I'm Only Me When I'm With You | Chapter 57

Start from the beginning
                                        

    "Glatea Gallagher menjadi yang pertama yang datang kepada saya dengan wajah yang murung. Saya lalu mengajaknya ke perpustakaan yang ada di rumah, dan menyuruhnya untuk mengambil buku yang belakangan itu sering saya lihat dia baca. Glatea mengambilnya, dan detik pertama saya melihat buku yang dibawa oleh anak berumur dua belas tahun itu, saya pun mengetahui bahwa Mitchell Green Energy merupakan takdirnya."

    Alexander Gallagher kembali melirik ke arah putrinya dan berkata, "Glats, Energy and Civilization by Vaclac Smil, remember?"

    Glatea tertawa membenarkan, "The best book to learn."

    "Dan yang terakhir," Alexander membuang napasnya berat. Pria itu menatap ke putra keduanya yang sedari tadi menunggu Ayahnya mengetakan sesuatu tentangnya. "Gerald Axeleon Gallagher."

    "Putra kedua saya, yang membutuhkan waktu cukup lama bagi saya untuk mengetahui potensi dan keinginan anak itu."

    "Ketika orang mendengar nama Gerald Gallagher, pemikiran orang tersebut pasti akan tertuju kepada satu hal —wanita." ucap Alexander. "Saya tidak mengelak, karena memang faktanya putra saya yang satu itu... memiliki banyak teman wanita."

    "Saya tidak marah ketika putra saya dikenal karena banyaknya teman wanitanya. Karena pada dasarnya, mayoritas dari otak pria adalah wanita." Alexander menatap Gerald, "Tetapi dari itu semua, yang membuat saya sangat marah mengenai berita yang ada mengenai putra kedua saya ialah, banyak orang yang mengatakan kalau Gerald Gallagher adalah seorang womanizer."

    "Saya marah mendengar itu. Istri saya bahkan menangis di malam hari, ketika kami melihat berita itu pertama kali di media. Karena pada kenyataannya, putra kedua kami bukanlah seorang womanizer."

    "Gerald Gallagher adalah pria yang sangat menghormati wanita, terutama Ibunya. Dari ketiga anak kami, Gerald berada di posisi nomor satu dalam tingkat kebaktikan kepada Ibunya. Di saat ibu, nenek, atau adiknya menghubunginya untuk meminta bantuan, sesibuk apapun Gerald, dia pasti akan menyanggupi permintaan itu."

    Alexander tersenyum, "Bahkan saya sempat berbincang kepada anak saya yang lainnya, dan kami menyetujui bahwa apabila Gerald dihadapkan dengan seorang Ibu —Ibu siapa pun, yang sedang mengalami kesulitan dan meminta seluruh harta Gerald untuk membantunya, putra saya itu akan menyetujuinya."

    "Dan hal tersebut hampir saja terjadi, bukan begitu, Gerald Gallagher?" Tanya Alexander kepada Gerald, yang dibalas dengan anggukkan malu.

    "Seiring beranjak dewasanya Gerald, saya pun memutuskan untuk menempatkan Gerald sebagai pemimpin Mitchell Green Energy. Saya pikir keputusan itu hanya akan menjadi kontra untuk satu orang, tetapi ternyata saya salah, Glatea Gallagher justru menjadi penentang paling pertama mengenai keputusan saya itu."

    "Selama dua puluh delapan tahun ini Gerald selalu mengalah di dalam hidupnya. Entah mengalah kepada Gabriel, Glatea, atau bahkan kedua orang tuanya. Gerald selalu menurut, dan mencoba menerima apapun keputusan saya. Sampai akhirnya malam itu, malam di mana Gerald untuk pertama kalinya menyuarakan keinginannya secara langsung kepada saya dan Istri saya, untuk memimpin Gallagher Corporation."

    "Kami tidak terkejut, karena kami tahu bahwa hal ini akan terjadi. Tetapi kami tidak menyangka, bahwa kami harus menunggu hingga dua puluh delapan tahun hingga kalimat tersebut keluar dari bibirnya."

    "Sama seperti halnya Glatea, saya juga memberikan syarat bagi Gerald agar bisa memimpin Gallagher Corporation. Syarat yang sangat mudah, yaitu berhasil mengakuisisi Rowen Technology, perusahaan yang sudah beberapa puluh tahun ini saya coba untuk akuisisi."

    "Jujur saja, saya tidak memiliki harapan lebih kepada kedua anak saya mengenai kedua syarat tersebut. Tetapi ternyata dugaan saya salah besar. Glatea berhasil menempatkan nama Mitchell Green Energy di project bandar udara ramah lingkungan milik The Berkeley Group, dan Gerald—" Alexander tersenyum bangga kepada putranya. "Kita tidak akan melangsungkan acara ini, apabila putraku tidak berhasil menuruti persyaratanku."

I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Where stories live. Discover now