I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]

I'm Only Me When I'm With You | Chapter 60

    Dan sembari mengaitkan kedua tangannya pada masing-masing lengan kedua Kakaknya, Glatea pun menarik kedua pria itu untuk pergi dari kamar yang Gerald tempati di Mitchell Manor.

_____

Windster Castle, England, UK.

    "Jadi, Istri Trevor akan menjadi Queen of The North?"

    Glatea memutar matanya, "Menurutmu, gelar apa yang akan Trevor terima?"

    Gerald mengedikkan kedua bahunya, "Aku tidak tahu, aku hanya tahu Duke of Cambridge."

    "Duke of Cambride adalah Prince William, Ge."

    "Apa setelah ini Istri Trevor akan menggunakan nama Mitchell sebagai nama belakangnya?"

    Glatea menggeleng, "Sepertinya tidak. Setahuku nama keluarga jauh lebih penting dibandingkan nama suami."

    "Sepertimu?" tanya Gerald sambil menatap Glatea.

    Glatea mengernyit, "Kenapa aku?"

    "Kamu sudah menjadi Nyonya Berkeley, tapi hingga saat ini masih saja menggunakan nama Gallagher."

    Glatea mengalihkan pandangannya, "Kami akan bercerai, tidak ada gunanya aku menggunakan nama belakang itu. Lagi pula, sangat tidak cocok bukan?"

    "Glatea Berkeley?" Glatea menganggukkan kepalanya mendengar perkataan Gerald, "Sangat tidak cocok, bukan?"

    "Glatea Berkeley suits you perfectly, Glatea. Apa yang kamu pikirkan?"

    "Aku tidak tahu," ujar Glatea. "Aku dengannya pernah membicarakan mengenai nama belakangku ini, tetapi aku masih berpikir kalau aku sangat tidak cocok menyandang namanya."

    Gerald membuang napasnya, "Ya sudah tidak usah dipikirkan, lagi juga kalian akan bercerai bukan? Tidak ada gunanya."

    Glatea menatap kakaknya tidak terima, "Kenapa kamu berbicara seperti itu?!"

    "Kamu sendiri yang mengatakannya, Glatea."

    "Aku kesal denganmu!" jawab Glatea yang lalu pergi meninggalkan Gerald sendiri, dan pergi bergabung bersama orang tuanya.

    "Ada apa dengan Glatea?"

    Gerald menoleh, ketika mendengar suara dari salah satu sepupunya yang juga merupakan kakak dari sang mempelai pria. "Merajuk."

    Pria itu terkekeh, "Glatea sangat berbeda selama ia berada di sini."

    "Berbeda dengan konteks?"

    Pria itu tersenyum, "Lebih dewasa. Dia mengurungkan diri di kamar untuk lebih dari dua minggu, hanya kekasihku dan Gabe yang ia izinkan untuk masuk ke dalam kamarnya. Tetapi setelah dua minggu berlarut di dalam kesedihan, Glatea akhirnya berani untuk keluar dari kamarnya dan kembali bersosialisasi lagi."

    "Kalian merawat adikku dengan baik, aku berterima kasih untuk itu."

    "Santai saja, Ge. Bagaimana pun juga Glatea adalah adikku."

    Gerald mengangguk, "Kenapa tidak memberitahuku di saat Glatea memutuskan untuk datang ke rumahmu?"

    Pria itu membuang napasnya kasar, "Glatea memaksa kami untuk tidak memberitahu siapa pun, termasuk Gabriel. Gabe mengetahui lokasi keberadaan Glatea karena adikmu sendiri yang memutuskan untuk menghubungi Gabriel."

    "It hurts me so bad seeing her like this, Theo." ujar Gerald dengan kedua mata yang masih setia mengawasi adiknya dari jauh.

    Theodore Mitchell, pria yang saat ini sedang berbicara dengan Gerald mengangguk mengerti. "Gabriel juga mengatakan hal yang sama, ketika ia melihat kondisi adik kalian untuk pertama kalinya."