Part 24

72 11 0
                                    

Keesokkan Harinya.

Lagi-lagi Hesti berangkat sendiri karna Rani sudah berangkat lebih dulu. Hesti keluar dari kost.annya dan melihat ke arah kost.an Rani yang sudah sepi.

"Maafin aku Ran, aku gak bermaksud gak cerita sama kamu. Kamu hanya salah paham, suatu saat nanti kamu akan tau kenapa aku bersikap seperti ini." Gumam Hesti dan beranjak meninggalkan kost.annya untuk berangkat ke rumah sakit.

RS. Jaya Abadi.

Aulia sudah menunggu kedua sahabatnya di bagian resepsionis ditemani Jihan. Aulia melihat Rani datang sendiri tanpa Hesti dan menghampirinya.

"Pagii Aul!!" Sapa Rani dengan sikapnya yang seperti biasa.

"Pagi juga Ran!! Kok lo sendiri?" Jawab Aulia sembari menanyakan kenapa Rani datang sendiri. Rani yang awalnya tersenyum bahagia mendadak hilang senyumnya karna pertanyaan Aulia.

"Ya emang gue sendiri... emang biasanya sama siapa?" Jawab Rani dengan wajah malas membuat Aulia tak percaya akan jawaban Rani.

"Lo ada masalah apa sih sama Hesti?" Tanya Aulia pada Rani.

"Gak ada masalah apa-apa." Jawab Rani santai menutupi emosinya.

"Gak usah bohong lo Ran. Gue kenal lo gak sehari dua hari. Gue kenal lo udah setahun. Gue tau lo nutupin sesuatu dari gue." Ucap Aulia membuat mood Rani pagi-pagi rusak.

"Tanya aja sendiri sama Hestinya.... gue ke ruangan dulu!! Mood gue rusak bahas dia." Jawab Rani meninggalkan Aulia.

"Kalian kenapa sih??? Gak ada yang mau cerita sama gue.... gue tersiksa lihat kalian berantem kayak gini." Gumam Aulia dalam hati.

Hesti tiba di rumah sakit langsung ke R. VVIP 315 Sp. Jantung untuk menemui nenek Halimah dan kakek Hendra. Rafa keluar dari R. VVIP 315 Sp. Jantung setelah memeriksa kondisi nenek Halimah. Assistent Rafa menyenggol lengan Rafa yang sedang fokus dengan kertas yang dipegangnya.

"Apa sih?" Tanya Rafa pada assistentnya.

"Jodoh emang gak kemana ya Dr. Rafa." Jawab assistent Rafa membuat Rafa mengerutkan keningnya.

"Gak jelas banget sih." Ucap Rafa melihat tingkah assistentnya itu.

"Mau diperjelas Dokter??? Tuh ada Dr. Hesti mau kesini!" Jawab assistent Rafa sambil menunjuk Hesti yang tidak mengenakan jas dokternya.

Rafa mengikuti arah tangan assistentnya menunjuk memperlihatkan Hesti yang menggunakan pakaian simple tapi anggun.

"Gitu banget dok Lihatnya..." sahut assistent Rafa membuat Rafa mengalihkan pandangannya.

"Yaudah yuk lanjut periksa pasien lain!" Ajak Rafa.

Rafa dan assistentnya hendak melanjutkan untuk memeriksa pasien lain. Namun diurungkan karna Hesti memanggilnya.

"Dr. Rafa!!" Panggil Hesti pada Rafa.

"Tuh dok, dipanggil!" Sahut assistent Rafa menyenggol lengan Rafa.

"Iya Dr. Hesti? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Rafa pada Hesti yang sudah ada dihadapannya.

"Gimana keadaan nenek Halimah?" Tanya Hesti.

"Tenang saja Dr. Hesti... nenek Halimah itu orang yang kuat. Jadi keadaan beliau seperti biasa. Baik-baik saja." Jawab Rafa membuat Hesti mengangguk.

"Boleh saya tau penyakit nenek Halimah?" Tanya Hesti pada Rafa karna Hesti memang belum tau jenis penyakit yang diderita Nenek Halimah.

"Nenek Halimah menderita penyakit gagal jantung." Jawab Rafa.

"Gagal jantung?" Tanya Hesti tak mengerti karna dia bukan dokter Sp. Jantung.

DOKTER ITU MOTIVATOR ADIKKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang