I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]

I'm Only Me When I'm With You | Chapter 17

    "Iya, aku tahu." Gerald lalu mengecup singkat puncak kepala Lunaby, sebelum menjauhkan wajahnya untuk menatap wanita itu. "Hey, kita bisa ditanya oleh petugas keamanan gedung ini, apabila kita tetap berada di sini. Ayo biar aku antar kamu ke dalam."

    Lunaby yang sudah lelah berdebat pun menuruti perkataan Gerald. Wanita itu lalu memberikan kartu akses ke unitnya kepada Gerald, dan membiarkan pria itu membawanya masuk ke dalam tempat tinggalnya.

    Setelah berhasil masuk ke dalam unit tempat tinggal Lunaby, Gerald pun langsung membawa Lunaby masuk ke dalam kamar wanita itu, dan membaringkan tubuh Lunaby pada kasur wanita itu. Bukanlah hal yang sulit bagi Gerald untuk menentukan kamar milik Lunaby, mengingat unit penthouse ini hanya memiliki satu kamar utama.

    Gerald lalu melepaskan sepatu Lunaby, setelah wanita itu berbaring di ranjangnya. Setelah melepaskan sepatunya, Gerald lalu berjalan menuju walk in closet milik wanita itu, dan mengambil sepasang baju tidur berbahan satin berwarna hijau.

    Sebut Gerald sebagai pria kurang ajar, karena dengan beraninya mengganti pakaian Lunaby menjadi pakaian tidur di saat wanita itu di dalam kondisi setengah sadar, tetapi Gerald akan merasa menjadi pria yang lebih kurang ajar, apabila pria itu membiarkan Lunaby tertidur dengan pakaian kekurangan bahan seperti saat ini.

    Dari awal pria itu mendapati Lunaby keluar dari lift, Gerald sudah mengumpati wanita itu karena pakaiannya. Tetapi mengingat status mereka saat ini, maka Gerald pun memutuskan untuk menenangkan dirinya, dibandingkan memarahi Lunaby karena pakaiannya.

    Setelah pakaian Lunaby sudah sepenuhnya terganti, Gerald pun berjalan menuju meja rias wanita itu untuk mengambil sebuah botol yang berfungsi untuk menghapus rias wajah, dan juga sebuah kapas.

    Senyuman di bibir Gerald pun kian terpancarkan, ketika pria itu mendapati Lunaby yang saat ini sudah tertidur dengan pulas di ranjangnya. Wanita itu pulang dengan kondisi yang sudah setengah sadar, dan untungnya Gerald yang berada di unit milik wanita itu malam ini.

    "Kamu akan memarahiku besok karena telah mengganti pakaian kamu, tetapi kamu tetap akan memarahiku—bahkan lebih parah, apabila aku mengganti pakaian kamu, tetapi tidak dengan menghapus riasan wajah kamu." gumam Gerald kepada Lunaby yang telah tertidur pulas, ketika pria itu sudah memulai mengoleskan kapas berisikan cairan penghapus riasan wajah pada wajah wanita itu.

    "Apa kekasihmu saat ini sering melakukan ini kepada kamu, Tha?"

    Gerald lalu mengganti kapasnya dengan yang baru, dan kembali menuangkan cairan penghapus rias pada kapas tersebut. "Aku tidak tahu kenapa kamu masih suka menggunakan penghapus riasan wajah yang seperti ini? aku sering melihat Glatea menggunakan jenis yang seperti tisu basah."

    Tatapan Gerald lalu terjatuh pada sebuah jam yang berada di nakas samping tempat tidur Lunaby, mengetahui jam berapa saat ini, Gerald pun berdecak kesal. "Aku tidak tahu siapa kekasihmu itu, but let me tell you something, Tha. If he really love you, he would never, let his woman come home alone after she went to the club, especially without him."

    "Tetapi mungkin apa yang kamu ucapkan kepadaku malam itu adalah kebenaran, kekasihmu sangat menghargai kamu, sehingga memberikan kamu kebebasan dengan mudahnya. Tidak seperti aku dulu ya, Tha?" tanya Gerald yang lalu terkekeh pelan, masih dengan tangan kanannya yang sedang menghapus riasan wajah Lunaby.

    "Tha, aku tahu kamu tidak akan mendengar ini, tetapi biarkan aku bercerita. It's been a long time, since the last time we do stuff like this. Just us telling each others stories." Gerald lalu memberhentikan kegiatannya untuk menatap wajah Lunaby, "I miss the old days, Tha."