I'm Only Me When I'm With You | Chapter 18

Start from the beginning
                                        

    Lunaby menundukan wajahnya, membiarkan ucapan Gerald menggantung begitu saja. Hingga pria di hadapannya itu kembali memanggilnya, Lunaby pun pada akhirnya menjawab. "Sebenarnya, tanpa kita berpisah, hal ini akan terjadi di keluargaku."

    "Kamu tidak pernah mengatakan kepadaku, kalau Ibumu tidak menyetujui kamu menjadi seorang model."

    "Saat itu, aku pun sebenarnya masih bingung dengan keinginanku, Gerald." Lunaby pun menengadahkan wajahnya untuk mencari kedua mata pria itu. "Sampai akhirnya kamu melakukan itu, dan ya, saat itu aku mengetahui bahwa menjadi seorang model mungkin memanglah takdirku."

    "I'm so sorry."

    Lunaby tersenyum tipis, "Don't be, please. Apa yang sudah berlalu, biarkanlah berlalu. Dan untuk permasalahan Ibuku...biarkan saja."

    "Tha, apa kamu tidak ingin menjenguk Ibumu?"

    "Dia mengusirku, Ge. She was the one who told me to leave, and never going back again to their house." Lunaby mengalihkan tatapannya, "And I did, Gerald. I left her. I left the house, and I never came back."

    "Tha, tetapi kata Althea Gallagher, Ibumu selalu meracaukan namamu di setiap tidurnya."

    Lunaby menundukan wajahnya beberapa saat, sebelum mendongak dan menatap Gerald tepat di kedua mata pria itu. Keduanya bertatapan untuk beberapa saat, sampai akhirnya Gerald dikejutkan dengan perkataan wanita itu berikutnya, "She's dead to me, Gerald."

    "The moment when I step out of their house, aku sudah menyatakan kematiannya di kehidupanku."

    "Samantha, she's your mother, and she's still alive!" Bentak Gerald dengan marah, karena perkataan Lunaby.

    Lunaby menggeleng pelan, "She's dead to me, Gerald. And she's no longer My mother, she was the—"

    "Lunaby!"

    Lunaby terdiam ketika mendengar panggilan yang diberikan Gerald untuknya. Di mana pria itu memanggilnya dengan nama panjangnya, panggilan yang sering digunakan oleh pria itu dulu apabila Lunaby sudah membuatnya marah.

    "Aku tidak menyukai perubahan sikap kamu yang ini. Ibumu mungkin boleh kamu anggap mati, but the truth is, your mother is still alive, and she always calls her daughter's name in the middle of her sleep."

    "The truth is, Marcella Wilhalm still has a daughter that she loves, and she calls in her sleep. And you, Lunaby Samantha Wilhalm, you're the daughter of her. You're the one who she calls in her sleep, every single night."

    "Samantha kamu boleh membenci Ibumu atas apa yang ia perbuat di masa lalu, tetapi bukankah sebuah kepuasan tersendiri, apabila kamu dapat membalasnya dengan cara menjadi selalu ada di setiap ia membutuhkanmu? Ibumu mungkin tidak ada di saat kamu membutuhkannya, tetapi kamu,"

    Gerald lalu mengarahkan jari telunjuknya pada Lunaby, "Kamu bisa ada di saat ia membutuhkan kamu. Atha, kalau kamu benci kepada Ibu kamu karena dia yang tidak ada di setiap kamu membutuhkannya, lalu apa bedanya kamu dengan Ibumu, di saat Ibumu membutuhkanmu tetapi kamu juga tidak ada untuknya?"

    Lunaby sontak mendongakkan wajahnya, ketika mendengar kalimat terakhir yang baru saja diucapkan oleh Gerald. Lunaby terkejut, karena apa yang diucapkan oleh pria itu adalah kebenaran. Lunaby menolak untuk menemui Ibunya, yang sontak membuat sikapnya sama seperti Ibunya selama sepuluh tahun belakangan.

    Lunaby tidak seharusnya berada di New York menikmati sarapan paginya bersama mantan kekasihnya, apabila wanita itu sudah mengetahui bagaimana kondisi Ibunya, dan justru bukan berada di sisi Ibunya. Lunaby tidak ingin menjadi seperti Ibunya, karena dia memanglah bukan Ibunya. Lunaby dan Ibunya berbeda, mereka berbeda.

    Sementara Gerald yang melihat kediaman dari wanita di hadapannya itu pun menghembuskan nafasnya berat, sebelum memberanikan dirinya mengambil kedua tangan wanita itu untuk ia genggam, dan mendongakkan wajah Lunaby untuk menatapnya. "Hey,"

    "Aku tahu apa yang Ibumu lakukan kepadamu memanglah sangat membekas untukmu, walau aku tidak mengetahuinya secara jelas. Tetapi Atha, seperti yang aku katakan sebelumnya, kamu bukanlah Ibumu. Kalian berbeda. Ibumu mungkin bisa, tidak berada di sisi putrinya ketika ia membutuhkannya. Tetapi kamu... Samantha aku sudah mengenal kamu dari kamu lahir."

    "Berada di kota ini di pagi hari ini, sebenarnya bukan apa yang kamu inginkan, bukan?" lanjut Gerald yang lagi-lagi membuat Lunaby terdiam tidak bergeming di tempatnya.

    Lunaby menggelengkan kepalanya pelan, "Gerald, ini tidak semudah yang kamu bicarakan."

    Gerald membuang nafasnya kasar. Di antara semua sifat yang ia rindukan dari wanita di hadapannya ini, mungkin hanya sifat keras kepala dari wanita itu saja, yang sama sekali tidak Gerald rindukan. "Atha, aku hanya ingin kamu menjenguk Ibumu, itu saja."

    "Dan kamu tidak berhak meminta itu kepadaku, kamu bukan siapa-siapaku lagi."

    Gerald berdecak, sebelum bangun dari posisinya dan menarik tubuh Lunaby ikut bersamanya. Lunaby yang tidak siap dengan pergerakan pria itu pun membelalakan matanya, sembari berusaha untuk menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak jatuh dan membuatnya terseret.

    "Gerald, kamu ingin membawaku ke mana?!" tanya Lunaby sembari mencoba untuk melepaskan cekalan tangan Gerald pada tangannya.

    Langkah keduanya pun terhenti, ketika keduanya sudah berada di dalam walk in closet milik Lunaby. Masih dengan satu tangan yang menggenggam pergelangan tangan Lunaby, satu tangan Gerald yang kosong pun sedang mencari jajaran pakaian yang wanita itu miliki.

    Sementara Lunaby yang masih tidak mengerti dengan maksud dari pria itu pun hanya menggelengkan kepalanya, "Gerald, apa yang kamu lakukan?"

    "Do you have any white dresses?"

    Lunaby mengernyitkan alisnya, "White dress? Untuk apa?"

    Gerald dengan cepat menarik sebuah gaun berwarna putih yang pria itu temukan di sela-sela jejeran gaun milik Lunaby, dan memberikannya kepada sang pemilik gaun. "Let's go to the St. Patrick's Cathedral."

    "Untuk apa kita ke gereja?" tanya Lunaby dengan bingung.

    "Menikah."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Where stories live. Discover now