60. JOKER

2.6K 450 48
                                    

Haduuuh,,,nungguin lama ya?

Jangan lupa sebarin cerita Alana keseluruh media sosial/temen² kalian semua biar pada baca kisahnya ya. 👍😉

Sebelum membaca, vote dulu lebih baik. Jangan lupa berdoa agar tidak terjadi sesuatu mistis disekitar kalian saat baca ini. 😆

Tandai typo oke 👌

Langsung saja Happy Readingggg!!!

.A. L. A. N. A.

"Jadi, Ayah gak pernah ada hubungan apa-apa sama Mamanya Alana?"

Nanda menggeleng pelan mendengar pertanyaan dari putranya. Sejak tadi setelah kelelahan mencari Alana seluruh wilayah Jakarta Timur, Ayyan merebahkan dirinya disofa. Usahanya untuk menemukan sosok cewek tomboy itu belum berhasil, tapi Ayyan tidak akan menyerah begitu saja. Ada permasalahan yang harus diselesaikan dalam hubungan, perasaan, keadaan, dan kesalahpahaman diantara mereka.

Melihat putranya yang sedang tidak sibuk belajar, Nanda menggunakan waktu ini untuk menceritakan segala sesuatu yang bersangkutan dengan Dissa. Sesuai anjuran dari Karissa untuk tetap tenang di depan Ayyan, karena baru saja putranya itu berdamai dengan kehidupan sebenarnya.

"Ayah dan Dissa hanya sebagai rekan bisnis yang menjalin kerjasama erat, butik-butik hasil karya Dissa yang menjadi sandangan utama di Perusahaan Ayah." Kesimpulan yang Nanda lontarkan.

"Kenapa sedeket itu sama Tante Dissa?"

"Kami teman SMA dulu, dia sahabat Bundamu. Ayah tidak kelewatan, apa kamu pernah melihat Dissa memegang tangan Ayah selain saat mencegah tamparan  yang ingin Ayah tujukan padamu?"

Ayyan terdiam mengingat saat-saat di mana Dissa selalu datang ke rumahnya. Benar, ia tidak pernah melihat wanita itu menyentuh Ayahnya selain saat mencegah perkelahiannya dengan Sang Ayah. "Kenapa Ayah gak bilang dari dulu sih?"

"Bukankah kamu tidak tertarik dengan Perusahaan Ayah? Waktu itu Ayah sudah mengatakan padamu akan tahu pada waktu yang tepat." Nanda mengingatkan betapa malasnya Ayyan jika membahas perusahan iklan milik Ayahnya itu dari dulu.

"Tapi malah jadi kayak gini Yah, Aku udah bikin Alana malu di depan teman-teman. Ngatain kalo wanita sialan itu--ck, ah!" Ayyan mengacak-acak rambutnya frustasi. "Bryan bener-bener keterlaluan." Lanjutnya kesal.

"Terus kenapa Tante Dissa malah rencanain pernikahan sama Om Surya? Padahal waktu itu dia masih punya suami." Tanya Ayyan ingin tahu.

"Ayyah tidak berhak memberitahu masalah mereka, kamu bisa tanyakan pada Abraham. Dan harus menjaga perasaannya." Kata Nanda.

Bukan salah Alana, dan perkataan Abraham benar kalau Alana tidak memiliki kesalahan apapun dalam hal ini. Semuanya hanya kesalahpahaman, Ayyan merutuki dirinya sendiri yang terlalu bodoh menyimpulkan sesuatu dalam jangka pendek. Sekarang ia mengakui sepenuhnya bahwa dirinyalah yang bersalah. Dan ia akan mempertanggung jawabkan perbuatannya itu.

"Kapan Ayyan bisa minta maaf sama Tante Dissa, Yah?"

Nanda menoleh, menatap mata putranya yang terlihat sendu. Ia mengenali Ayyan sepenuhnya, ada titik rasa bersalah begitu besar dalam mata putranya itu. Kalau saat Bryan masih ada, Nanda tidak akan berani menatapnya dalam jarak sedekat ini. Sekarang, ia telah menemukan jati diri Ayyan yang sebenarnya. Ayyan yang tanggung jawab, Ayyan yang ramah, dan Ayyan yang akan memperdulikan sekitarnya.

"Tunggu waktu yang tepat, keluarga masih dalam masa berduka. Besok Ayah akan temani kamu."

"Gak. Ini kesalahan Ayyan, Ayyan bakal ke sana sendiri." Ucap Ayyan mantap.

Al La Na [END] ✔Where stories live. Discover now