Gerald mencibir Lunaby sebelum menunjukkan bibirnya, "Aku mungkin akan berakhir di ruang tindakan, karena bibirku yang sobek."
"Bibirmu hanya bengkak, Leon."
"Ya, itu karena kamu sengaja melakukannya. I should do the same thing too."
Lunaby menggigit bibirnya menahan senyum, "Aku memang sengaja, agar kamu tidak nakal."
Gerald menggelengkan kepalanya tidak habis pikir, sebelum mendaratkan kecupannya pada bibir Lunaby. "Kamu menggemaskan sekali sih, Tha."
"Aku harus pergi... aku harus berada di tempat dalam dua puluh menit lagi."
"Stay a bit longer?" tanya Gerald dengan kedua tangan yang sudah melingkar sempurna di pinggang Lunaby. "Or maybe stay forever?"
Lunaby dengan cepat menggeleng, "Leon, aku bisa telat."
"Fine." balas Gerald yang langsung memutar tubuhnya hingga membelakangi Lunaby.
"Five minutes cuddle?" tanya Lunaby sembari menarik pelan pundak Gerald, yang langsung disetujui oleh pria itu. Gerald pun langsung berbalik dan memeluk Lunaby dengan erat, menenggelamkan wajahnya pada perut wanita itu.
"Please remember that you have a man, okay?"
Lunaby terkekeh, "Kamu seharusnya mengatakan hal itu kepadamu sendiri, Leon."
"Aku sudah bertaubat semenjak aku kembali ke kamu, Tha."
"You better." balas Lunaby sembari memainkan rambut kekasihnya.
"Good luck for today, Sayang."
Lunaby tersenyum, sebelum mendongakkan wajah Gerald dan kembali menghujani wajah pria itu dengan kecupannya, "Thank you, Baby!"
_____
Gerald membuktikan janjinya kepada Lunaby tadi pagi, mengenai pria itu yang akan datang ke fashion show wanitanya malam ini. Karena ketika Lunaby sedang mengantri untuk berjalan di panggung runaway, wanita itu dapat dengan mudah menemukan sepasang mata berwarna biru laut yang sedari tadi melihat ke arah punggung panggung seakan sedang menunggu giliran Lunaby tampil.
Pada pertunjukan hari ini, Lunaby mendapatkan waktu untuk tamping paling terakhir, karena Lunaby yang ditunjuk langsung oleh si pemilik brand untuk menjadi model penutup peragaan hari ini.
"Luna, stay on position. Hanya tersisa empat model lagi sebelum giliran kamu." mendengar salah satu kru yang bertugas, Lunaby pun mengangguk cepat. Perkataan seperti itu bukanlah hal yang baru bagi Lunaby, tetapi tetap saja, setiap kali wanita itu mendengarnya, rasa gugup di dalam dirinya pun kian membesar.
Tinggal tersisa dua model dari empat model yang sebelumnya berada di depan Lunaby. Tidak berapa lama setelah model sebelum mereka kembali ke bagian belakang panggung, yang membuat satu model di hadapan Lunaby pergi. Lunaby menarik napasnya dalam, ketika salah satu kru kembali mendekat dan menyuruh model yang berada persis di hadapan Lunaby untuk pergi.
Dan waktu yang ditunggu pun tiba, tidak beberapa lama setelah model sebelumnya pergi untuk memeragakan pakaiannya, kini pun giliran Lunaby untuk keluar dari backstage dan berjalan di atas panggung.
Lunaby dapat melihat dengan jelas semua mata tertuju kepadanya, ketika ia keluar dari balik panel dinding yang menjadi pemisah antara panggung dan backstage. Tetapi dari semua pasang mata yang sedang menatap ke arahnya, tatapan Lunaby terikat pada sepasang mata berwarna biru laut yang menempati kursi paling depan, yang kini tengah berdiri sembari memberikan tepuk tangannya kepada Lunaby sejak awal Lunaby berjalan di atas panggung.
YOU ARE READING
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 40
Start from the beginning
![I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/279551011-64-k682373.jpg)