Dearest Friend

165 34 8
                                    

Satu per satu kapal Harusame terjatuh.

"Shirei-sama! Setelah Fusou, Houtei juga dijatuhkan!"

"Sebenarnya apa yang mereka lakukan?"

"Musuh mereka bukanlah kapal perang tapi hanya seorang pria!"

Umibouzu terlihat berdiri di badan kapal dan menatap kapal Harusame yang masih terbang di langit.

"Sebenarnya ada apa dengan ayah dan anak ini. Mereka seakan punya kekuatan untuk menghancurkan Harusame seorang diri. Jika semua pertarungan ini tercatat di sejarah aku penasaran apa kita juga akan ditulis sebagai apa disana." Ucap Abuto.

Pasukan Harusame berlari ke tebing dan menyerang divisi tujuh.

"Mereka akan mengatakan bahwa kita adalah orang yang melindungi punggung seorang legenda!"

Abuto beserta pasukannya menyerang pasukan Harusame.

"Ayo cepat! Kita harus pergi selagi Abuto-dono mengalihkan perhatian musuh!"

Kiheitai membawa Takasugi berlari pergi.

"Kita harus melindungi hidup komandan!"

Ledakan terjadi, pasukan Kiheitai terkena ledakan itu. Mereka segera bangun dan mencari tubuh Takasugi namun mereka semua terkejut melihat tubuh Takasugi terjatuh menuruni tebing.

"Komandan!"

Sementara itu, Kagura dan yang lainnya berlari menyusuri tebing. Asap tebal dan mayat amanto terlihat di sekeliling mereka.

'Kau dimana? Shinsuke-sama, sebenarnya kau berada dimana?'

Kagura dan yang lainnya menghentikan lari mereka begitu mereka melihat ledakan besar di tebing tepat di atas mereka. Beberapa pasukan Kiheitai terlihat terluka dan terjatuh dari tebing itu namun ada seseorang yang menarik perhatian Matako.

"Shinsuke-sama!"

Tubuh Takasugi terjatuh. Matako segera berlari dan mencoba meraih Takasugi. Kagura berlari menyusul Matako. Matako berlari hingga ke ujung tebing dan hampir terjatuh namun Kagura menarik tubuhnya dan menyelamatkannya.

Di jalanan, Bansai memimpin Shinpachi dan Jouishishi menuju tebing namun mereka terus saja dihalangi oleh pasukan Harusame.

"Bansai-san!"

Bansai berlari dan menerobos pasukan Harusame.

'Kau belum boleh mati, Shinsuke!'

'Karena kau juga akan dihukum dan dieksekusi oleh bakufu. Kenapa kau tidak mati saja demi ku, si Pembantai, Bansai?'

'Jadi, kematian seperti apa yang kau inginkan?'

'Aku takkan mati. Entah mayat siapa yang akan ku langkahi, sebelum aku bisa menghancurkan negara ini aku takkan mati.'

'Meski tahu kalau kau akan dieksekusi, bukankah saat itu kau bisa bermulut besar?'

Shinpachi dan yang lain berlari menyusul Bansai. Harusame segera menembaki mereka. Debu bertebaran dimana-mana. Begitu debu menghilang, Shinpachi melihat Bansai dan beberapa anggota Jouishishi terluka akibat serangan tadi.

"Ya ampun. Sepertinya tiga bintang mematikan tidak cukup untuk menghentikan kalian ya. Mereka yang dari luar angkasa memang tidak bisa diandalkan." Ucap Utsuro.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Où les histoires vivent. Découvrez maintenant