Cerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik.
⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
"Aku minta maaf, Paman. Aku benar-benar tidak mengetahui kalau dampaknya akan seburuk ini."
Dominic mengangguk pelan, tidak berniat menjawab permintaan maaf dari putra kedua sahabatnya itu. Gerald pun berdeham pelan, untuk mencairkan situasi yang seketika menjadi canggung itu. Tatapan pria itu lalu beralih pada pintu ruang tindakan yang masih tertutup, "Auntie Marcella, masih berada di dalam?"
Tidak ada yang menjawab pertanyaan Gerald, selain Althea Gallagher yang merupakan Ibunya, "Auntie Marcella masih di dalam penanganan dokter, Ge. Kamu baru kembali dari mana?"
"New York."
Dominic seketika menolehkan wajahnya menatap tajam ke arah Gerald. Sementara Gerald yang mengerti tatapan tidak suka dari Dominic itu pun membuang nafasnya kasar, "Aku tidak datang menemui putrimu, apabila Paman sedang menaruh curiga kepadaku."
"Lalu untuk apa kamu ke New York?"
Gerald menaikkan satu alisnya. Walau pria yang sedang bersedih itu adalah pria yang sedang ia jaga perasaannya dan sikapnya kali ini, tetapi tetap saja, bagi Gerald pertanyaan yang baru saja ditanyakan oleh pria itu adalah pertanyaan yang bodoh. "Aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku di New York. Aku memiliki pekerjaan, yang berhubungan dengan kantorku tempat aku bekerja saat ini, Mitchell Green Energy, yang mewajibkanku untuk berada di sana."
"Gerald."
Gerald menatap Ibunya dengan bingung, yang langsung dibalas dengan gelengan kepala oleh wanita tua itu. Karena sudah melihat larangan dari Ibunya, Gerald pun hanya bisa mendesah pasrah, dan memilih untuk mendudukan dirinya di samping kakaknya.
Baru saja Gerald mendudukan dirinya tepat di samping kakaknya, tiba-tiba saja kedua matanya dikejutkan dengan kedatangan dua orang yang saat ini sedang berjalan ke arah mereka. Dua orang yang satu di antaranya merupakan orang yang sukses enyah dari pikirannya. "Samantha."
Semua yang berada di situ seketika menoleh ke arah yang Gerald tuju, dan terkejut ketika mendapati tubuh Lunaby Wilhalm yang sedang berjalan ke arah mereka dengan seorang pria di sisinya. Tidak terkecuali Dominic, yang langsung bangkit dari posisi duduknya dan berjalan menghampiri putrinya.
"Thank you, My Girl, thank you." lirih Dominic di sela-sela rengkuhannya.
_____
"Aku harap Ayahmu percaya kalau aku adalah pria sejati yang sangat mencintai putrinya."
Lunaby terkekeh pelan, sembari mengalungkan kedua tangannya pada lengan pria itu. Keduanya kini sudah berada di depan pintu masuk rumah sakit di mana Marcella Wilhalm dirawat. "Percaya kepadaku, selama obrolan kamu dengan Dadda sejalan, Dadda pasti menyukaimu."
"Yeah, tetapi kamu juga perlu mengkhawatirkan aku yang takutnya justru terjatuh pada pesona Ayahmu."
Lunaby dengan cepat memukul pelan lengan pria itu. "Aku akan membunuh kamu, James. Apabila kamu berani merebut Ayahku dari Ibuku!"
James Sinno yang mendapatkan pukulan itu pun terkekeh pelan, "Kamu tenang saja Lun, aku masih sangat mencintai kekasihku."
"Sepertinya kamu harus mempertanyakan kembali perasaanmu itu sehabis pulang dari sini, mengingat kamu akan berhadapan langsung dengan pria impian kamu, Gabriel Gallagher."
James seketika mencengkram tangan Lunaby yang ada pada lengannya, ketika pria itu mendapati Gabriel Gallagher yang saat ini sedang menyandarkan kepalanya pada pundak adik perempuannya. Melihat itu, degupan di jantung James pun semakin berpacu, membayangkan pria dewasa itu melakukan hal seperti itu kepadanya.
Namun bayangan James akan Gabriel Gallagher pun hilang, ketika pria itu merasakan tubuh Lunaby yang tertarik darinya, dan kini sudah berada di dalam pelukan seorang pria yang James yakini adalah Ayah dari wanita itu. Dan melihat jajaran pria yang berada tidak jauh darinya itu membuat James kembali memikirkan anjuran dari Lunaby, James memang harus mempertanyakan kembali mengenai perasaannya kepada kekasihnya.
____________________ Coba komen di 👉 kalian bucinnya siapa?
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.