldi pun spontan memegang pundaknya Rino, sahabatnya itu. "Udah, kita bicarain ini dengan kepala dingin. Mungkin ini hanya salah paham. Jangan ambil emosi dulu, coba kita tanya ke Nana juga.." Aldi, papanya Alcio tersebut berusaha mengurangi ketegangan.

Tara mendekati Kenara. "Apa yang udah Cio lakuin ke kamu? Jawab jujur, Na sama kami.. Biar bisa diambil tindakan.." Wanita paruh baya itu membelai rambutnya Kenara yang berminyak.

"Iya, Na.. Coba bilang, kalau memang Cio ngelakuin sesuatu ke kamu, terpaksa kita harus sahkan kalian.." Wajah Airysh semringah.

Dan perkataannya itu membuat wajah seisi ruangan terhenyak kaget.

"Mama! Mereka masih anak-anak! Ngomong apaan sih kamu?!" Hardik Rino membatah keras.

Istrinya itu malah cengegesan. Ia sedang berpikir betapa lucunya kalau melihat Alcio dan Kenara menikah muda dan dirinya pasti cepat bisa menggendong cucu.

"Ya, mana tau memang beneran terjadi sesuatu di antara mereka.. Kan nggak ada pilihan lagi, Pa.. Penyelesaiannya ya mereka harus diikatkan."

"Mama!"

"Ssstt Rysh aduh mulut kamu nih.." Tara mencubit gemas lengannya Airysh. Dan ia mengulum senyumnya, sebenarnya Tara juga sepemikiran dengan Airysh. Hanya saja dia nggak berani berkata seperti sahabatnya itu, karena takut kena bentak juga sama sang suami, Aldi.

"C-Cio nggak ada macam-macam sama aku. Ini bukan salah Cio, tadi sebenarnya dia udah mau pulang. Cuman aku yang tahan dia buat nemenin aku bentar, karena aku takut sendirian. Rupanya Cio ketiduran, jadi kami beneran saling tidur aja. Tanpa ada ngapa-ngapain."

Kenara akhirnya membuka suara dengan gemetaran.

Rino mendengkus. "Beneran seperti itu?" Dia memicingkan matanya curiga pada Kenara dan Alcio secara bergantian.

Alcio mengangguk. "Iya, Om.."

Dan Kenara ikut mengangguk kikuk.

"Ya sudah berarti semuanya sudah jelas kan ini, kalau begitu kalian udah boleh pulang Aldi, Tara.. Ini udah larut malam, besok kan anak-anak mau sekolah." Airysh pun berkata, berusaha membubarkan perkumpulan tegang mereka itu.

Namun, Rino menghentikan dengan perkataannya yang bikin semuanya terlonjak sangat kaget.

"Mari kita lakukan tes pada Nana untuk membuktikan! Dan selama hasil tes belum keluar, Cio dan Nana nggak boleh berdekatan!"

Alcio syok. "K-kok gitu om? Kenapa k-kami nggak boleh b-bareng?"

"Ini hukuman buat kalian! Nggak boleh ada yang bantah!"

🎨🎨🎨

Tbc

Maaf ya kemarin nggak jadi update cepat karena nggak sempat huhu

Makasih buat yang masih stay sama cerita ini, ily 3000❤

Gimana dengan part ini? Ngakak atau tegang? Wkwk

instagram: airin.gwe


PEKABLE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang