Acceptance

249 39 75
                                    

Karena rusaknya mesin kapal, kapal butuh waktu sekitar 1 hari untuk sampai ke Edo dengan kata lain mereka akan tiba di Edo pada malam hari. Setelah pertempuran Panjang, banyak dari mereka yang beristirahat dan tidur di sembarang tempat. Beberapa juga berbincang dan saling mengenal satu sama lain.

"Dimana y/n?"

"y/n-san? Dia bilang dia ingin melihat pemandangan di luar."

Dibandingkan mengobrol dan beristirahat, y/n lebih memilih menyendiri di luar.

'Setelah ini...setelah ini aku harus apa. Jika dia benar Shoyou maka aku ingin membawanya kembali tapi Shoyou tidak mungkin menyerang kami...Shoyou tidak mungkin mencoba membunuh kami.'

'Itu...itu tidak mungkin Shoyou...'

y/n menyandarkan tubuhnya ke pagar pembatas sambil menatap sarung pedangnya.

'Aku memang bilang aku akan melakukan apapun untuk menyelamatkan mereka...tapi'

'Terima kasih sensei! Aku akan menjaganya dengan baik!'

y/n menggenggam erat sarung pedangnya dan pagar besi yang ada di depannya.

'Menjaga hadiah terakhir dari sensei saja aku tidak bisa...'

'Kau benar-benar payah.'

"Ya, aku benar-benar payah."

"Itu tidak benar."

y/n terkejut dan segera menengok ke belakangnya. Disana dia melihat Nobume menatapnya khawatir.

"Ah, Nobume...ada apa...ku pikir kau dan yang lainnya sedang istirahat di dalam." Ucap y/n.

y/n 'tersenyum hangat' pada Nobume namun raut wajah Nobume tidak berubah.

"Kau baik-baik saja?" Ucap Nobume.

"Tentu aku baik. Haha, hanya sedikit mual itu saja." Jawab y/n.

Nobume berjalan dan berdiri di samping y/n.

"Apa kau memikirkan kejadian tadi..." Ucap Nobume.

"..."

"Tidak. Hanya mabuk udara itu saja." Ucap y/n.

"..."

"Apapun yang kau pikirkan, itu bukan salahmu." Ucap Nobume.

"Hehe, apa yang kau bicarakan Nobume. Masuklah ke dalam...masuklah...disini dingin." Ucap y/n.

"..."

"Ku rasa aku juga sedikit mual jadi aku akan menunggu disini." Ucap Nobume.

"Aku hanya ingin melihat pemandangan laut. Kau pasti akan bosan dan nantinya hanya akan menggangguku. Masuklah kedalam, lagipula disini tak ada tempat duduk. Selain itu kau terluka." Ucap y/n.

"Kau juga terluka sama sepertiku. Apa bedanya." Ucap Nobume.

"..."

"Masuklah ke dalam Nobume." Ucap y/n.

Raut wajah y/n seakan berubah menjadi dingin. Namun tentunya Nobume tetap bergeming.

"y/n..."

"Masuk. Aku tidak suka mengulang kalimatku." Ucap y/n.

"Aku pun sama. Aku sudah bilang akan menunggu disini jadi aku takkan pergi." Ucap Nobume.

"..."

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Where stories live. Discover now