Jangan Menilai Orang Dari Penampilannya!

405 64 8
                                    

Katsura Kotarou, kami biasa memanggilnya Zura. Dia adalah teman lamaku dan Gin. Kami berpisah seusai perang dan bertemu kembali di chapter 5. Reuni kami bisa dibilang bukan reuni yang sempurna. Dia meminta kami untuk kembali bergabung dengan pasukan Jouinya. Walau jalan kami berbeda, dia tetaplah teman kami. Dia juga pernah membantu kami untuk menyelamatkan Patsuan dan Kagura dari Harusame. Sebagai teman, tentunya kita harus saling membantu. Tapi, jika Zura meminta bantuan ke kami. Kemungkinan besar masalah yang dihadapinya berhubungan dengan kegiatan Joui.

"Apa kalian tidak ingin makan? Jangan khawatir. Hari ini aku akan mentraktir kalian." Ucap Zura.

Dihadapan kami, ada berbagai jenis makanan disajikan. Mulai dari steak, parfait, hingga donburi.

"Kalian jangan sampai tertipu. Lihat saja wajahnya. Dia pasti punya maksud tertentu." Ucap Gin.

"Aku yakin dia pasti ingin kita melakukan pekerjaan yang sangat sulit." Ucapku.

"Kalian tidak perlu berprasangka buruk seperti itu." Ucap Zura.

"Tidak peduli seberapa laparnya aku. Aku tidak akan tertipu. Jangan meremehkanku Katsura-san." Ucap Patsuan.

"Aku benar-benar meremahkan ini. Coklatnya meleleh terlalu cepat di mulutku!" Teriak Gin.

"Zura! Aku sudah menghabiskan parfaitku! Apa aku boleh pesan banana split juga?!" Teriakku.

"Aku juga ingin makan donburi lagi aru!" Teriak Kagura.

"Ya, kalian bisa memesan apapun yang kalian mau...tapi sebelum itu..."

Zura membawa kami pergi keluar dari restoran. Kami tiba di sebuah rumah besar. Zura memintaku dan Gin memanjat ke pohon dan memata-matai keadaan rumah itu. Zura memberikan teropong kepadaku dan Gin. Kami bertiga mulai memata-matai keadaan rumah itu. Lalu kami melihat Elizabeth dikurung didalam rumah itu.

"Aku benar-benar ceroboh. Elizabeth selalu ada disampingku, jadi sudah pasti dia juga akan menjadi target bakufu. Bakufu benar-benar tegas kepada orang-orang Joui. Jika terus begini, Elizabeth bisa dibunuh." Ucap Zura.

"Benarkah? Bagus dong kalau begitu." Ucap Gin.

"Kita bisa tahu wujud asli dari penguin berjalan itu." Ucapku.

"Bagaimana dengan kupon persediaan coklat selama setahun." Ucap Zura.

"Kau pikir kami semurah itu? Memaksa masuk hanya untuk coklat. Aku bahkan tidak tahu berapa banyak nyawa yang akan kau butuhkan." Ucap Gin.

"Aku akan melakukannya jika kau menambahkan kupon persediaan es krim selama setahun."

Zura memasukkan tangan ke kantungnya lalu dia mengeluarkan satu kupon lagi. Aku mencoba meraih kupon yang ada di tangan Zura, tapi Gin memegang tanganku dan mulai mencubit pipiku.

"Oi! (y/n)! Jangan termakan rayuannya!" Ucap Gin.

"Sakit! Sakit! Aku hanya bercanda aku hanya bercanda!" Ucapku.

"Lagipula bagaimana dengan teman-temanmu? Bukankah kalian seharusnya bekerja sama untuk menyelamatkan mereka." Ucap Gin.

"Kau harus meninggalkan rekanmu jika mereka tertangkap. Itulah peraturan yang berlaku diantara anggota Joui. Aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri. Lagipula mereka adalah masa depan dari negara ini. Mereka tidak boleh mengorbankan hidup mereka hanya untuk ini." Ucap Zura.

"Karena itulah, ini adalah pekerjaan sempurna untuk orang-orang tanpa masa depan seperti kalian." Ucap Zura.

"Kami pergi." Ucapku dan Gin.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Where stories live. Discover now