Everything Will Be Alright

346 47 62
                                    

Sudah hampir 2 bulan semenjak kejadian itu. Namun walau begitu bakufu masih dalam situasi tegang. Penyerangan kelompok Joui mulai meningkat, Shinsengumi ditugaskan untuk mengurus dan mencegah terjadinya penyerangan kepada petinggi bakufu terutama Shogun-sama. Sementara itu Mimawarigumi ditugaskan untuk menjaga kastil dan beberapa daerah lainnya.

Sekarang ini y/n sedang di rawat di rumah sakit, luka yang di dapat Gin jauh lebih ringan dibandingkan y/n karena itulah Gin tidak dirawat. Untuk memasuki kamar y/n tentunya tidak mudah. Sejauh ini hanya sensei dan perawat yang diizinkan masuk. Bahkan Gin kakaknya sendiri tidak diizinkan. Lorong menuju kamarnya juga dijaga oleh polisi, entah apa ini karena perintah Shogun atau ulah Sasaki.

Nobume dan Sasaki tentunya bisa memasuki kamar y/n semau mereka namun y/n hanya akan mengabaikan mereka. Nobume memberitahu y/n berita terbunuhnya Sadasada dan batalnya pengunduran diri Shigeshige namun y/n hanya menatapnya dan memintanya pergi.

'Aku tidak percaya aku melakukan itu... itu... itu bukan diriku! Aku mengatakan hal yang kejam pada Tsukuyo, aku bahkan mencoba membunuhnya! Teman macam apa aku ini?! Apa Tsukuyo akan memaafkan aku?' Itulah yang selalu dipikirkan di kepala y/n.  Rasa bersalah, khawatir, dan takut akan penolakan selalu menghantui dirinya.

Sementara itu, Yorozuya mulai khawatir karena sudah hampir 2 bulan mereka tidak mendengar kabar y/n. Setiap kali mereka kesana, mereka selalu saja mendapat jawaban yang berbeda-beda.

Jika mereka memaksa masuk, mereka akan ditangkap oleh Mimawarigumi.

"Sudah cukup! Kenapa kami tidak boleh menemuinya?!"

"Benar! y/n-chan teman kami aru! Kau tidak berhak menghalangi kami aru!"

Sekali lagi, Yorozuya berdebat dengan perawat, sensei, dan petugas Mimawarigumi.

"Maaf, tapi ini perintah. Kami tidak bisa membiarkan kalian masuk."

"Kenapa?! Apa yang kau lakukannya padanya?!"

"Aku akan bicara dengan Soyo-chan aru!"

"Aku menyarankan kalian untuk tidak membuat keributan."

Sasaki masuk ke rumah sakit sembari memainkan ponselnya.

"Jika kalian menyelinap masuk ke istana Shogun lagi kalian akan menerima hukuman seppuku." Ancam Sasaki.

"Kenapa?! Jika kami tidak boleh masuk setidaknya izinkan Gin-san!" Balas Shinpachi.

"Hanya orang-orang bakufu atau kerabat Shogun yang diperbolehkan masuk. Intinya adalah, hanya orang-orang elit." Ucap Sasaki dengan santai.

Kesal mendengar ucapan Sasaki, Gin menarik kerah bajunya dan menyudutkannya ke dinding. Sasaki dengan cepat mengeluarkan pistolnya dan menodongkannya tepat ke kepala Gin.

"Kau!"

"Tolong tenanglah Sakata-san. Kau harus ingat ini rumah sakit." Ucap Sasaki dengan santai.

Shinpachi dan Kagura mengeluarkan senjata mereka seolah bersiap menerobos masuk hanya untuk menemui y/n namun Mimawarigumi juga tidak tinggal diam. Mereka semua mengeluarkan pistol mereka.

"Wah wah, lihat apa yang kau lakukan. Kau membuat orang-orang ketakutan disini Sakata-san." Ucap Sasaki.

"Hentikan."

Semua terdiam dan melihat asal suara itu. Tepat di depan pintu masuk, Kyuubei berdiri di samping Otae dan Toujou.

"Kyuubei-san."

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Where stories live. Discover now