"Apa dia melukaimu?" tanya Gerald.
Lunaby menggeleng, "Tidak, aku juga tidak bertengkar dengannya. Hebat bukan?"
"Dia tahu kalau kita kembali bersama?" tanya Gerald sembari mengelus pelan wajah Lunaby.
Lunaby mengedikkan kedua bahunya, "Aku tidak tahu. Tetapi dilihat dari cara dia menatapku sepertinya dia tahu. Well, aku tidak tahu pasti, wanita itu selalu menatapku dengan tatapan penuh kebencian."
Gerald terkekeh, sebelum menundukkan wajahnya untuk mengecup bibir Lunaby. "If she hurt you, you know what to do, right?"
"Kill her?"
Gerald tertawa, "Kamu terlalu cantik untuk menjadi seorang pembunuh, Tha."
"Then what?" tanya Lunaby dengan bingung, "Punch her?"
"That's fine." balas Gerald sebelum kembali tertawa, yang kali ini di susul dengan Lunaby.
Keduanya tertawa hanya karena pembicaraan mengenai mantan kekasih Gerald yang apabila orang lain mengetahuinya, mungkin mereka akan dianggap aneh karena pembahasannya yang tidak lucu. Tetapi bagi mereka berdua, pembicaraan serius pun dapat dengan mudah mereka tertawakan, apabila mereka sudah menemukan satu titik lucu dari pembicaraan mereka.
"Leon, bagaimana dengan Clara?"
"Dia sudah tidak lagi memberi Ibunya uang, dan dari pengelihatanku sepertinya dia mulai membaik."
"And Tha," sahut Gerald yang membuat Lunaby mengurungkan perkataannya, "Apa aku sudah memberitahumu, kalau Kaiden selalu datang ke Mitchell Green Energy Headquarter selama satu bulan ini?"
Lunaby menggeleng pelan. Pasalnya setiap kali pria itu datang untuk menemuinya selama ia karantina, maka mereka akan berakhir dengan melakukan sesi percintaan panas, dibandingkan bertukar cerita mengenai hari-hari mereka seperti saat ini.
Lunaby awalnya sudah selalu meminta Gerald untuk melakukan hal seperti saat ini, tetapi pria itu selalu membalas dengan jawaban yang sama, mereka bisa bercerita lewat telepon, tetapi mereka tidak bisa bercinta lewat telepon. Walau sebenarnya perumpaan yang terakhirnya itu salah, tetapi Lunaby memilih untuk tidak ambil pusing dan membiarkan pria itu melanjutkan keinginannya.
"Apa yang ia lakukan di sana?"
Gerald menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu dengan pasti apa yang ia lakukan, karena kamu tahu kalau aku sudah tidak lagi berada di MGE. Tetapi dari laporan yang aku dapat, Kaiden sepertinya sedang melakukan pendekatan dengan Clara."
Lunaby melebarkan matanya, "Bagaimana bisa?"
"Aku tidak tahu, tetapi selama aku sudah pindah kantor ke Gallagher Corporation aku memang sering mendapati Kaiden keluar sebelum jam makan siang. Dan Adrian, kamu ingat Adrian?" Lunaby menganggukkan kepalanya, "Adrian merupakan sahabatku bersama Kaiden, beberapa waktu lalu saat kami sedang berkumpul dia mengatakan tanpa sengaja kalau Kaiden memang lagi melakukan pendekatan dengan Clara."
"Aku tidak tahu kalau dia bisa menyukai Clara."
Gerald terbahak, "I know, dia dan Axel memang tidak jauh beda."
"How's Gallagher Corporation so far, Leon?" tanya Lunaby menatap Gerald.
Gerald tersenyum lebar, "Serasa di tempat yang benar dan tepat."
"Do you happy?"
"I do, Samantha." jawab Gerald dengan senyum lebarnya.
BINABASA MO ANG
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 39
Magsimula sa umpisa
![I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/279551011-64-k682373.jpg)