I'm Only Me When I'm With You | Chapter 23

Start from the beginning
                                        

    Gerald terkekeh pelan, "Sulit untuk tidak mencintai putrimu itu, Auntie."

    "Ya, kamu bahkan sudah mendeklarasikan kalau Luna adalah milikmu, tepat di hari pertama ia lahir."

    "Terima kasih sudah melahirkan Samantha, Auntie."

    Marcella menganggukkan kepalanya, "Tetapi Luna sudah memiliki kekasih, Gerald."

    Kepala Gerald lalu menoleh ke arah sepasang kekasih yang saat ini sedang bercengkrama dengan Dominic Wilhalm. Marcella yang mengikuti arah tatapan Gerald pun tersenyum tipis, ketika mengetahui arah pandangan pria itu yang mengarah ke suaminya yang saat ini sedang berbicara dengan kekasih dari putrinya. Untuk seorang yang tidak pandai berteman, kedekatan antara Dominic dengan James memang cukup diacungi jempol.

    "Apa kamu mengenalnya?"

    Gerald kembali memusatkan tatapannya pada wanita tua di hadapannya. "Pria itu?" tanya Gerald yang langsung dibenarkan oleh Marcella.

    "Aku tidak mengenalnya."

    "Have you done your research?" tanya Marcella yang dengan cepat dibalas dengan gelengan kepala pria itu. "Aku tidak perlu melakukan itu, Auntie."

    "Because what belongs to me, will always come back to me."

    Marcella tidak bisa lagi menahan senyumannya, ketika wanita itu mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh Gerald. Walau pria di hadapannya itu banyak sekali melakukan kesalahan selama sepuluh tahun belakangan, Marcella memang tidak bisa meragukan lagi, seberapa besar pria ini mencintai putrinya.

    "Kamu benar, Gerald. What belongs to you, will simply find you." Marcella lalu tersenyum, "Sama seperti hubunganku dengan Dom. Walau kami dahulu sempat berpisah untuk waktu yang cukup lama, but at the end of the day, we'll always find our way back home."

    Gerald menganggukkan kepalanya, "Dan semoga hubunganku dengan putrimu bisa seperti hubunganmu atau kedua orang tuaku."

    "Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Putriku, Gerald."

    "Jadi, aku masih bisa di terima di ruangan ini, apabila aku ingin menjengukmu di hari esok?" tanya Gerald kemudian.

    Marcella tersenyum geli, sebelum menganggukkan kepalanya, "Of course, Gerald. Kamu membawa pulang putriku, dan membuat hubungan kami kembali seperti semula. Tidak ada alasan untukku melarang kamu ke sini, bukan?"

    Gerald menggigit bibir dalamnya menahan senyum. Kebahagiaan pria itu bertambah saat ini, walau pemandangan di ujung ruangan benar-benar membuatnya ingin pergi dari ruangan itu detik ini juga. "Terima kasih, Auntie."

_____

    Gerald merebahkan tubuhnya pada kasur yang berada di kamarnya, sesaat setelah pria itu membersihkan diri. Masih dengan balutan bathrobe miliknya, Gerald menghembuskan nafasnya kasar ketika merasakan tubuhnya yang terasa sangat sakit akibat pria itu yang kelelahan.   

    Banyak sekali hal yang terjadi hari ini. Saat ini bahkan kali pertama dirinya merebahkan dirinya di atas kasur, setelah lebih dari dua puluh empat jam menjadi manusia kuat tanpa tidur. Di mulai dari perjalanannya dari New York ke Chicago yang dipenuhi dengan pertemuan bisnis dengan para klien yang berasal dari Benua Asia, mengunjungi rumah sakit tempat Marcella Wilhalm dirawat hingga petang, dan pertemuan rutin di setiap minggunya yang selalu ia lakukan dengan Ayah dan Kakaknya hingga malam hari.

    Walau semua anggota tubuhnya terasa sudah seperti ingin lepas dari tempatnya, Gerald masih merasakan kebahagiaan di hari ini, ketika mengingat setengah harinya ia habiskan bersama dengan Lunaby, walau sebenarnya mereka tidak hanya berdua saja. Tetapi siapa peduli, selama Gerald masih bisa melihat wanitanya secara langsung, maka segala kekurangan apapun tidaklah menjadi penghalang untuknya.

    Ketika kedua mata pria itu sudah mulai menutup karena kantuk yang semakin menyerangnya, Gerald pun berdecak pelan, ketika mendengar suara dentingan yang berasal dari ponselnya. Tanpa perlu melihat notifikasinya, Gerald pun dapat dengan mudah mengetahui bahwa notifikasi itu merupakan notifikasi yang menandakan adanya pesan masuk.

    Karena takut pesan tersebut merupakan pesan yang penting, Gerald pun memutuskan untuk mengambil ponselnya yang semula berada di nakas, dan membukanya. Dan sepertinya dugaan pria itu memang sepenuhnya benar. Karena walau pesan tersebut terkirim dari nomor asing, Gerald pun dapat dengan cepat mengetahui, siapa pengirim pesan tersebut.

1 (312) 509-2807
Thank you for everything that you've done for me today, G.

    Dan sepertinya, rasa lelah yang berada pada tubuh pria itu hilang seketika—atau bahkan bertambah, akibat dari pesan tersebut yang membuat Gerald kembali sulit untuk memejamkan kedua matanya.

____________________
Jangan lupa votesnya sayang😙

____________________Jangan lupa votesnya sayang😙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Where stories live. Discover now