55. SILENCE FOR THREATS

2.6K 452 52
                                    

BREAKING NEWS!!
AKIBAT MENGHIRUP UAP TOXIC CHLORAMINE VAPOR DI LABORATORIUM KIMIA.

SEORANG SISWI TELAH DITEMUKAN TEWAS TAK BERNAPAS.



























TAPI BO'ONG! AHAHAHHA!
CANDA BRO

Haiiii.. Pokoknya jangan bosen-bosen nungguin jati diri Alana benar-benar terkuak ya..

Sebarin cerita ini ke seluruh media sosial kalian/temen² kalian biar pada baca ya 😄

Don't forget vote+komen banyak-banyak biar aku jadi semakin semangat bisa up cepett 😉

Komen pada bagian yang kalian mau..

Tandai typo oke 👌

.A. L. A. N. A.

"Lan, gue bingung gimana rawat simbah. Mana sekarang udah tua, gue masih sekolah, rumah aja digusur, kerja cuma jadi pengamen mingguan." Adu Jo seraya memperhatikan neneknya dibelakang sana yang sedang terduduk lemas entah menatap apa.

"Lo gak boleh ngeluh Jo, pahala orang yang ngurus orang tua jauh lebih berharga dari orang pinter agama sekalipun." Ucap Alana seraya memegang bahu Jo. "Lo beruntung masih punya orang tua, walau cuma nenek. Gue yakin nenek lo bakal sembuh." Lanjutnya.

Keduanya memperhatikan dengan seksama melihat nenek Jo yang sedang meraba-raba angan-angan didepannya. Tatapannya hanya lurus kedepan entah kemana. Tongkat kayu yang tergelatak disampingnya sebagai alat untuk membantunya berjalan.

"Gue kangen sama Aryo sama Re."

Alana menoleh, ada perasaan rindu yang mendalam dimata Jo. Padahal baru saja tiga hari mereka berpisah. Mungkin karena Jo sejak kecil hingga dibesarkan bersamaan dengan Aryo dan Re. Membuat ia tak rela kehilangan dua temannya itu.

"Kalo sekarang gue pergi, apa lo juga bakal kangen sama gue Jo?" Tanya Alana.

"Anjir, ya iyalah. Cuma lo doang yang sekarang sama gue. Kalo semua pergi gak tau gimana nasib gue." Jo mendengus.

"Ada satu kontrakan kosong di Gang Sampe Jo. Tadi pulang sekolah gue sempet ngecek, lumayan sih. Gak kumuh-kumuh banget." Ujar Alana memberitahu.

"Tanahnya punya pemerintah gak tuh? ntar digusur lagi."

"Ya buat sementara lah, lo rela liat nenek lo tinggal di pengungsian gini?"

Jo terdiam cukup lama. Menimang-nimang tawaran temannya itu. "Ntar lo gimana?"

"Gampang." Jawab Alana meyakinkan.

Suara keramaian disebelah utara mengalihkan perhatian kedua remaja yang sedang duduk di teras Masjid itu. Dilihatnya ada banyak anak-anak remaja dengan menggunakan jaket hitam yang seragam. Disusul lebih banyak lagi motor-motor ninja dan beberapa mobil Jeep yang didalamnya membawa banyak beras serta banyak bahan makanan pokok.

"Itu anak Geng motor?" Tanya Alana sedikit takut. "Mereka mau ngapain? Geng motor mana?"

"Itu bantuan Lan." Jawab Jo kala melihat sekumpulan anak Geng Motor itu membagi-bagikan bahan makanan pokok kepada semua penghuni ungsian ini.

Alana terus mengamatinya baik-baik. Ada beberapa dari mereka yang tidak menggunakan jaket hitam. Dilihat dari logo seragam sekolah dilengan kiri yang mereka kenakan. Alana langsung mengenali dari mana asal mereka. "Anak SMA Garuda." Gumam Alana.

"Ayok kesana kita bakal dapet bagian." Ajak Jo dengan penuh binar dimatanya. Membuat Alana langsung menurutinya.

Dilihat dari pakaian, atribut, dan properti serta wajah mereka sangat sangar dan menakutkan. Namun, dibalik itu mereka sangat ramah membagi-bagikan sembako pada warga Rusun yang sedang masa pengungsian ini. Sesekali tertawa renyah dan menggoda beberapa ibu-ibu disana.

Al La Na [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang