Hometown

206 33 20
                                    

Sakamoto membawa Nobunobu masuk ke kapalnya dan mengurungnya di salah satu ruangan di pojok Lorong.

'Planet yang terabaikan, Rakuyo. Planet besar yang hancur akibat perang besar. Orang-orang jahat dari berbagai planet berkumpul disana. Planet itu merupakan planet yang cocok untuk sembunyi. Tidak hanya itu, planet itu juga merupakan rumah dari kapten divisi tujuh, Kamui dan pemburu luar angkasa, Umibouzu.'

Planet asal Kagura ya.

Setelah memberitahu lokasi persembunyian mereka, Mutsu segera mengarahkan armada kapal ke planet itu.

"Kemungkinan kita akan tiba besok untuk sekarang lebih baik kalian istirahat." Ucap Mutsu.

"Istirahat ya. Dimana?" Tanya kami.

Mutsu menghela nafasnya dan mengantar kami pergi.

"Oh, Mutsu kau ingin tidur?" Tanya Sakamoto.

"Tidak, kapal kita akan tiba besok karena itu aku mengantar mereka ke kamar untuk istirahat." Ucap Mutsu.

"Ah, kalau ku ingat-ingat salah satu kamar sudah dipakai Shogun-sama. Hanya ada dua kamar lagi, kamarku dan satu kamar kosong." Ucap Sakamoto.

"Kalau begitu kau antar mereka, aku akan kembali ke ruang kontrol."

3rd P.O.V.

Mutsu berjalan pergi lalu Sakamoto tersenyum lebar.

"Kita ada dua kamar, itu artinya satu kamar ada yang bertiga." Ucap Sakamoto.

"Aku akan ikut dengan Gin-san dan y/n-san, lagipula aku sudah sering menginap di Yorozuya." Ucap Shinpachi.

"Baiklah, kalau begitu Zura akan tidur di kamarku. Kamar kalian ada di Lorong sana, kalian buka saja pintunya." Ucap Sakamoto.

Sakamoto mengantar Zura ke kamar sementara Gin, y/n, dan Shinpachi berjalan memasuki kamar mereka.

"Ahh, tidur!"

y/n melompat ke Kasur dan segera berbaring.

"Oi, hanya ada dua Kasur." Ucap Gin.

"Gin tidur di lantai. Kau lebih tua kan, mengalah lah dengan yang muda." Ucap y/n.

"Ano, sebenarnya aku tidak keberatan jika-"

"Huh? Kau yang tidur di lantai. Aku ini alergi dengan lantai, kalau aku tidur disana tubuhku bisa gatal." Ucap Gin.

"Ano, Gin-san y/n-san, sudah ku bilang aku tidak kebe-"

"Itu pengorbanan yang sanggup ku bayar. Lagipula kau sering tidur di jalanan apa bedanya dengan lantai." Ucap y/n.

"Oi, apa maksudmu aku sering tidur di jalanan? Kau pikir aku ini apa."

Gin dan y/n saling berhadapan dan melototi satu sama lain.

"Dimana pun bahkan hingga ke galaksi lain, seorang adik itu harus patuh pada kakaknya."

"Heh, apa kau tidak punya malu menyuruh adikmu tidur di lantai sementara kau enak-enakan tidur di Kasur."

"Chibi."

"Ossan."

"Pirang."

"Keriting."

"Chihuahua."

"MADAO."

Mereka berdua tersenyum lalu memegang senjata mereka.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang