Murid Pertama

175 30 5
                                    

Aku tak menyangka dalam sekejap sesuatu yang ku kenal dapat berubah menjadi seperti ini. Mereka yang meminta ku untuk lari dan bersembunyi. Apa masih ada yang selamat?

"Apa sudah semuanya?"

Bagaimana jika mereka menemukan ku?

"Ya, dengan ini semuanya sudah berakhir."

Panas. Gelap. Sakit...seluruh tubuhku terasa sakit.

"Apa aku juga akan berakhir seperti mereka? Apa aku juga akan mati seperti mereka? Inikah yang mereka sebut kematian?"

Perlahan aku merasakan kesadaranku menghilang. Suara Langkah kaki terdengar dari belakangku. Seorang pria berpakaian putih hitam dengan topi Jerami topeng dan juga sebuah tongkat.

"Shinigami?"

Pasukan Kiheitai, Kaientai, dan Jouishishi fraksi Zura mundur hingga ke hutan namun Naraku masih mengejar mereka.

"Mau sampai kapan mereka mengikuti kita?!" Teriak Matako.

"Shinsuke-dono. Kita harus berpisah dengan Katsura dan Kaientai. Jika terus begini-"

"Berpisah? Aku tak ingat pernah berjalan dengan mereka. Aku tak ingin berhutang lagi cepat atau lambat aku akan membayarnya lengkap dengan bunga."

Sadaharu berhasil menemukan Katsura dan yang lainnya dan segera bergabung bersama mereka.

"Tentu, itu juga berlaku untukmu. Oboro."

Kiheitai menghentikan Langkah mereka begitu melihat Oboro berdiri di reruntuhan rumah.

"Jadi kalian sudah tiba? Kerja bagus karena sudah menggiring mereka kesini. Harusame sudah mulai mundur, kalian juga pergilah." Ucap Oboro.

"Cepat pergi dan bergeraklah sebagai tangan dan kaki Utsuro-sama."

Naraku mematuhi perintah Oboro dan berlari pergi.

"Harusame mundur?! Apa yang kau rencanakan?! Bukankah tujuanmu adalah menghancurkan kami?" Ucap Matako.

"Fakta bahwa kalian masih hidup berada di luar ekspetasi kami. Namun itu bukanlah tujuan sebenarnya dari perang ini. Tujuan pria itu sudah tercapai. Dibandingkan dengan beban yang dibawa pria itu demi tercapainya misinya, apa yang terjadi pada serangga yang merangkak ditanah bukanlah masalah besar." Ucap Oboro.

"Lalu kenapa kau masih disini? Untuk memberikan alasan kenapa kau kalah melawan serangga?" Ucap Takasugi.

"Karena aku tahu, serangga itu terkadang menumbuhkan sayap. Mereka mengepakan sayap mereka cukup kuat hingga mencapai langit. Ada serangga yang tidak mau menyerah walau sayap mereka sudah dipotong berkali-kali. Sebagai serangga yang mendapatkan sayap dari pria yang sama, aku tahu." Ucap Oboro.

"Orang yang sama? Kau bilang monster gagak itu dan sensei? Yoshida Shoyou sudah mati dan balas dendam ada tepat di depan mataku."

"Aku tak peduli apa itu Yoshida Shoyou atau Utsuro. Aku hanya ingin menghilangkan apa yang menghalangi jalannya. Aku ingin menggunakan api yang tersisa di hidup ini untuk membakar sayapmu."

Flashback

"Dia yang dekat dengan kematian namun dia juga jauh dari kematian. Itu adalah aku, Shinigami."

Pria bertopeng itu berjalan mendekati Oboro.

"Kalian manusia lahir, tumbuh, menua, dan akhirnya mati. Namun aku tidaklah menua dan mati. Yang bisa ku lakukan hanyalah hidup tanpa berubah sedikit pun. Jadi aku tak tahu perasaan dari seseorang sepertimu yang sedang sekarat."

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Where stories live. Discover now