Cerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik.
⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
"Aku sudah melakukan hubungan pura-pura ini dengan James, di saat Kakakmu mengajakku makan malam di New York."
"Kamu membohonginya, karena kamu tidak ingin pria itu mengejar kamu kembali, bukan?" tanya Glatea yang langsung dibenarkan oleh Lunaby.
"And it works."
Lunaby menganggukkan kepalanya, "Yeah, it works."
"Tetapi kamu menyesal."
"Aku tidak menyesal." balas Lunaby dengan cepat.
"Liar."
"Glats, aku tidak menyesal."
Glatea mengedikkan kedua bahunya, "Well, aku tidak masalah apabila kamu tetap tidak ingin mengatakan yang sejujurnya. But Luna, kalau kamu memang tidak menginginkan Gerald lagi, just tell him, dan jangan bertingkah seperti kamu yang menginginkannya kembali."
"Kamu mungkin menganggap apa yang kamu lakukan adalah hal yang wajar, yaitu menyikapi orang dengan baik. Tetapi untuk Gerald, untuk pria yang masih mencintai kamu, apa yang kamu anggap sebagai sikap baik itu bisa saja memiliki maksud lain untuknya, dan menyebabkan dia menjadi kembali berharap padamu."
"Reputasi kakakku yang satu itu mungkin memang tidak sebaik kamu, tetapi Luna, pria itu tidak pernah main-main mengenai perasaannya kepada kamu, bahkan dari awal kalian belum berhubungan."
"Jadi Luna, saranku sebagai sahabatmu sekaligus adik dari Gerald, kalau kamu memang masih menginginkan Kakakku lagi, kamu lebih baik segera mencarinya dan mengatakan yang sejujurnya. Tetapi kalau kamu memang tidak menginginkannya lagi, maka lebih baik untuk kamu tidak bersikap baik sekaligus kepadanya." lanjut Glatea sebelum menepuk pelan pundak sahabatnya, dan pergi meninggalkan sahabatnya itu sendiri.
Namun baru saja Glatea hendak pergi meninggalkan Lunaby, cekalan tangan wanita itu kepada Glatea pun membuat Glatea menghentikan langkahnya. "Kamu tahu, di mana lokasinya saat ini?"
"Kalau aku beritahu, apa kamu akan langsung pergi ke sana dan memberitahu perasaanmu?"
Lunaby dengan cepat menggelengkan kepalanya, yang sontak membuat Glatea mengernyit. "Lalu untuk apa aku memberitahu kamu lokasi keberadaannya?"
"Ibuku sangat ingin bertemu dengannya."
"Maka aku tidak akan memberitahu lokasinya kepada kamu."
Lunaby menaikkan satu alisnya, "Kamu tega melihat Ibuku seperti itu?"
Glatea mengedikkan kedua bahunya, "Ibumu menetap di Illinois Luna, begitu pun dengan Gerald. They can meet right after he comes back home."
"Kamu benar-benar mengetahui lokasinya, atau kamu hanya membual, Glatea?"
"Luna, tidak ada yang tahu kemana perginya Gerald karena pria itu tidak memberitahu mereka kemana ia pergi. Terkecuali aku, yang memang harus mengambil alih tugasnya selama pria itu tidak ada."
"Jadi kamu mengetahui lokasinya?" tanya Lunaby yang langsung dibenarkan oleh Glatea. "Aku mengetahui lokasinya, dan bersama siapa pria itu pergi."
Lunaby sontak mendongakkan wajahnya menatap Glatea, "So, he isn't alone?"
"Nope."
"Dan kamu tetap tidak akan memberitahuku?"
"Tidak, sampai alasan kamu untuk menemuinya berubah." jawab Glatea yang langsung pergi meninggalkan Lunaby sendiri.
Sementara Lunaby yang melihat kepergian sahabatnya itu pun hanya bisa mendesah pasrah, sebelum membantingkan tubuhnya pada punggung sofa di belakangnya.
____________________ Ada yang tau ga si masnya kemana dan sama siapa?👀
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.