9. IT TURNS OUT THAT ALANA ALSO LOVES GENTA

4.2K 610 11
                                    

Gue emang berandalan kayak lo. Tapi gue gak suka kalo ada orang yang berlaku semena-mena sama orang lain. Kecuali kalo mereka cari masalah duluan.
-Alana-

Rabu jamkos yang sangat disegani oleh banyak murid. Tapi tidak bagi kelas Xll Mipa 5 yang mana pak Darmuji masuk keruangan itu untuk mengampu mapel Sejarah Indonesia. Bayangkan saja, guru dengan perut sedikit buncit, memakai kacamata, kepalanya botak ditengah-tengah dan yang paling menonjol adalah suara khasnya yang sangat pelan dan lembut. Sungguh membosankan dan membuat kantuk semakin menerjang mata. Katanya Kepala Sekolah tapi tidak ada tegas-tegasnya sama sekali.

Alana yang terkenal dengan sipat absurdnya itu greget sekali ingin cepat-cepat keluar dari ruangan dongeng ini. 'Tau gini mending gue bolos aja tadi ah.' Batinnya.

"Iya jadi anak-anak kehidupan Meganthropus Palaeojavanicus disini itu dibagi menjadi beberapa tahap, ada tahap berburu, bercocok tanam, dan-"

"Andai kalo saya hidup dizaman Meganthropus dan kehidupannya ini dibagi jadi dua, antara mampu dan tidak mampu. Saya bakalan ada ditahap yang tidak mampu pak!" Celetuk Alana tiba-tiba membuat semua pasang mata menyorot padanya.

Ide jahilnya muncul seketika, membuatnya beraksi kembali memotong penjelasan Pak Darmuji.

"Iya Kamu, kenapa?" Tunjuk Pak Darmuji pada Alana seraya membenarkan kecamatannya.

"Kamu bisa berburu, bisa bercocok tanam didataran tinggi, lantas kenapa kamu pilih tidak mampu?" Lanjut Pak Darmuji.

"Ya jelas gak mampu lah, hidup saya gak bakalan mampu kalo tanpa Ayyan Pak..!!" Jawab Alana dengan tertawa.

Membuat seisi kelas menyorakinya. Ayyan hanya menatapnya datar pada cewek yang juga sedang menatapnya dengan senyuman. "HUUUU... "

"Ah ampun mbak jago.. "

"Aaaaaa baper dehhh.. "

"Ayyyan cute banget digombalin sama Alana.. "

"Sudah, sudah diam semua. Lanjut pelajaran Sejarah, sekarang kita-"

"Pak!" Potong Alana lagi.

Pak Darmuji menoleh. "Bapak kan guru Sejarah, pasti tau dong kalo Ayyan itu sama kaya pelajaran yang bapak ampu."

"Maksudnya gimana Alana?"

"Ayyan itu sama kayak pelajaran Sejarah, harus tetap selalu diingat dalam memori otak dan hati. Eaaaaaa"

Ayyan kembali menoleh heran, ia mentapa Alana lagi yang kini sedang menaik turunkan kedua alis coklatnya seraya tersenyum manis padanya. 'Nih cewek kenapa sih dari kemarin. Gila banget."

___

"Mbak mau sotonya satu mangkok! ntar Genta yang bayar ya!" Genta langsung menoleh kaget dengan datangnya Alana yang tiba-tiba.

Dengan cepat ia langsung menyembunyikan jaket kebanggaanya itu kedalam tas yang tadi sempat diletakkan dikursi kayu. Takut-takut Alana melihatnya.

"Kenapa lo Ta?" Tanya Alana.

"Gak, gak papa. Lo lama banget gak kesini betah banget dikelas." Kekeh Genta.

"Biasalah, susah banget cari celah. Tadi aja gue boong mau ke WC."

Al La Na [END] ✔Where stories live. Discover now