17. CEMBURU?

3.5K 551 11
                                    

Don't judge people by the cover
-Ayyana-

"Kalo suka deketin, kalo cinta perjuangin, kalo benci diemin, kalo ngerasa salah samperin terus minta maap. Jangan cuma diliatin."
-Abraham-

"Lan lo udah sadar? Aduh parah sih Genta mukulin Ayyan brutal banget di kantin." Ujar Upil tergesa-gesa dari kantin setelah membeli bubur untuk Alana di UKS.

"Kenapa?" Tanya Alana setengah sadar.

"Genta gak terima kalo lo pingsan, mendingan lo susul deh. Nanti Ayyan bisa mati kesakitan!!"

Tanpa memedulikan kondisinya sendiri setelah semaput, Alana segera beranjak dari brankar UKS menuju kantin.

___

BUGH..

BUGH..

BUGH..

"Kalo gak bisa jadi kesiswaan, mending mundur lo dari jabatan."

BUGH..

Seisi kantin dibuat terkejut karena kedatangan seorang Genta yang tiba-tiba membogem Ayyan dengan brutal. Tak ada seorang pun yang berani melerai perkelahian ini yang menyangkut Badboy SMA Sanjaya dan Seksi Kesiswaannya. Abraham yang notabenenya leader beladiri dan Ketua Osis di SMA ini juga hanya mampu diam melihat fenomena didepannya. Bagaimana tidak, mereka yang selalu terlihat akrab disatu tim basket sekarang malah berkelahi didepan umum.

"Gara-gara hukuman yang lo kasih, Alana jadi pingsan bego!!" Maki Genta.

Ayyan terkejut, Alana pingsan karenanya?
Ia tidak melawan Genta karena ini adalah kesalahannya sendiri.

BUGH..

BUGH..

"Kenapa diem aja?! Takut lo?! Lo juga harus bayar sepadan ASSI!!" Makinya lagi.

Ayyan tetap diam menatap Genta yang penuh amarah, bagaimanapun ia harus berusaha untuk tidak melawannya. Atau nanti reputasinya bisa tercoreng.

BUGH..

SERTT,, BUGH..

Kala pukulan selanjutnya akan mendarat diwajah Ayyan, tangannya ditangkis oleh seseorang.

"Lan. Lo? Lo udah gak papa?" Tanya Genta lembut memegang bahu Alana.

Ya, Alana lah yang menangkis serangan Genta. Jika siapapun tidak bisa menghentikan perkelahian tadi, mungkin hanya Alana yang bisa mengantisipasi.

"Gue bukan cewek lemah yang kurang perhatian. Ini kesalahan gue, dan gue gak masalah sama hukumannya." Ujar Alana.

"Alana lo pingsan gara-gara dia." Tunjuk Genta pada Ayyan.

"Tapi gue gak minta lo buat nuntut dia. Gue udah biasa." Timpal Alana.

Genta terdiam. Alana berbalik menatap Ayyan yang sedang berusaha berdiri dibantu Abraham.

"Lagi-lagi kalo ada yang mukulin lo, lawan. Jangan diem aja. Lo laki kan." Tuturnya pada Ayyan datar.

Sorot mata penghuni kantin lagi-lagi dibuat kagum oleh perkataan kecil yang keluar dari mulut cewek tomboy ini. Memang benar, tidak ada yang seberani Alana untuk mengatakan hal-hal nggunjing pada Ayyan.

Al La Na [END] ✔Where stories live. Discover now