61. JUST GUESSING

2.5K 428 40
                                    

HAIIIIII..kangen Alana gak?

VOTE DULU SEBELUM BACA LEBIH BAIK. 😆🙌

TANDAI TYPO OKE 👌

LANGSUNG SAJA, HAPPY READING KAWAN...🙌

.A. L. A. N. A.

"Plisss, jangan lakuin itu ke gue. Gue-" Riska dibuat gemetar menatap orang didepannya ini yang memakai topeng joker diwajahnya. "Gue bakal, gue bakal turutin apa mau l-lo."

Langkah kaki Riska perlahan mundur ke tepian Rofftop. Bukan hanya topeng joker yang membuatnya takut, ada sniper hitam ditangan orang bertopeng itu.

"Seriously, are you going to do what I want?"

Keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya kala mendengar pertanyaan dengan suara horor orang itu. Riska melirik ke arah bawah, lapangan utama sudah dipenuhi anak-anak SMANJAYA yang sedang menyiapkan matras dan berseru padanya agar tidak melakukan hal nekad.

Sedangkan disisi lain, Ayyan dan Abraham sedang berlari sekencang mungkin menuju Rofftop untuk memastikan apa yang terjadi.

Tangan orang bertopeng joker itu mengangkat snipernya lurus ke arah Riska dengan jarak dua meter. "Minta maaf atau mati."

Diberi pilihan seperti itu sudah pasti Riska akan memilih meminta maaf, dari pada harus mati dengan keadaan mengenaskan. Ia masih sayang nyawa, masih punya cita-cita, bahkan ia juga belum sempat mengungkapkan perasaannya pada Amir yang sudah terpendam lama.

"O-oke, gue minta maaf. Gue minta maaf banget." Sebenarnya ia tidak tahu letak kesalahannya dimana. Yang terpenting kini nyawanya terselamatkan.

Bukannya menurunkan sniper, orang bertopeng joker itu semakin mendekatkan jaraknya. Bersamaan dengan itu Riska juga terus memundurkan langkahnya. "Gue minta maaf, s-serius jangan b-bunuh g-gue." Mohon Riska.

Perlahan orang itu membuka topengnya dengan gaya slow motion. Bisa dilihat bibirnya tersenyum miring bak psikopat yang hendak meminum darah. Mata Riska membulat sempurna mengetahui siapa sosok dibalik topeng itu. "Al-"

DUAR..!!!!

"H-" Napasnya tercekat. Tubuh Riska lemas, luruh dari tempat ia berdiri.

"RISKAA!!"

Siluet tajam menghantam penglihatan Ayyan. Namun, bersyukur ia berhasil meraih tangan Riska dengan cepat dibantu Abraham. Hingga tubuhnya terselamatkan dari angin yang akan membawanya terjun ke bawah.

"Jangan! Jangan pegang gue! Gue takut, gue minta maaf! Tolong, tolong lepas-"

"Riska. Sadar Ris, ini gue. Ayyan." Ucap Ayyan menenangkan.

Riska terdiam menatap Ayyan dan Abraham yang sudah ada di depannya. "Pake kacamatanya." Abraham memberikan kacamata cewek itu yang tadi sempat terjatuh.

Bukannya menerima, tubuh Riska malah terhuyung kesamping. Membuat Ayyan dengan sigap langsung menangkapnya. "Riska? Riska bangun. Ris?" Ayyan menepuk-nepuk pipi cewek itu dengan pelan.

"Riska?! Riska lo kenapa hah?" Amir yang baru saja datang itu dilanda panik sejak tadi. "Yan, Riska kenapa?"

"Lo bawa aja ke UKS, gue sama Abraham bakalan cari tau siapa yang ngelakuin ini." Mendengar perintah itu, Amir langsung menurutinya dan membawa Riska digendongannya menuju UKS.

"Ham, lo tadi denger sesuatu?" Tanya Ayyan yang langsung mendapat anggukan kepala dari Abraham.

"Peluru, suara sniper kayak kemaren." Jawab Abraham.

Al La Na [END] ✔Where stories live. Discover now