"Istriku dulu, adalah seorang perokok aktif di masa kejayaannya dalam dunia modelling, Glatea. Dan dulu, aku sangatlah bodoh sekali karena dengan mudahnya membiarkan istriku untuk melanjutkan kebiasaan rokoknya, hanya karena aku tidak bisa melihatnya terlihat menderita karena tidak merokok."
"But turned out, karena kebodohanku dulu aku justru malah menempati istriku sendiri—wanita yang aku cintai, terbaring lemah di bankar rumah sakit karena keadaannya yang memburuk." Lanjut Dominic dengan lirih.
Althea yang berada di samping pria itu pun langsung mengarahkan satu tangannya untuk mengusap pundak Dominic. "Kau sudah menjadi Suami yang baik untuk Marcella, Dom. Sekarang lebih baik kita mendoakan yang terbaik untuk Istrimu."
Dominic mengangguk pelan, "Kau benar, Al."
Tatapan Dominic lalu beralih pada pria yang sedari tadi hanya terduduk dengan diam di samping adik pria itu. Bibirnya pun membingkai senyuman tipis, sebelum melayangkan sapaannya. "Gabriel, sudah lama aku tidak melihatmu."
Gabriel Gallagher yang sedari tadi hanya berdiam diri pun membalas tatapan Dominic, "Aku sudah beberapa minggu ini jarang berada di Chicago, Paman."
"Kerjaan?" Tanya Dominic yang langsung dibenarkan oleh pria berusia tiga puluh tahun itu. Walau tanpa bertanya pun Dominic sudah mengetahui jawabannya, tetapi keinginannya untuk membuat pria muda itu untuk lebih banyak berbicara pun mengalahkan semuanya.
Apabila Dominic bisa memilih untuk menentukan keponakan kesukaannya dari sahabatnya, maka pilihan Dominic sudah pasti berlabuh pada putra sulung dari Alexander Gallagher. Selain sifatnya yang sangat menyerupai Ayahnya, Gabriel juga hampir menyerupainya di saat ia berumur seperti pria itu dulu.
"Jangan terlalu berfokus kepada kerjaanmu, Gabe. Jangan sepertiku yang kekeh bahwa hidup sendiri ialah menyenangkan—well, memang benar. Tetapi setelah bertemu dengan wanita yang aku cintai, ternyata merasakan perasaan mencintai dan dicintai justru lebih menyenangkan."
Gabriel tersenyum tipis, "We'll see, Paman."
Sementara Glatea Gallagher yang mendengar perkataan dari pamannya itu pun mengerutkan dahinya, "Geez, jangan bilang Uncle Dom ingin menjodohkan Gabriel dengan Luna?!"
Dominic tersenyum menyeringai, "Apabila Gabe tidak keberatan, aku tidak masalah. Bukan benar, Lex?"
Alexander Gallagher yang mendapatkan pertanyaan itu hanya mampu mengedikkan kedua bahunya, "Aku tidak yakin putra keduaku akan mengizinkan hal itu terjadi."
"Speaking about my second son, aku dengar kau melarangnya untuk menemui Marcella beberapa hari yang lalu?" tanya Alexander kepada Dominic.
Dominic membenarkan pertanyaan dari sahabatnya itu dengan lantang. Sahabatnya yang satu itu memang sudah memberikan kekuasaan kepadanya penuh untuk memperlakukan putra kedua Alexander, karena rasa bersalah Alexander akan kelakuan putranya sepuluh tahun silam.
"Dia bersikeras, tetapi aku juga tidak bisa membiarkannya begitu saja. Marcella mengatakan kepadaku, setiap kali dia melihat Gerald, maka ingatannya langsung kembali ke saat dia mengusir Luna dari rumah."
"Dan aku benar-benar menyesal untuk itu."
Semua orang yang berada di situ seketika menolehkan kepalanya, ketika mereka mendengar balasan atas perkataan Dominic. Raut wajah terkejut pun dapat terlihat di setiap wajah mereka, ketika mendapati seorang Gerald Gallagher yang kini sudah berdiri tidak jauh dari mereka, dengan sebuah bucket bunga di tangan kirinya, dan sebuah keranjang buah di tangan kanannya.
YOU ARE READING
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 21
Start from the beginning
![I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/279551011-64-k682373.jpg)