PEKABLE - 42

1.7K 136 23
                                    

"Enghhh... Enghhh..."

Alcio dan Feri hanya saling bertatapan seperti orang tolol mendengar orang yang ada di depan mereka itu sedang menangis seunggukkan.

Kali ini bukan tangisan Kenara yang mereka dengar.

Namun, sekarang Selo.

Selo sedari tadi menangis tiada henti dan sudah satu kotak tissue dia habiskan. Dan tissue yang sudah basah karena ingusnya berterbaran di bawah karpet.

Dan sudah satu jam Alcio dan Selo mendengarkan tangisannya di kamar Selo. Mereka sangat menyesal ke rumahnya Selo dan tadinya mereka mengatakan bahwa bersedia mendengarkan cerita Selo dan menghiburnya.

Sial, mereka sangat kesal dan menyesal!

Selo kampret! Tangisannya sungguh menggelikan. Kalau Kenara yang nangis masih mending, karena dia makin kelihatan imut dan menggemaskan.

"Udalah bro, masih banyak cewek.. Jadi pesen MCD nggak nih?" Alcio bertanya dengan geram.

Selo tetap menangis.

"Enghh.. Enghhh.. Gue udah naksir sama dia dari SMP enghhh... Nggak rela... Nggak r-rela gue dia punya pacar... Enghhh... Enghh.."

Feri memutar bola matanya dengan malas. Namun, dia tersenyum--berusaha menghibur Selo.

Sohib mereka itu lagi galau dan sedih karena cewek yang ditaksirnya dari sejak SMP sekarang sudah punya pacar. Hal itu dia ketahui karena tadi sewaktu dia stalking instagramnya. Cewek itu tadi memposting video boomerang di story IG memperlihatkan dirinya sedang makan ice cream sunday KFC bersama seorang cowok yang memeluknya dari belakang dengan mesra.

"Woleslah Sel, jangan nangis lagi dong.. Kita pesen ice cream sunday KFC mau?" Ajak Feri berusaha membuat Selo berhenti menangis.

Namun, usahanya gagal. Yang ada Selo makin menangis.

"Enghhh... Nggak mau gue! Anjing lo! Gue jadi teringat lagi sama dia engghhh.." Selo makin uring-uringan. Tangisannya makin menjadi.

Feri mengutuk diri. Astaga, dia lupa kalau tadi cewek itu makan ice cream sunday KFC.

Alcio dengan geram menampol kepalanya Feri. "Dodol banget sih lo Fer!" Kesalnya.

"Udah ya Selo sayang, nggak usah dengerin kutu kupret Feri nih! Gue pesen ice cream MC Flury MCD ya rasa oreo.. Udah cup cup Selo jangan nangis lagi, entar gantengnya hilang loh.." Bujuk Alcio sambil melap wajahnya Selo yang basah dengan tissue.

Perlahan tangisannya Selo menjadi reda. "G-gue kalo nggak nangis ganteng ya?"

"Iya betul banget sayang.." Feri menghampiri Selo dan memeluknya layaknya seperti sepasang kekasih.

Alcio yang melihat tingkah mereka itu menjadi jijik.

"Udah ya nangisnya Selo sayang.. Entar gue kirimin lo film bokep.." Ucap Feri dengan wajah mesumnya.

"Anjirr!" Teriak Selo dan Alcio secara bersamaan.

🎨🎨🎨

"Fer, tunggu gue mau ngomong.."

Ucapannya Alcio membuat Feri yang barusan mau naik ke atas motornya terhenti. Lalu, cowok itu menoleh menatap Alcio yang sedang bersender di pintu mobilnya.

Salah satu alisnya Feri terangkat. "Apa?"

Feri merasakan suasana yang tegang antara mereka berdua. Sepertinya...

"Gue mau tanya sekali lagi, lo suka kan sama Key?"

Seketika Feri bergeming. Ternyata tebakannya benar. Bahwa Alcio akan membahas hal ini lagi.

Alcio menatap lurus dan tajam ke arah Feri. Dia mau mendengarkan sekali lagi jawaban Feri.

"Jawab jujur bro.. Gue curiga, lo perhatian banget sama Key.." Desak Alcio.

"Emangnya nggak boleh? Nggak ada yang larang kan? Lagian lo sendiri belum ngungkapin perasaan lo." Ujar Feri.

Langsung saja Alcio melotot. "Jawab jujur gue sekarang."

Feri lalu tersenyum kecil. "Iya, gue suka Nana.."

Rahangnya Alcio mengeras, cowok itu secara spontan berjalan mendekati Feri. "Jadi kenapa lo nggak bilang dari awal? Kenapa kemarin lo nggak jujur mah gue?"

Feri tersenyum lagi. "Karena gue tau lo juga suka sama Nana dari dulu." Ucapnya. Dan karena Nana juga suka mah lo Cio. Batin Feri dalam hati.

Alcio mendesah. Ternyata tebakannya selama ini benar. Sohibnya itu juga suka sama Kenara. Artinya mereka menyukai cewek yang sama.

"Gue nggak mau kita berantem hanya karena cewek Fer.. Lo temen gue." Ucap Alcio.

"Gue tau."

"Jadi sekarang kita harus gimana?" Tanya Alcio kemudian.

Feri menatapnya. "Kenapa lo ngungkapin perasaan lo?"

Feri penasaran.

Alcio mendesah. "Lo sendiri kenapa nggak ngungkapin?" Dia berbalik tanya.

Feri tertawa kecil. Hal itu membuat Alcio mengernyit bingung sebentar.

"Nggak segampang itu.." Jawab Feri.

Lalu mereka berdua diam dan membisu di tempat secara beberapa saat.

"Kita bersaing secara sehat aja ya, bro.." Ucap Alcio memecahkan keheningan di antara mereka, lalu cowok itu masuk ke dalam mobilnya.

Dan Feri terdiam di tempat menatap mobilnya Alcio meninggalkan kawasan komplek perumahannya Selo.

🎨🎨🎨

Tbc

Satu kata untuk part ini?

Selamat menuaikan ibadah puasa ya bagi yang menjalankan🙏

PEKABLE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang