I'm Only Me When I'm With You | Chapter 55

Start from the beginning
                                        

    Lunaby memutuskan tatapan mereka. Wanita itu sudah melihat semuanya, bagaiamana wanita yang bernama Aria itu sedang mencoba untuk duduk dipangkuan Gerald, penjelasan yang sama dari pria itu, dan Matthew serta Camille yang membela Gerald bahwa pria itu tidak bersalah.

    Lunaby mempercayai itu semua, tatapi yang membuat air mata wanita itu terjatuh saat ini bukanlah karena kesungguhan Gerald dalam membuktikan ucapannya, tetapi karena Lunaby sendiri yang dengan bodohnya mempercayai dengan cepat berita itu, dan dengan mudahnya tersulut emosi hingga ia melakukan kesalahan terbesarnya malam itu. Saat itu, Lunaby pun tahu, bahwa dia lah yang telah menjadi pengkhianat di dalam hubungan mereka. Hanya ia saja, bukan keduanya.

    Ellena bangkit dari posisinya, dan memberikan Lunaby pelukan singkatnya. "We're gonna give you guys some space."

    Mereka semua pun bangun dari posisinya, dan berjalan keluar dari ruangan tersebut, menyisakan Gerald dan Lunaby berdua. Kesunyian masih terasa mendominasi usai kepergian mereka, hingga suara deheman Gerald pun terdengar.

    "Samantha," Lunaby mendongak, wanita itu dengan cepat berdiri dari berlari untuk masuk ke dalam pelukan Gerald. Memeluk pria itu dengan penuh rasa bersalahnya. "Leon, aku minta maaf."

    "Aku benar-benar minta maaf, Leon. Aku menyesal." ujar Lunaby yang kini mulai menangis.

    Gerald mengusap pelan punggung Lunaby, "It's okay, Samantha."

    Lunaby mencium pipi Gerald, sebelum membisikan kalimatnya kepada pria itu, "Aku sangat mencintaimu, Leon. Aku benar-benar mencintaimu."

_____

    Senyuman di bibir Gerald langsung terpancarkan, ketika melihat Lunaby yang baru bergabung dengannya di ruang keluarga kediaman Keluarga Ellena. "Hey."

    Lunaby tersenyum, sebelum masuk ke dalam pelukan kekasihnya. "Aku tidur lama sekali."

    Gerald mengangguk membenarkan, "Aku sengaja tidak membangunkanmu, you need an extra rest after last night."

    Matthew memutar matanya, "Aku lebih baik melihat mereka bertengkar, dibandingkan mendengar kalimat menggelikan seperti itu."

    "Matthew!" balas Camille yang berada di sebelahnya.

    "Aku tahu sekarang, mengapa kau dan Glatea tidak pernah akur. Kau memang menyebalkan." ujar Gerald kepada Matthew.

    "Menyebalkan seperti ini juga aku yang membantu kalian baikan." cibir Matthew.

    Camille menggelengkan kepalanya. Wanita itu lalu menatap Lunaby dan tersenyum, "Aku Camille. Semalam kita tidak sempat berkenalan."

    Lunaby membalas senyuman itu, "Aku Lunaby, maaf apabila situasi semalam membuat kalian tidak nyaman."

    "Aku dan Matthew memang sudah menduga hal seperti ini akan terjadi, mengingat kami berdua sangat mengetahui siapa Aria itu." balas Camille, "Kamu tidak perlu khawatir lagi, Luna. Gerald sama sekali tidak tertarik dengan Aria."

    Lunaby hanya tersenyum tipis menanggapi itu. Tatapannya lalu beralih pada wanita yang berada di samping Marco, wanita yang menurut Lunaby sangatlah cantik. "Aku Lunaby."

    Wanita itu tersenyum, "Aku Givanna, kamu bisa memanggilku Ivanna."

    "Kalian akan pergi berlibur?" tanya Lunaby kepada kakak beradik di hadapannya.

    Matthew sontak menggeleng, "Camille dan Ivanna memang sering main berkunjung ke sini, sekitar dua minggu sekali. Matri akan sangat marah, apabila ia tidak bertemu dengan mereka lebih dari dua minggu."

    "Camille memiliki butik di Paris." ujar Gerald kepada Lunaby. Wanita itu membelakakan matanya, "Really? Kamu hebat sekali."

    Camille tersipu, "Hanya butik kecil, aku baru saja merintisnya."

    "Kamu bisa memberikanku alamatnya, saat aku kembali ke Paris nanti aku pasti akan datang berkunjung."

    "Dengan senang hati, Luna."

    "Kids,"

    Semuanya menoleh dengan serempak ke arah Ellena yang baru saja tiba di ruangan tersebut, "Ya, Matri?"

    "La cena è servita." ujar Ellena.

    ", Matri." jawab Marco dan Matthew yang kemudian pergi mengikuti Ellena.

    Di saat Gerald hendak berjalan, cekalan tangan Lunaby di lengannya membuat Gerald berhenti, "Ada apa?"

    "Auntie Lena mengatakan apa?"

    "Dinner is served." balas Gerald.

    Lunaby mengangguk paham, wanita itu kembali menahan Gerald untuk menanyakan sesuatu yang sedari tadi mengganggunya, "Leon,"

    "Apa Sayang?"

    Lunaby menggigit bibirnya, "Apa... apa Ivanna sedang sakit?"

    Gerald menatap punggung wanita yang saat ini berada di dalam rangkulan Marco. Pria itu membuang napasnya kasar, dan mengangguk. "Ya, Ivanna sedang sakit."

    "She's so beautiful, Leon."

    "Ya, dan Marco sangatlah mencintainya."

____________________
Jadi siapa yang salah sih ini?!

____________________Jadi siapa yang salah sih ini?!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Where stories live. Discover now