Pemikiran Lunaby lalu terbukti dengan Gerald yang menarik kedua kakinya mendekat, dan langsung melakukan penyatuan. Lunaby yang masih belum siap pun langsung mendesah kencang, seiring dengan lenguhan-lenguhan penuh kenikmatan setelahnya, karena Gerald yang langsung bergerak secara cepat.
Gerald benar-benar memacu miliknya pada milik Lunaby secara cepat dan keras, hingga menimbulkan kericuhan pada unit tersebut akibat suara jeritan yang bersumber dari Lunaby. Suara decitan yang terjadi antara tempat tidur dan tembok pun semakin membuat kericuhan pada malam itu semakin menjadi-jadi, seakan keduanya tidak peduli apabila mereka harus mengganti kerangka kasur untuk yang ketiga kalinya dalam dua bulan terakhir ini akibat kegiatan mereka.
"Leon, aku hampir sampai."
"Sebentar, Tha." jawab Gerald sembari mempercepat gerakannya.
Ketika pria itu juga merasakan kehadiran kenikmatannya, Gerald pun semakin memperdalam miliknya pada milik Lunaby, dan mengeluarkan puncak kenikmatan mereka secara bersama. "Bersama, Samantha."
_____
Lunaby tersenyum lebar, ketika mendapati tubuh Gerald yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan sebuah handuk pada salah satu tangannya. Pria yang belum mengenakan pakaian apapun pada tubuhnya itu berkeliaran di sekitaran kamar mereka, seakan-akan hal tersebut adalah hal yang wajar.
"Aku kira kamu meninggalkanku mandi sendiri."
Pria itu mengangkat satu alisnya, "Aku belum selesai."
"Lalu handuk tersebut untuk apa?" tanya Lunaby sembari meilirik ke arah handuk basah yang Gerald bawa.
Gerald tidak langsung menjawab. Pria itu justru menyibak selimut yang Lunaby kenakan, dan melebarkan kedua kaki Lunaby hingga menampilkan kondisi inti dari wanita itu yang masih penuh akan cairan percintaan mereka. Gerald lalu menggunakan handuk yang ia bawa untuk membersihkan milik wanitanya itu.
Lunaby menggigit bibirnya guna menahan lenguhannya, akibat sensasi yang ia rasakan ketika dinginnya handuk bersentuhan dengan kulitnya. "Tidak biasanya kamu melakukan ini."
Gerald berdecak, yang langsung membuat Lunaby mengerutkan dahinya. "Aku selalu melakukannya, Samantha. Kamu tidak pernah melihatnya karena setiap habis kita bercinta, kamu akan langsung tidur."
"Kamu bilang, kamu masih ingin bermain. Kalau begitu kenapa kamu membersihkannya?"
"Let's talk first before we do the second round." jawab Gerald sembari melempar asal handuk tersebut, dan bergabung bersama Lunaby di ranjang.
Gerald lalu menempatkan kepala Lunaby pada lengan kirinya, dan menarik tubuh wanita itu hingga menempel pada tubuhnya. "Ada yang ingin aku bicarakan, Tha."
"Apa ini tentang Elijah?" tanya Lunaby yang dibalas dengan gelengan kepala oleh pria itu.
Lunaby sudah akan menenggelamkan tubuhnya pada pelukan pria itu, apabila Gerald tidak menahan tubuhnya dan membalikan tubuh Lunaby hingga kembali ke posisi terlentang. Lunaby sudah akan bertanya alasannya kepada pria itu, jika saja Gerald tidak mengarahkan tangan kanannya untuk mengelus inti milik Lunaby.
"Aku tidak akan fokus berbicara denganmu, apabila tanganmu tetap bermain pada intiku, Leon."
Gerald tertawa pelan. Karena pada kenyataannya, memang itu tujuannya. "Aku sangat merindukanmu, Samantha. Aku tidak akan pernah bisa menganggurkan tubuhmu begitu saja."
Lunaby mengeluh pelan, "Okay, can we start the conversation?"
Gerald mengangguk. Pria itu lalu terdiam untuk beberapa saat, sebelum mulai menggerakan jemarinya pada inti milik Lunaby, dan memulai pembicaraannya. "Aku bertemu dengan Cassandra saat di acara tadi."
YOU ARE READING
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 42
Start from the beginning
![I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/279551011-64-k682373.jpg)