"Kelemahan Patricia Rowen itu hanya satu Ge, uang. Dan aku yakin Patricia bukan tidak ingin perusahaan ayahnya kamu akuisisi, tapi uang yang kamu berikan tidak sesuai dengan keinginannya." jelas Glatea.
"Kamu mengenal Patricia?" tanya Gabriel.
Glatea mengangguk, "Aku pernah bertemu dengannya beberapa kali di acara penggalangan dana. Dia dan Ibunya juga pernah hadir di acara Gallagher Foundation."
"Lalu aku harus melakukan apa, Glats?"
Glatea tersenyum menyeringai, "Serahkan kepadaku, aku tahu apa yang harus aku lakukan."
Wanita itu pun pergi menjauh dari kedua kakaknya. Glatea membuka pintu yang menyambungkan antara ruang kerja milik Gabriel dan balkon. "Aku tidak pernah menyadari bahwa pemandangan Barrington Hills dari ruang kerjamu sangatlah indah."
"Glats, apa kamu tahu apa yang harus aku lakukan untuk membuat Patricia setuju?" tanya Gerald.
"Sabar. Ibu hamil sedang menikmati udara malam."
"Jangan berlama-lama, Glatea. Kamu bisa sakit." ujar Gabriel yang membuat Glatea berdecak, "Kamu seperti Daxton, Xel."
Glatea lalu berbalik, kembali masuk ke dalam ruang kerja Gabriel. "Aku pinjam salah satu ponsel kalian."
Glatea menatap kedua kakaknya yang nampak enggan memberikan Glatea ponsel mereka. Glatea berdecak, "Kalian menyimpan sesuatu dariku ya? Apa jangan-jangan tidak mengajakku bermain golf bersama bukanlah rahasia terbesar kalian?"
"Kamu punya ponsel milikmu sendiri, Glats."
"Aku sedang mematikan ponselnya. Daxton tidak berhenti menelepon dan mengirimkanku pesan. Aku sedang di dalam proses belajar melupakan."
"Kamu memiliki empat ponsel, Glatea. Use one of them."
Glatea menggeleng, "Daxton mengetahui semuanya. Aku bahkan berkomunikasi dengan Adrian lewat email."
"Boys." Ujar Glatea sembari menggerakan tangannya yang sedang mengadah.
Gabriel membuang napasnya kasar, "Ge,"
Gerald menggeleng tidak terima. "Ponselmu saja!"
"Kamu yang membutuhkan ini." balas Gabriel.
Gerald berdecak, pria itu lalu mengeluarkan ponselnya dari saku dan memberikannya pada Glatea. Glatea yang baru saja membuka ponsel pria itu dengan cepat mengembalikannya lagi, ketika wanita itu mendapati foto telanjang sahabatnya yang menjadi wallpaper ponsel milik Gerald.
"Ew, Gerald!"
Gerald tekekeh, "Atha looks sexy as hell in that picture, doesn't she?"
"Kamu menjijikan sekali, Gerald!"
"Coba saja kamu buka galeri foto di ponsel milik Daxton, kamu pasti akan menemukan banyak sekali fotomu yang seperti Atha tadi di sana."
"Gerald!" omel Glatea.
Glatea lalu menatap Gabriel, "Xel, ponselmu ya?"
Gabriel yang tidak bisa menolak pun terpaksa memberikan ponselnya kepada adiknya. "Jangan buka yang lain."
Glatea menurut, "Aku tidak ingin melihat foto wanita sedang telanjang lagi."
Permainan jari Glatea di layar ponsel milik Gabriel pun tertahan, ketika satu pesan terlihat di layar ponsel tersebut. Glatea mendongak, menatap Gabriel yang sedang memperhatikan gerak-geriknya.
YOU ARE READING
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 56
Start from the beginning
![I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/279551011-64-k682373.jpg)