I'm Only Me When I'm With You | Chapter 49

Magsimula sa umpisa
                                        

    "Dan kamu mendapatkan pasanganmu?" tanya Gerald yang dibenarkan oleh Lunaby, "But that's not the worst part yet, Leon."

    "The worst part is, that my partner is... Elijah." ujar Lunaby dengan takut.

    "Leon, aku bersumpah aku sudah menolak permintaan itu kepada agensiku, tetapi mereka menolak. Mereka menolak dengan alasan bahwa banyak sekali netizen yang menyukai jalan kami saat di New York lalu." lanjut Lunaby.

    Gerald membuang napasnya kasar. Pria itu sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk lebih bisa mengontrol emosinya mengenai permasalahan seperti ini, dan malam ini sepertinya percobaannya tersebut sedang diuji.

    "Hanya satu fashion show, bukan?" tanya Gerald yang langsung dibenarkan. "Hanya satu, dan aku bisa pastikan bahwa pakaian yang kami gunakan tertutup."

    Gerald mengangguk pelan, "Sejujurnya Samantha, aku tidak begitu memperdulikan masalah ini. Karena rasa rinduku kepadamu jauh lebih besar, dibandingkan permasalahan partner fashion showmu itu. Lagi pula itu hanya sebuah fashion show, aku bisa membagimu untuk beberapa menit."

    Lunaby tersenyum puas mendengarnya, dan menghujani wajah Gerald dengan ciumannya. "I love you!"

    "Oh to be kissed by Lunaby Wilhalm, the highest paid model of the year." ujar Gerald dengan wajah yang seperti menikmati ciuman Lunaby.

    Lunaby menghentikan ciumannya mendengar ucapan Gerald, "Bagaimana kamu tahu itu?"

    Gerald menaikkan satu alisnya, "Aku bahkan mengetahui dengan mudah ukuran bra yang kamu gunakan, di hari pertama kita bertemu di Brooklyn."

    "Fine, Mr. Knows Everything."

    Gerald tersenyum, kedua tangan pria itu yang berada dipinggang Lunaby pun mulai membantu wanitanya untuk bergerak, hingga membuat keduanya mengeluh karena inti mereka yang masih menyatu.

    "Nakal."

    "Two weeks, Tha. Jadwal puasaku saja setiap bulannya hanya satu minggu." jawab Gerald

    Lunaby tertawa, walau fokusnya terbagi dengan kenikmatan yang sedang ia rasakan. Lunaby tidak memperdulikan perkataan Gerald. Wanita itu terlalu sibuk menjemput kenikmatannya, hingga saat Lunaby akan sampai, suara dering telepon pun mengganggu kegiatannya.

    "Shit, siapa yang menghubungiku di pagi-pagi buta?!" ujar Lunaby yang semakin mempercepat gerakannya.

    Gerald melirik ke arah ponsel Lunaby yang berada tidak jauh dari mereka. Kerutan di dahi pria itu pun terlihat, ketika ia mendapati nama adiknya pada layar ponsel tersebut. "It's Glatea."

    "Glatea?" balas Lunaby dengan napas tersengal-sengal. Nada panggilan tersebut pun mati, yang kemudian disusul dengan nada panggilan berikutnya. Karena tidak tahan, Lunaby pun meminta Gerald untuk memberikan ponselnya kepada Lunaby. "Halo?"

    Gerald tersenyum puas melihat bagaimana seksi wanitanya saat ini. Berbicara dengan adiknya lewat sambungan telepon, dengan kondisi yang sedang memompanya dari atas. Gerald pun mengambil ponselnya untuk mengabadikan momen itu.

    "For my wallpaper." jawab Gerald ketika Lunaby bertanya dengan pelan mengenai tujuan memfotonya.

    Saat Gerald dan Lunaby sedang berbicara lewat ekspresi wajah mereka, ucapan Glatea di seberang sambungan pun langsung membuat Lunaby menghentikan kegiatannya. "Apa?!"

    Mendengar itu, Gerald pun menatap Lunaby dengan tatapan pensaran. "Ada apa?"

    Lunaby menggelengkan kepalanya, seraya meletakkan jari telunjuknya di depan bibir, menyuruh Gerald untuk tidak bersuara. Gerald pun menurut, walau pria itu tetap melanjutkan aktivitas mereka yang tertunda, dengan menggantikan tugas Lunaby tadi.

I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon