Walau pun Lunaby masih sangat kesal dengan pria itu akibat kejadian pagi tadi, tetapi Lunaby memang tidak bisa menahan senyumannya, terutama ketika melihat bagaimana pria itu mencarinya sedari tadi lewat pesan-pesannya.
"Sial, California sangatlah panas."
Lunaby dengan cepat menutup kembali layar ponselnya, ketika wanita itu mendengar suara Glatea yang baru saja memasuki area dapur di mana ia berada. Lunaby pun tertawa meledek mendengar suara protes dari sahabatnya, "Kamu berasal dari kota yang udaranya sangatlah dingin, Glats. California isn't really your place, New York is."
Glatea menggelengkan kepalanya, "Tidak Lun, New York adalah tempatmu. Di mana lagi, manusia dapat menemukan model dengan mudahnya di pinggir jalan? Hanya New York, dan kamu adalah seorang model."
"Tetapi selain berisikan para model, New York juga berisikan dengan para executive muda di dalamnya, sepertimu." balas Lunaby tidak mau kalah.
Glatea memutar matanya, seraya Melihat sekeliling rumah barunya, "Aku tidak menyangka, rumah pertamaku akan menjadi rumah ini. Rumah yang bahkan aku tidak tahu bahwa aku akan tinggali."
"Aku sudah menawarkan kamu unit apartemen di samping apartemenku, Glats." balas Lunaby sembari mencuri lirik ke arah layar ponselnya, ketika ponselnya kembali berdenting.
My Leon.
Sayang, kenapa pesanku tidak dibalas?
"Sepertinya terlalu sayang, apabila mengabaikan cuaca California dengan tinggal di sebuah apartment."
Lunaby menoleh, menatap Glatea dengan mengejek. "Cuaca yang membuatmu kepanasan?"
Glatea terkekeh mendengar itu, "Lun, mau membawaku berkeliling Los Angeles? Aku bosan. Lagi pula, kamu tidak akan bisa menemaniku untuk satu bulan ke depan, bukan?"
Lunaby terdiam mendengarnya. Sahabatnya itu benar. Lunaby harus pergi ke New York selama satu bulan untuk melakukan karantina guna mengikuti New York Fashion Week. Mengingat itu Lunaby mendesah pasrah, mengetahui bahwa ia harus berpisah selama satu bulan dengan pria yang ia cintai, dengan situasi yang sedang tidak baik di antara keduanya.
"Berkeliling?" tanya Lunaby dengan dahi yang berkerut.
Glatea dengan cepat menganggukkan kepalanya, "Ya, ajak aku berkeliling."
Lunaby membuang napasnya kasar, sebelu mengangguk pelan. "Tetapi kamu harus berjanji terlebih dahulu kepadaku, kalau kamu akan berada di New York untuk menghadiri salah satu pertunjukanku."
"Tentu saja. Kamu akan menemukanku di barisan terdepan." jawab Glatea yang langsung disetujui oleh Lunaby. Setelah keduanya bersiap, mereka pun langsung pergi meninggalkan rumah Glatea.
_____
"Lun, kamu harus mengunjungi Chicago bersamaku, selesainya urusanku di sini."
Lunaby mendongakkan wajahnya mendengar itu, dan dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku sibuk."
"Tidak Usah mengelak, Lunaby. Lagi pula, kamu sudah lama tidak mengunjungi orang tuamu dan juga kakakmu, bukan?" balas Glatea yang dengan cepat disalahkan oleh Lunaby.
"Kata siapa? Mereka baru saja mengunjungiku minggu lalu, dan mereka juga akan datang ke salah satu pertunjukanku di New York nantinya." Jawab Lunaby dengan berbohong. Karena faktanya, Lunaby sudah empat bulan lamanya tidak berada di kota dengan jutaan bangunan tinggi itu.
"Mereka?" tanya Glatea yang membuat Lunaby memutar matanya jengah, "Kedua orang tuaku, dan juga kakakku, Glats."
Karena melihat Glatea yang hanya menganggukkan kepalanya, Lunaby pun memutuskan untuk membuka kembali ponselnya, ketika suara dentingan ponsel kembali terdengar.
DU LIEST GERADE
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomantikCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 35
Beginne am Anfang
![I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/279551011-64-k682373.jpg)