Duduk Di Jok Belakang Mobil Tidak Enak Karena Kau Harus Berbagi Kursi

333 56 13
                                    

Patsuan menerima surat botol dari lautan. Aku, Gin, Kondou, dan Hijikata memutuskan untuk membantu Patsuan menulis balasan sempurna untuk surat itu. Namun

"Ba-bagaimana ini? A-apa kita bisa mengambilnya?!"

"Tidak tidak. Surat itu sudah ada di kantor pos bukan?!"

"Kalian polisi kan?! Lakukan sesuatu!"

"Sesuatu seperti apa?!"

Hijikata tanpa sengaja memasukkan surat buatan Gin dan Kondou. Jika surat itu sampai dibaca Urara-san...

"Tu-tunggu. Butuh waktu sekitar dua hari hingga kita bisa mendapat surat balasannya. Itu artinya kita bisa mengambil surat itu sebelum surat itu tiba di tangan Urara-san!" Ucapku.

"Kau. Apa kau yakin kita bisa?!" Ucap Kondou.

"Aku adalah Sakata y/n. Tidak ada yang tidak bisa ku lakukan!" Ucapku.

"y/n-sama!"

Selang 3 jam, Patsuan sudah kembali ke rumah dan menunjukkan amplop surat balasan dari Urara-san.

"Gin-san!! y/n-san!! Semuanya lihat ini!" Teriak Patsuan dengan gembira.

"Loh kok?! Kenapa surat itu bisa datang hari ini?! Apa dia menggunakan pengiriman paket super duper kilat?!" Teriakku.

"Oi! Bagaimana ini! Aku tidak tahu apa-apa! Aku tidak tahu apa-apa!" Teriak Gin.

"Aku juga tidak tahu apa-apa! Toshi! Ini semua salahmu!" Teriak Kondou.

"Tunggu itu bukan salahku! Kalian yang menulisnya bukan?!" Teriak Hijikata.

"Gin-san! Urara-san bilang dia ingin bertemu denganku!"

A-apa?! Wanita itu ingin bertemu dengan Patsuan?! Tunggu! Itu artinya wanita itu ingin!

"Tidak!!! Aku tidak ingin adik iparku melakukan itu!! Sebelum aku menikahi Otae-san aku tidak akan membiarkannya melakukan itu!!" Teriak Kondou.

"Kondou-san! Sekarang bukan saat yang tepat untuk memikirkan itu!" Teriak Hijikata.

"Aduh. Bagaimana ini."

Gin mengeluarkan foto hasil editan tadi. Jujur saja wajah yang dominan di foto itu adalah wajah Sougo. Urara-san juga pasti berpikir Patsuan adalah Sougo.

"Kalau begini kita harus membujuk Sougo ya." Ucapku.

"Sougo? Kenapa?" Tanya Hijikata dan Kondou.

Aku tidak menjawab pertanyaan Hijikata dan Kondou. Aku hanya menunjukkan foto hasil editan tadi pada mereka.

"Aku ingatkan, kau tidak akan bisa membujuk Sougo dengan mudah." Ucap Hijikata.

"Tidak ada salahnya mencoba kan." Ucapku.

Oh ya, aku kan tidak punya handphone.

"Kondou atau Hijikata, pinjamkan handphone kalian." Ucapku.

"Untuk?"

"Menelepon Sougo dasar bodoh. Aku tidak punya handphone."

Kondou dengan senang hati memberikan handphonenya padaku.

"..."

"Ada apa? Apa kau tidak tahu cara menggunakannya." Ucap Kondou.

"Umm..."

Dan sekali lagi, mataku yang suci ternodai. Kenapa dia memasang wallpaper seperti ini di handphonenya?! Apa dia tidak punya rasa malu?!

"Ada apa y/n."

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz