Ikatan Samurai dan Kota Besi

280 47 17
                                    

Aku dan Gin berjalan pulang ke Yorozuya. Yorozuya tampak sepi, futon Kagura dan tempat makan Sadaharu juga tidak ada.

"Jadi mereka sudah pergi ya." Ucap Gin.

"Jika mereka mengikuti ruteku, mereka akan keluar malam ini." Ucapku.

"y/n, jika situasinya memburuk-"

"Aku tidak akan pergi. Kita kyoudai kan. Lemah sekali jika aku pergi hanya karena Okama dan beberapa preman murahan." Ucapku.

Keesokan harinya, aku dan Gin pergi ke rumah Baasan. Hari ini seharusnya tiga dari empat dewa itu akan datang kemari dan...

"Gin, ini altar Tatsugorou kan."

Di samping altar itu ada sebuah jutte dan pedang.

"Tatsugorou-san, kami mungkin sempat gagal melindungi Baasan. Namun kali ini, akan ku pastikan kami melindunginya dan juga rumahmu ini."

"y/n, yang melindunginya bukan kau saja. Aku juga ada disini."

Gin mengambil jutte Tatsugourou.

"Pedangnya. Kau ingin menggunakannya y/n?"

"Tidak. Kau saja yang gunakan."

Gin mengambil pedang Tatsugorou dan menyimpannya.

'Maaf Tatsugorou-san, aku tidak ingin menodai pedangmu dengan tangan kotorku.'

Aku dan Gin bersiap pergi namun kami mendengar suara pintu rumah Baasan terbuka.

"Kalian pikir kalian mau kemana."

"Kenapa kalian berdua kesini?"

"Kau tidak bisa seenaknya saja memutuskan semuanya sendiri aru."

"Kami ada disini untuk alasan yang sama."

Patsuan dan Kagura berjalan dan berdiri di sampingku dan Gin.

"Izinkan kami tinggal dan bertarung bersama kalian."

"Setelah semua yang ku lakukan untuk mengeluarkan kalian dengan selamat..."

"Maaf saja y/n-san, kami tidak mau pergi sementara kau dan Gin-san mempertaruhkan nyawa kalian."

"Jangan salah paham. Baik aku atau y/n, kami tidak berniat bertarung."

Aku dan Gin berdiri dan berjalan melewati Patsuan dan Kagura, namun sebelum kami mencapai pintu, Kagura menahan kami.

"Kalian dan kusobaba itu salah aru. Kalian tidak perlu menanggung semuanya sendiri aru. Apa kalian pikir kami akan Bahagia dengan ini? Jika kami tidak kesini untuk menyelamatkan kusobaba itu maka kami tidak akan bisa menemukan kebahagiaan aru."

"Jika kalian mati, kami tidak akan bisa hidup Bahagia lagi aru!"

Kagura berteriak dan matanya berkaca-kaca.

"Kagura, kebahagiaan itu selalu bisa kau temukan. Kebahagiaan tidak hanya berasal dari satu tempat." Ucapku.

"Yang aku mau adalah kalian untuk hidup." Ucap Gin.

"Dengar Shinpachi, Kagura. Aku tidak bisa menerima perasaan seperti itu lagi. Aku tidak ingin seorang pun kehilangan nyawanya."

Patsuan berjalan mendekati Gin dan memukul wajahnya hingga tubuhnya terpental.

"Dan kau sebut dirimu Sakata Gintoki?! Tidak peduli berapa banyak kesalahan yang kau buat. Berapa banyak kegagalan yang kau buat. Yang penting adalah kau tetap berdiri dan tidak membiarkan hal itu terjadi lagi! Bukankah itu janji yang kau dan y/n-san buat!"

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Where stories live. Discover now