"Hanya milikmu?"
"Mine is enough."
Gerald dengan cepat menggelengkan kepalanya, "Wait wait wait, aku mengerti maksudmu. Let's make this official. Be my woman? Or girlfriend if you're confused."
Lunaby terkekeh seraya menggelengkan kepalanya, "Kamu memang tidak pernah mengerti kondisi, Leon."
Gerald mengerucutkan bibirnya, "Why? Menurutku kondisi kita saat ini sudah sangatlah pas. We both are naked, and I asked you to be mine again."
"Jadi apa jawabanmu?"
Lunaby menatap pria itu cukup lama, sebelum tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya. "So waste of time, apabila aku menolaknya."
"Smart Samantha, My Lady." ucap Gerald lalu mengecup bibir Lunaby.
"Jadi Samantha, bisakah kamu jelaskan mengapa kamu tidak ingin keluargaku mengetahui mengenai hubungan kita?" tanya Gerald sembari memainkan jemari tangannya membentuk pola pada punggung polos Lunaby.
Lunaby melipat kedua tangannya, dan menumpukan dagunya pada lipatan tangannya. "Glatea baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke dua puluh lima, Leon. I just don't want to steal her thunder. Kamu tahu sendiri bukan, bagaimana reaksi adikmu itu apabila ia mengetahui berita mengenai kita di hari pertama setelah hari ulang tahunnya?"
"Sikap manja Glatea memang tidak pernah hilang."
Lunaby tersenyum, "Tidak masalah. Di samping itu... aku hanya ingin menikmati momen ini untuk kita terlebih dahulu, sebelum kita membaginya dengan publik."
Gerald mengangkat tubuh Lunaby ke atas tubuhnya, yang langsung membuat wanita itu menjerit kaget. "Leon!"
"Let's try this again privately. Lagi pula aku juga sudah tidak tahan dengan media yang selalu mengeksposku dan mengatakan bahwa aku adalah womanizer. Aku hanya pernah mengencani dua wanita di sepanjang hidupku, how could they calls me a womanizer?"
Lunaby tersenyum lirih. Wanita itu tahu persis, di balik nada santainya perkataan Gerald itu, terdapat luka yang cukup membekas di dalam dirinya. "You're not a womanizer, Leon."
"They keeps calling me with that title, Tha. Bahkan ada beberapa media yang mengatakan bahwa aku menjadi pemain wanita karena aku yang tidak becus dalam mengurus perusahaan." Gerald lalu tertawa sinis, "Padahal mereka tidak tahu, bahwa aku belajar dengan sungguh-sungguh demi melanjutkan legasi Papa dan Mama."
"I know who you are, Leon." Lunaby lalu melingkarkan kedua lengannya pada leher Gerald, "Biarkan mereka berpendapat seperti itu. Because the truth is, aku—wanitamu, lebih mengetahuimu dari siapa pun itu. Dan aku lebih percaya dengan pria yang sedang berada di atasku ini, dibandingkan media luaran sana."
"Wanitaku huh?" goda Gerald.
Lunaby mengedikkan kedua bahunya, "Semalam siapa yang selalu berucap bahwa aku adalah milikmu?"
"Aku."
"Dan memang benar." Gerald mensejajarkan bibirnya dengan telinga Lunaby, "Listen, Samantha. Aku akan mengulangnya berjuta-juta kali apabila kamu tetap tidak mengerti juga."
"Wajah ini," Gerald membawa bibirnya mengecupi seluruh permukaan wajah Lunaby, "Milikku."
Lunaby menggigit bibirnya, ketika merasakan ciuman Gerald yang berpindah ke leher dan dadanya. "Tubuh ini, milikku."
ESTÁS LEYENDO
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 32
Comenzar desde el principio
![I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/279551011-64-k682373.jpg)