Part 63

76 10 0
                                    

"Kak Hesti ngomong gini ke Putri..." ucap Putri hendak menyampaikan apa yang dikatakan Hesti untuk kakaknya namun tiba-tiba Lutfi memotong.

"Hhmmm Put, kak... Lutfi balik dulu ya.. udah malam soalnya takutnya Lutfar nungguin..." potong Lutfi pamit karna sudah malam dan pasti Lutfar juga sudah menunggunya untuk pulang.

Fadil yang awalnya serius menunggu perkataan Putri menghela nafas karna Lutfi memotong ucapan adiknya.

"Oohh iyaa... Fi, thanks yaaa... udah mau nemenin Putri tadi. Maaf kalo ngerepotin lo jadinya." Jawab Fadil dengan senyum terpaksa.

"Iya kak sama-sama... gak ngerepotin kok kak, justru gue bahagia karna disuruh nemenin bidadari tak bersayap seperti dia." Goda Lutfi sambil melirik Putri yang juga menatapnya dan kemudian Putri menundukkan pandangannya karna malu.

"Iyaaa... nanti lain kali gue suruh lo ngejagain adik gue berhari-hari... Masih mau juga lo???" Sahut Fadil membuat Lutfi menoleh ke arahnya.

"Waaaahhh gue gak keberatan kak... gue justru bahagiaaaa banget karna bisa jagain calon wanitaku yang satu ini...." Ucap Lutfi tersenyum menatap lekat wajah Putri yang masih menunduk.

Sedangkan pipi Putri semakin panas dan merah dan Fadil menyadari itu.

"Udaahh... udahh... sana lo balik! Lo gak lihat tuh muka adik gue merah gara-gara omongan lo barusan..." Ucap Fadil dengan senyum jahil.

"Yaudah deh kak.... tapi gue serius sama omongan gue tadi.... Dan itu bukan sekedar modus kak!" Jawab Lutfi sambil meninggalkan ruang rawat Putri. Sedangkan Fadil terkekeh melihat Putri masih menunduk malu.

"Udah kaliii malunya... toh orangnya juga udah gak disini! Cieeee salting anaknya..." Goda Fadil membuat Putri cemberut.

"Iiihhhh ini semua karna kak Fadil sihhh!! Yaudah Putri gak mau kasih tahu apa yang dibilang kak Hesti buat kakak!" Ucap Putri ngambek memalingkan wajahnya dari Fadil.

"Jangan gitu dong!! Itu kan amanah harus disampaikan... nanti Putri dosa lohh kalo gak menyampaikannya..." Ancam Fadil membuat Putri akhirnya memberitahukannya.

"Jadi Kak Hesti itu bilang, kalo kakak ada masalah... berdoa memohon petunjuk dan kemudahan dari-Nya... karna sebaik-baik teman curhat, hanya kepada-Nya lah tempat curhat yang paling baik... terus yang bikin Putri senyum-senyum sendiri itu, saat kak Hesti bilang kalo kakakmu mikirin masalah terus itu gak baik buat kesehatannya nanti bisa-bisa jatuh sakit malahan..." Jelas Putri sambil senyum-senyum menaikturunkan alisnya menatap kakaknya yang terdiam setelah mendengar penuturan Putri.

"Ciiieeee sampai gak goyahhh gitu.... bayangin apa kak??? Bayangin kak Hesti ngomong langsung di depan kakak yaa.... hahaha" tambah Putri menggoda kakaknya membuat Fadil tersadar.

"Mungkin Hesti bilang kayak gitu karna dia seorang dokter, udah pasti gak ingin kalo orang lain sakit..." Jawab Fadil menepis pikiran bahwa Hesti mengkhawatirkannya.

"Itu kan menurut kakak... kalo kenyataannya kak Hesti gak pengen orang yang disayanginya jatuh sakit gimana????" Goda Putri melihat dari sudut pandang yang berbeda.

"Ngacooo kamu Put!! Gak mungkin lah.... udah sana tidur!" Jawab Fadil mencoba mengendalikan perasaannya pada Hesti.

"Yaudah deh.... Putri juga udah ngantuk, selamat malam kak.... semoga ada kak Hesti dan Putri di mimpi kakak.... hehe." Ucap Putri membaringkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya perlahan.

Sedangkan Fadil membaringkan tubuhnya di sofa dengan masih memikirkan perkataan Putri.

"Lagi-lagi lo beri harapan ke gue Hes.... lagi-lagi lo bikin gue berpikir bahwa lo juga punya perasaan yang sama ke gue... Ya allah jangan biarkan hati ini berharap kepada selain-Mu.... jagakan hati ini dan cinta ini hanya untuk jodoh hamba kelak.... dan hamba berharap jodoh hamba adalah dia Ya allah (membayangkan wajah Hesti)" gumam Fadil dalam hati lalu memejamkan mata perlahan.

DOKTER ITU MOTIVATOR ADIKKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang