33. PEMBUNUH DAN MAWAR HITAM

2.9K 491 14
                                    

Komen pada bagian yang bikin kalian penasaran oke... 👌

Typo bertebaran dimana-mana 😆🙌

CICK.. DUAR!!
CICK.. DUAR!!.

Gadis itu meletakkan snipernya kala ada seseorang datang membawakan sesuatu yang ia tunggu-tunggu.

"Istirahat dulu. Ini data-data yang kamu inginkan sudah terkumpul." Kata Surya -- Ayah Abraham.

"Kenapa om yang cari? Aku nyuruh Abraham." Kata gadis itu seraya membenarkan masker hitamnya.

"Om yang ambil alih. Abraham sibuk disekolahnya." Kata Surya.

Cewek bermasker itu membuka dokumen yang terekap dalam Map merah. Ia membaca setiap lembarnya. "Kepribadian Ganda, Geng Perak, Penerus Perusahaan Iklan Model Nusantara, Anak tunggal yang genius. Dan... Amanda?Siapa dia?"

"Keluarganya menutup akses satelit mengenai gadis itu. Mungkin ada konten sensitif dengan keluarga Yadawa yang mengharuskan memutuskan hubungan antar keluarga." Kata Surya.

"Om yakin gadis ini ada hubungan dengan keluarga Yadawa?" Surya mengangguk.

"Apa om juga yakin kalau keluarga Yadawa cuma punya satu anak tunggal?" Surya mengangguk.

"Sulit terdeteksi. Bahkan entah gadis itu masih hidup atau sudah tiada, pihak om hanya melihat torehan namanya saja." Kata Surya.

Cewek bermasker itu menatapa arah depan seraya memegang snipernya kuat-kuat.

CICK... DUAR!!

"Pekan aku berangkat ke New York." Tuturnya setelah melesatkan peluru.

"Secepat itu? Lantas bagaimana dengan Alana?"

"Hm. Aku harus bisa mengatur waktu supaya Pemimpin Agung tidak curiga. Masalah Lana untuk sementara aku percaya sama Ayyan."

CICK... DUAR!!

"Pemimpin agung memberikan waktu cuma dua bulan diIndonesia untuk bisa membunuh Ayah." Lanjutnya.

"Kamu tau kan siapa Ayahmu. Dia-"

"TNI Angkatan udara yang ditugaskan untuk keamanan Perusahaan Manggala diIndonesia. Om pikir aku bodoh?"

"Artinya kamu juga akan ikut menguasai Perusahaan itu dibawah pimpinan Mafia?"

"Iya om. Berapa kali aku ngomong?" Kesalnya. "Yang penting mereka gak akan nemuin tempat ayah sekarang."

"Kamu itu Warga Negara Indonesia."

"Siapa yang bilang aku Warga Amerika? Aku terikat janji sama mereka. Om tau sendiri." Cewek itu melempar snipernya asal ketengah lapangan dengan kesal. Kemudian pergi meninggalkan tempat latihannya.

"Satu lagi, Jaga Mama aku baik-baik."

Surya hanya menganggukkan kepalanya. Memandangi punggung anak tirinya itu dengan perasaan was-was.

"Gak papa Pah. Dia punya ambisi buat bunuh orang, jangan sampe sniper itu melayang ke Papah." Ujar Abrahama yang tiba-tiba datang dari pintu belakang.

___

masuk rumah besar Ayyan adalah mewah nan megah. Ruang tamu yang begitu luas dan estetik. Serta dua lemari kaca berukuran besar yang berisi berbagai piala kejuaraan yang Ayyan raih. Diseberangnya juga terdapat dua lemari kaca yang berisi berbagai hadiah penghargaan perusahaan Ayahnya.


"Jangan sentuh barang gue sembarangan." Kata Ayyan dingin.

Al La Na [END] ✔Where stories live. Discover now