I'm Only Me When I'm With You | Chapter 16

Start from the beginning
                                        

    "Papa, Gerald!"

    "Dasar tukang mengadu!" cibir Gerald berikutnya, yang langsung dibalas dengan juluran lidah dari adiknya.

    Sementara Alexander Gallagher yang melihat pertengkaran yang sedang terjadi di antara kedua anaknya itu pun hanya menggeleng pelan, sebelum menatap ke arah Istrinya dengan tatapan penuh tanya, "Sayang, lalu apa yang bisa kita bantu untuk Istrinya Dom?"

    Althea menghembuskan nafasnya pelan, sebelum menatap ke arah putrinya dengan penuh harap. "Little Glats, apa kamu bisa membujuk Luna untuk pulang ke rumah? Setidaknya untuk menemui Ibunya."

    "Marcella benar-benar merindukan putrinya, dan itu sangat menyiksaku sebagai seorang Ibu." lanjut Althea berikutnya.

    Sementara Glatea yang mendapat perintah itu pun langsung menatap Ibunya dengan ragu, "Mama, sejujurnya aku juga tidak yakin dengan itu. Dari setiap hal yang Lunaby larang untuk kami bicarakan, posisi pembicaraan mengenai keluarganya berada di urutan teratas dalam larangan tersebut."

    "Bahkan lebih dari pembicaraan mengenai bajingan yang satu ini." lanjut Glatea sembari menunjuk ke arah kursi depannya, di mana Gerald berada.

    Sementara Gerald mendengkus melihatnya. Adik satu-satunya itu memang tidak akan pernah lelah untuk mengerjainya, bahkan di depan kedua orang tua mereka, di saat umur mereka yang sudah lewat dari seperempat abad.

    "Mama sudah menemui Auntie Marcella?" tanya Gerald kepada Ibunya.    

    Althea lalu menganggukkan kepalanya, "Sudah, bersama dengan Papa kemarin. Dan ya memang seperti apa yang Uncle Dom katakan, terkadang di dalam tidurnya saja Marcella masih suka memanggil nama putrinya."

    "Sebenarnya aku masih tidak mengerti, mengenai permasalahan yang terjadi antara Marcella dan putrinya, Sayang."

    "Saat Lun—"

    "Let me tell you the truth Mama, I know exactly what the story line is." potong Glatea dengan cepat.

    Wanita berumur dua puluh empat tahun itu pun berdeham pelan, sebelum memulai ceritanya. "Jadi sewaktu putra Mama yang satu ini berselingkuh dan menyebabkan hubungan keduanya kandas, Luna memang sudah sering bercerita kepadaku mengenai keinginannya untuk menjadi seorang model seperti Mamanya—Auntie Marcella, tetapi selalu terurungkan karena Auntie Marcella yang melarangnya, ditambah dengan hubungan Luna dan Gerald di sini."

    "Tetapi semakin lama, keinginan Luna untuk menjadi seorang model pun kian menguat, dan menjadi satu-satunya keinginan Luna ketika ia sudah besar. Dan karena waktu itu si bodoh ini malah ketahuan berselingkuh dengan wanita ular itu, Luna akhirnya memutuskan untuk mewujudkan keinginannya saja."

    "Tetapi ternyata, Auntie Marcella masih tetap tidak mengizinkan Luna untuk menjadi seorang model, dengan alasan yang aku tidak ketahui sampai sekarang. Intinya, Auntie Marcella tetap tidak mengizinkan Luna menjadi seorang model, dan memaksa Luna untuk tetap di sini."

    Glatea pun menghentikan ceritanya beberapa saat untuk minum, "Dan karena Luna yang masih bersikeras untuk menjadi seorang model di tambah Uncle Dom yang mendukung keputusan Luna, akhirnya Luna pun memutuskan untuk pindah ke New York, dengan tanpa izin dari Auntie Marcella. Dan karena itu, Auntie Marcellla kecewa, dan hubungan komunikasi antar keduanya pun memburuk."

    "What a Gossip Queen."

    Glatea mencibir mendengar sindiran yang diberikan oleh kakaknya itu. "Your welcome, Axeleon."

    "Berarti kita sekarang tahu, kalau yang dibutuhkan oleh Marcella saat ini memanglah keberadaan putrinya." ujar Alexander yang dibalas dengan anggukkan kepala oleh Althea.    

I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Where stories live. Discover now