18. KEMBALINYA RAFFA

3.4K 550 33
                                    

"Gimana?" Tanya Abraham.

"Raffa udah keluar dari penjara." Jawab seorang cewek bermasker hitam dengan rambut yang digerai bergelombang - berwarna merah kecoklatan.

"Apa gue bisa bantu." Ujar Abraham dengan bahasa isyaratnya.

Cewek itu mengetuk-ketukkan jari telunjuknya pada meja bar. "Gak usah, Gue bisa sendiri. Tugas lo cuma tutup ini rapat-rapat." Katanya. "Gak usah ladenin Lana. Biar dia jalan sesuai maunya sendiri. Jangan buat dia curiga sama lo."

"Masalah Raffa?" Tanya Abraham.

"Gue bakal hancurin hidupnya. Gak sekarang, tapi pasti." Tegas cewek itu.

"Raffa bukan sembarangan orang, dia punya seribu strategi buat muasin obsesinya. Dan gue yakin dia pasti bakal balas dendam sama Lana. Peran gue disini cuma ngikutin permainannya." Lanjutnya dengan smrik horor dibalik masker hitamnya.

___

"Pah?"

"....."

"Pah?"

"....."

"Papah Lana ka-"

Tut. Tut. Tut.

Alana memandang ponselnya kemudian "Anjingg!!"

BRAK

Ia membanting ponsel itu ke kasur lantainya sehingga tidak terdengar bunyi pecahan apapun.

"Kenapa gak sekalian ke lantai?" Ujar Jo santai dengan bersedekap dada diambang pintu kamar Alana.

"Gue gak punya duit buat beli lagi. Yang penting gue udah drama barusan." Rengek Alana.

Dan suara BRAK tadi saat Alana membanting ponselnya adalah suara kaki Jo yang sengaja menendang pintu kamar cewek itu.

Jo hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Ada masalah lo?"

"Kapan sih hidup gue gak ada masalah." Ujar Alana.

"Makannya cari cowok, biar masalah lo - lo lemparin sama cowok lo."

"Ogah banget gue, yang ada malah ribet." Kata Alana.

"Terus yang kemaren dikemanain, udah berhari-hari nggombalin malah pergi ditinggalin yahahha." Ejek Jo.

"Cuma tantangan doang, lagian ngapain ngejar-ngejar cowok kayak dia. Mending ngurus diri gue sendiri."

"Genta?"

"Apalagi dia! Ganjen gue gak suka." Kata Alana. "Udahlah ngapain sih cawak cowok cawak cowok. Bikin ribet tau gak. Mending jomblo, BEBAS!!"

Jo memandangi Alana heran. "Eh, lo sesama penyuka jenis ya." Celetuk Jo.

Alana menoleh. "Gue normal Anjir."

"Ya abis lo gak ada gitu pacaran ama cowok. Gak laku lo." Ujar Jo lagi.

"Gue jomblo karena pilihan bukan gak laku. Jamal!" Kata Alana mengikuti kalimat yang pernah Jo katakan.

Al La Na [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang