Cerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik.
⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
Lunaby berdecak seraya memutar matanya jengah, "Bagaimana aku bisa tahu? Karena kemarin dia menjemputku untuk mengantarkanku ke kantor, dan tepat sebelum aku keluar dari mobilnya, he told me that he want me back."
"Lalu?"
"He kissed me."
James seketika tersedak, karena terkejut mendengar jawaban yang diberikan Lunaby. "Luna!"
Lunaby membuang nafasnya kasar, "It happened so quickly, Jammy."
"Tetapi kamu bisa menghinda—" ucapan James terpotong, ketika Lunaby yang dengan cepat memotong ucapannya. "We were in his car, terlalu sempit untukku menghindar."
"Lalu bagaimana perasaan kamu, setelah dia mencium kamu?"
"Confused."
"Lunababy," panggil James yang langsung membuat Lunaby menoleh menatap pria itu, "Kenapa firasatku mengatakan kalau mantan kekasihmu itu akan memperjuangkan kamu kembali, ya?"
Lunaby memutar matanya jengah, "James, please, jangan bilang kamu mendapatkan itu dari perasaan sensitif priamu itu!"
James mencibir, "Tentu saja tidak! Aku mendapatkan perasaan seperti itu karena aku dan mantan kekasihmu itu berada di dalam jenis gender yang sama. As a brother from another mother, aku bisa merasakan keinginannya untuk memilikimu kembali."
"Kalau pun iya, itu tetap saja tidak akan bisa ia lakukan."
James lalu menatap Lunaby dengan bingung, "Kenapa?"
"Kenapa?" balas Lunaby mengulang pertanyaan James, sebelum tersenyum menyeringai. "Karena aku, sudah membuatnya percaya, kalau aku sudah memiliki kekasih."
_____
The Gallagher Manor, Barrington Hills, Illinois, USA.
"Jadi bagaimana, apa yang dikatakan oleh Papa?" tanya Gerald Gallagher ketika pria itu mendapati tubuh kakaknya yang baru saja masuk ke dalam kamar.
Gabriel Gallagher yang terkejut melihat tubuh adiknya di dalam kamarnya pun berdecak kencang, sebelum berjalan menuju sofa yang berada di ujung kamar pria itu. "Lain kali izin terlebih dahulu kepadaku sebelum kamu masuk ke dalam teritoriku, Gerald."
Gerald tersenyum canggung, "Sorry, aku benar-benar tidak sabar untuk bertemu denganmu, makannya aku sampai berani masuk ke sini."
"Jadi bagaimana, Xel?" tanya Gerald untuk yang kedua kalinya, ketika pria itu sudah menempati kursi kosong di hadapan Gabriel.
"Papa memang merencanakan untuk pens—"
"Yes!"
Gabriel menatap adiknya dengan malas, "Let me finish my words first, Gerald Gallagher."
"Sorry, lanjutkanlah."
"Papa memang sedang merencanakan untuk melakukan pensiun dini, tapi tidak sampai project terakhirnya selesai atau setidaknya pengerjaannya mulai dilakukan." ucap Gabriel.
Gerald mengernyit bingung, "Projectnya yang mana? Bukannya semua program kerja yang Papa rencanakan semuanya sudah mulai di dalam tahap pengerjaan?"
Gabriel mengangguk pelan, "Memang, tetapi tahun lalu Papa memutuskan untuk menambahkan satu project terakhir sebelum Papa benar-benar pensiun."
"Dan apa projectnya?"
"Pembangunan kilang minyak di Venezuela."
Gerald mengerutkan dahinya, "Venezuela? Pria tua itu kenapa sangat random sekali, Xel?"
Gabriel mengangkat kedua bahunya acuh, "Aku tidak tahu, yang jelas, Papa ingin project itu setidaknya berjalan lebih dari 30%, baru setelahnya Papa akan resmi mundur dari Gallagher Group."
"Dan siapa yang pria itu pilih, setelahnya hengkang dari Gallagher Group?" tanya Gerald dengan serius, walau sebenarnya ia sudah sangat mengetahui jawaban dari pertanyaan itu.
Tetapi setelah melihat gelengan kepala dari kakaknya serta jawaban tidak dari pria itu, Gerald pun terdiam bingung. "Dia belum memutuskan siapa yang akan menjadi penggantinya? When the answer is clearly you?"
Gabriel mengangkat kedua bahunya acuh, "Aku tidak tahu."
Gerald berdecak pelan, "Aku terkadang tidak mengerti dengan jalan pikirannya, Xel."
"Gerald,"
Gerald menoleh, ketika mendengar namanya yang terpanggil oleh kakaknya. "Kenapa?"
Melihat tatapan tajam dari kakaknya, seharusnya Gerald tahu, bahwa perkataan yang dikatakan oleh kakaknya berikutnya merupakan pertanyaan yang akan sulit baginya untuk dijawab.
"Kamu akan mendapatkan Mitchell Oil&Gas, apabila kamu lengser dari posisimu karena Glatea sekali pun. So Gerald Axeleon Gallagher, tell me, apa alasan yang sebenarnya dibalik keinginan tiba-tiba kamu yang menginginkan posisiku di Gallagher Corporation? Karena aku tidak yakin, semua ini hanya karena Glatea yang menginginkan posisimu di MGE."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.