I'm Only Me When I'm With You | Chapter 38

Start from the beginning
                                        

    "Just for a month." potong Lunaby dengan senyuman terbaiknya.

    Gerald mengerucutkan bibirnya, "Terlalu lama, Tha."

    "Kamu sudah berjanji kepadaku untuk tidak melarangku melakukan sesuatu yang aku sukai, bukan?" tanya Lunaby yang dibalas dengan anggukkan kepala oleh Gerald.

    "Tetapi Tha—" Gerald berdecak pelan, "Apa harus satu bulan full?"

    "Aku bisa menemuimu untuk beberapa hari sekali, or on the weekend?"

    "Lagi pula kamu tetap harus berada di Chicago, Leon. Ingat misimu, kamu tidak ingin Glatea mendapatkan MGE sementara kamu tidak mendapatkan apapun, bukan?" ujar Lunaby.

    Gerald mengangguk pelan, "You're right."

    "Kapan karantinamu dimulai?"

    "Tomorrow."

    Gerald melebarkan matanya, "Besok, Tha?"

    Lunaby mengangguk, "I'm so sorry, aku tidak memberitahumu lebih awal."

    "That's okay," balas Gerald sebelum mencuri satu kecupan di bibir Lunaby. Kedua tangan pria itu yang sedari tadi berada di bokong Lunaby pun mulai bergerak meremasnya, "Kita masih memiliki waktu dua belas jam, Tha."

    Lunaby yang mengerti maksud dari perkataan pria itu pun tersenyum menggoda, "And what should we do to make our twelve hours feel so special to be remembered for a month?"

    Gerald menyeringai sembari mendekatkan wajahnya pada Lunaby, pria itu lalu melirik ke arah ranjang yang berada tidak jauh dari mereka. "Your bed frame look so old."

    Lunaby mengikuti arah pandang pria itu dan terkekeh pelan, "Yeah, we need to get rid that old frame."

    "But I don't know how." ujar Lunaby kembali menatap Gerald.

    Gerald mendekatkan bibirnya pada telinga wanitanya, "I have an idea."

    "How?"

    "Let's break the bed."

_____

    Lunaby yang sedang mencoba memejamkan matanya usai percintaan panasnya dengan Gerald pun langsung mengurungkan niatannya, ketika mendengar suara dering telepon yang berasal dari ponselnya.

    Melirik ke arah nakas, kerutan di dahi wanita itu pun terlihat jelas ketika mendapati nama Glatea Gallagher pada layar ponselnya. Berdehem pelan untuk menetralkan suara lelahnya, Lunaby pun mengangkat panggilan tersebut.

    "Halo Gla—"

    "That bastard from the sushi restaurant that we went to few days ago, turned out to be the CEO of The Berkeley Group. I'm literally gonna die, Luna."

    Lunaby membuang napasnya berat, wanita itu sudah menduga bahwa kejadian ini akan terjadi. "I told you. Pria yang kamu ajak berdebat beberapa hari yang lalu itu bukanlah orang sembarangan, Glats. He's a Berkeley, putra dari keluarga Berkeley."

    "Tetapi aku kan memang tidak tahu kalau wajah dari pria itu akan seperti itu, Lun."

    Lunaby menggeleng pelan, "Lalu apa yang akan kamu lakukan? Mementingkan egomu atau menjatuhkannya?"

    Bertepatan dengan Glatea yang menjawab pertanyaannya, pintu kamar mandi pun terbuka dan menampilkan tubuh telanjang Gerald yang habis membuang air kecil. Pria itu melirik ke arah Lunaby yang sedang menjawab pertanyaan dari Glatea, yang dibalas dengan gelengan kecil dari wanita itu.

    "Aku tidak berbohong, Glatea. I'm at a bar right now."

    Mengetahui siapa yang sedang berbicara dengan kekasihnya, seringai di bibir Gerald pun terlihat. Pria itu berjalan mendekat kembali ke ranjang, dan meremas salah satu payudara Lunaby yang tidak tertutupi selimut.

    Lunaby melebarkan matanya, yang kian membuat Gerald menyeringai. Pria itu pun mengecup pelan rahang wanitanya, dan mengatakan perkataannya dengan cukup kencang. "I thought you were asleep, Tha. Siapa yang menghubungimu di pagi-pagi buta?"

    "Gerald?!"

____________________
Tau lah ya, di Dealing With The Devil ini scene yang mana😉

____________________Tau lah ya, di Dealing With The Devil ini scene yang mana😉

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Where stories live. Discover now